Istri Disekap Suami di Palembang

Update Kasus Suami Terlantarkan Istri Hingga Tewas di Palembang,Pelaku Dikenakan Pasal Berlapis

Ia mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan tahapan penyidikan dan telah menerapkan pasal berlapis terhadap terhadap tersangka Wahyu Saputra. 

Penulis: andyka wijaya | Editor: Sri Hidayatun
andi wijaya/sripoku.com
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono saat diwawancarai wartawan, Kamis (30/1/2025) mengenai kasus suami telantarkan istri hingga tewas. Ia mengatakan pelaku akan dikenakan pasal berlapis. 

Sambung Purwanto, benar saja setelah di dalam kamar melihat kondisi saudarinya, dengan rambut gimbal banyak kutu, badan kurus tinggal kulit berbalut tulang.

Mereka lalu bergegas membawanya ke RS Hermina. 

"Dibawa pak langsung ke RS Hermina dalam keadaan kritis, korban pun meninggal dunia pada Kamis (23/1/2025), sekita 12.30, siang," ungkapnya. 

Ucapan Terakhir Sindi

Keluarga mengungkap kata-kata terakhir yang diucapkan Sindi Purnama Sari (25 tahun) wanita di Palembang yang meninggal dunia meninggal dunia diduga setelah menjadi korban penyekapan oleh suaminya. 

Sindi sempat dibawa ke rumah sakit Hermina Palembang oleh keluarganya setelah mendapat kabar ibu satu anak itu dalam kondisi lemas dengan tubuh kurus tinggal tulang berbalut kulit dan tak terawat. 

Saat tengah di rawat di ruang ICU dan mengunakan alat lengkap Sindi dengan napas terengah mengucapkan kata-kata ke kakaknya. 


"Wahyu  jahat, dia jahat, dia selalu ngancam, Saya mau pulang. Ini kata kata terkahir dia saat di rawat di ICU RS Hermina, Palembang," ungkap Purwanto (32) dan Putra (30) kakak korban saat ditemui di kediamannya di  Jalan Mataram Ujung RT 37/01 Kelurahan Kemas Rindo Kecamatan Kertapati, Palembang, Senin (27/1/2025). 

Purwanto mengatakan, permasalahan Sindi dan WS (26 tahun) suaminya. diketahui keluarga pada bulan Februari 2024.

Saat itu kedua orangnya kangen kepada Sindi Lantaran tidak kunjung datang  dan menyuruh Putra (30) kakak Sindi untuk menjemputnya. 

"Aku jemput dia pak. Dari rumahnya tetapi saat itu suaminya tidak ikut ," ungkap Putra.

Lanjut Putra, sesampai di rumah Sindi ini bercerita tidak diberikan makan oleh sang suami.

 Bahkan setiap masak dalam sehari Sindi diperintahkan suaminya hanya masak nasi 1 canting saja. 

"Jadi dari cerita Sindi, dia ini tidak diberikan makan. Dan jika masak di rumah hanya Masak nasi 1 canting dan hanya untuk suaminya saja," ungkap Putra seperti cerita Sindi. 

Mendengar hal tersebut, lanjut Putra, membuat keluarga kasihan dan menyuruh Sindi untuk tinggal dirumah.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved