Mayat Dalam Koper di Ngawi

'Janggal' Tak Ada Jejak Darah, Pisau yang Dipakai Antok Mutilasi Uswatun Disebut Ada Kejanggalan

Pisau buah yang digunakan Rohmad Tri Hartanto alias Antok (33) untuk memutilasi jasad Uswatun Khasanah (29), perempuan asal Kabupaten Blitar,

TribunJatim.com
Pengakuan lengkap Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Antok (33) tersangka pembunuh dan mutilasi Uswatun Khasanah (29) mayat dalam koper. 

"Dia sudah saya interogasi. Dia cerita, 'Saya sering motong kambing, saya tahu sendi sendinya, saya paham karena sendi sama seperti manusia'," ungkap Fauzi menirukan ucapan Antok, Senin,

Diketahui, selain Antok, kerabatnya yang berinisial MAM juga turut diamankan karena diduga membantu pelaku membuang jasad korban.

Sebab, menurut rekaman CCTV hotel, MAM terlihat duduk di depan hotel saat Antok memasukkan koper merah berisi jasad Uswatun ke dalam mobil.

Kronologi Antok Bunuh Uswatun

Pembunuhan terhadap Uswatun Khasanah diketahui sudah direncakan Rohmad Tri Hartanto alias Antok karena didasari rasa cemburu dan sakit hati.

Antok diketahui sengaja mengajak bertemu Uswatun dan meminta dijemput di Terminal Gayatri, Kabupaten Tulungagung, Minggu (19/1/2025) sore.

Ia juga telah menyiapakan Rp1 juta sebagai iming-iming untuk Uswatun.

antok pisau
KASUS MUTILASI NGAWI - (Kiri) barang bukti pisau yang digunakan Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Antok (33) untuk mutilasi Uswatun Khasanah (29). (Kanan) Tersangka Antok saat digiring petugas Polda Jatim Senin, (27/1/2025). Antok mengaku sempat ingin kabur ke luar negeri, yakni Taiwan usai membunuh dan memutilasi kekasihnya, Uswatun Khasanah.

Baca juga: Pertemuan Terakhir Uswatun Khasanah dengan Keluarga, Jasadnya Ditemukan dalam Koper di Ngawi

"(Pembunuhan) sudah direncanakan oleh pelaku jauh hari. Korban sering minta uang ke pelaku," jelas Kombes M Farman.

Setelah bertemu di Terminal Gayatri, Antok dan Uswatun menuju Kota Kediri dan check-in di sebuah hotel pada Minggu pukul 22.00 WIB.

Sesaat setelah check-in, keduanya terlibat cekcok, lalu Antok mencekik Uswatun hingga tewas.

"Kemudian (setelah check-in) terjadi percekcokan dan korban dicekik oleh tersangka sehingga meninggal dunia," kata Farman.

Setelahnya, Minggu pukul 23.30 WIB, Antok menghubungi kerabatnya, MAM, agar dibantu mengambil koper dan sejumlah barang di rumahnya di kawasan Desa Gombal, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung.

Koper itu digunakan Antok untuk membuang jasad korban.

Di perjalanan kembali ke hotel, Antok ditemani MAM, sempat membeli pisau buah di minimarket yang diduga digunakan untuk memutilasi Uswatun.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved