Mayat Dalam Koper di Ngawi

Rekam Jejak Antok Pemutilasi Uswatun Khasanah,Pernah Bekerja 8 Tahun di Korea Selatan Bagian Packing

Tri Hartanto alias Antok (33) tega mutilasi Uswatun Khasanah (29) memiliki keahlian khusus dalam mengemas paket, 8 tahun kerja di Korea Selatan

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Youtube Kompas TV
Rohmad Tri Hartanto alias Antok (33) sudah mempersiapkan koper untuk mengangkut mayat Uswatun Khasanah (29). menghabisi nyawa korban di hotel Adisurya, Kediri, Jawa Timur pada Minggu, (19/1/2025). Antok memiliki keahlian khusus dalam mengemas paket, 8 tahun kerja di Korea Selatan 

 

Antok Menangis saat Diinterogasi

Selama menjalani pemeriksaan, Antok terlihat berkali-kali menangis di Ruang Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, Surabaya. 

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, mengungkapkan bahwa dalam proses interogasi, Rohmad sering terdiam dan menundukkan kepala dengan mata sembab.

Tangisannya itu dipicu saat penyidik menanyakan soal anak-anaknya.

"Dia selalu menangis jika kami menyebutkan tentang anak-anaknya," ujar Jumhur dilansir dari Kompas.com, pada Senin (25/1/2025).

Kini, penyesalan Rohmad Tri Hartanto hanya bisa meminta maaf ke keluarga korban.

Hal ini disampaikannya secara singkat saat digelandang oleh penyidik kepolisian seusai dihadirkan dalam konferensi pers di lorong Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, pada Senin (27/1/2025). 

Antok mengaku menyesali perbuatannya.

"Ya saya menyesal," ujar Rohmad kepada wartawan. 

Tak hanya itu, ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada pihak korban beserta keluarga besar korban di Kabupaten Blitar.

"Saya minta maaf kepada korban dan keluarga korban. Saya minta maaf," katanya.
 
Adapun, motif di balik pembunuhan dan mutilasi Uswatun diduga berkaitan dengan dendam terhadap ucapan menyakitkan yang dilontarkan oleh korban.

Korban, menurut Jumhur, sering mengolok-olok anak tersangka dengan kata-kata kasar. 

Baca juga: Nasib Antok, Tersangka Mutilasi Uswatun Khasanah Mayat Dalam Koper di Ngawi, Terancam Hukuman Mati

Hal ini menyebabkan Rohmad merasa terhina dan marah, yang akhirnya berencana melakukan tindakan kejam tersebut.

"Saat kami tanyakan soal anak, pelaku selalu menangis. Dia sayang pada anak-anaknya," lanjut Jumhur.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved