Mayat Dalam Koper di Ngawi

Peran Pria Terekam CCTV dalam Aksi Mutilasi Uswatun Khasanah, Diminta Tolong Antok Bawa Jasad Korban

Polisi turut mengamankan pria dalam CCTV Hotel di Kediri diduga kerabat Rohmad Tri Hartantoa alias Antok, dimintai tolong bawa jasad Uswatun Khasanah

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Tribun Mataraman/luhur pambudi/Youtube Kompas TV
(kiri) Rohmad Tri Hartantoa alias Antok, tersangka mutilasi Uswatun Khasanah. Polisi turut mengamankan pria dalam CCTV Hotel di Kediri diduga kerabat Rohmad Tri Hartantoa alias Antok, dimintai tolong bawa jasad Uswatun Khasanah 

TRIBUNSUMSEL.COM -  Terungkap sosok pria yang terekam CCTV berada di luar kamar hotel di Kediri, tempat Uswatun Khasanah (29) korban dibunuh dan dibunuh tersangka Rohmad Tri Hartanto alias Antok (33).

Polisi turut mengamankan pria tersebut diduga merupakan kerabat keluarga dari Rohmad Tri Hartanto.

Dalam CCTV d hotel tersebut, seorang pria sedang duduk di sebuah kursi depan kamar 301 saat Antok membawa koper berisi mayat Uswatun.

Baca juga: Ini Kalimat Pemicu Uswatun Khasanah Dibunuh Jasad Dimutilasi, Diduga Tak Terima Pelaku Punya Anak

Hal tersebut diungkap Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, saat pers rilis pada Senin (27/1/2025).

"Berdasarkan CCTV ada dua orang disitu, satu tersangka RTH alias A, satu lagi sudah kita amankan dan kita periksa untuk mendalami peran dari yang bersangkutan," ujar Farman.

Didalami polisi, pria tersebut sempat dimintai tolong oleh Antok untuk membawa jasad Uswatun Khasanah ke Tulungagung.

"Hasil pemeriksaan yang bersangkutan masih kerabat dari tersangka, dimintai tolong untuk ngedrop tersangka ini ke rumah neneknya di daerah Tulungagung, di rumah kosong," bebernya.

Tersangka dan kerabatnya pun kemudian membawa mayat korban mutilasi tersebut ke rumah kosong milik neneknya.

"Mayat ini sempat nginap di beberapa tempat, di rumah kosong di Tulungagung, baru tanggal 21 itu pembuangan tahap pertama, baru dilanjutkan tanggal 22 terhadap kepala yang terpental kembali ke dalam mobil pada saat dibuang," 

Namun, tersangka sempat membawa kembali bagian kepala korban yang sempat dibuang, karena takut menimbulkan kecurigaan saat sepeda motor lewat.

"Kenapa pada saat itu diurung tidak langsung membuang kepala yang mental ke dalam mobil, karena pada waktu itu ada pengendara sepeda motor di belakang mobil tersangka, sehingga dikhawatirkan dicurigai, maka diurung," kata Farman.

Saat ini, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur masih mendalami peran pria kerabat tersangka.

Sempat Cekcok

Sebelum dibunuh, korban dan tersangka sempat cekcok.

"Tanggal 19 cek in malam, ada cekcok dan terjadilah korban dijepit oleh tersangka sehingga meninggal dunia," kata Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Farman dalam konferensi pers, lewat Youtube Kompas TV, Senin (27/1/2025).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved