Berita Palembang

Kepsek SMKN 3 OKU Disebut Selewengkan Dana BOS, Massa Demo Minta Perlindungan Hukum Bagi Pengajar

Aksi ini juga diikuti oleh kepsek yang menaruh prihatin terkait Kepala SMKN 3 OKU, Berkat Hanapi yang disebut menyalahgunakan dana BOS.

TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA TRISNAWATI
Koalisi Rakyat Bawah menggelar aksi di Kantor Gubernur Sumsel, Selasa (21/1/2025). 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Puluhan massa dari Koalisi Rakyat Bawah menggelar aksi demo di depan kantor Gubernur Sumsel Jalan Kapten A Rivai Palembang, Senin (20/1/2025). 

Aksi ini juga diikuti oleh perwakilan tenaga pengajar yang menaruh prihatin atas masalah Kepala SMK Negeri 3 OKU, Berkat Hanapi yang disebut menyalahgunakan dana BOS. 

Massa menuntut agar pemerintah memberikan payung hukum yang melindungi tenaga pendidik dari ancaman serta tekanan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Koordinator Aksi, Yan Coga menyampaikan keresahan terhadap maraknya tuduhan tanpa bukti yang merusak nama baik para kepala sekolah dan guru.

Ia menegaskan bahwa tuduhan penggunaan anggaran yang tidak benar harus didukung dengan fakta hukum, bukan sekadar opini yang dia sebut telah diviralkan di media sosial.

"Kalau memang ada yang bersalah, silakan dilaporkan secara hukum. Jangan asal menuduh. Itu yang kami perjuangkan. Para guru dan kepala sekolah membutuhkan perlindungan hukum agar bisa bekerja dengan aman dan nyaman," kata Yan Coga di Kantor Gubernur Sumsel, Selasa (21/1/2025).

Menurutnya, aksi ini dipicu oleh kasus yang menimpa Kepala SMKN 3 OKU, Berkat Hanapi, yang menjadi sasaran demo dan viralkan di media sosial.

Menurut Berkat Hanapi, tuduhan tersebut mencoreng reputasi yang telah bangun selama 37 tahun mengabdi di dunia pendidikan, termasuk 20 tahun sebagai guru dan 4 tahun sebagai kepala sekolah.

"Anak, cucu dan ribuan anak didik saya ikut terganggu dengan pemberitaan itu. Saya siap dihukum jika memang terbukti bersalah. Tapi semua tuduhan ini tidak benar. Saya hanya berharap ada payung hukum yang melindungi kami dari tekanan seperti ini," kata Berkat Hanapi.

Sementara itu Dukungan dari Sesama Kepala Sekolah juga turut mengalir seperti dari Kepala SMA Negeri 5 OKU, Ismakun Ranau Wijaya yang turut bersuara mendukung rekannya.

"Kami menyesalkan tindakan oknum yang memanfaatkan media sosial untuk menyerang kepala sekolah tanpa dasar hukum yang jelas. Ini bukan hanya merusak nama individu, tetapi juga mencoreng marwah institusi pendidikan," katanya

Menurutnya, SMKN 3 OKU adalah salah satu sekolah dengan prestasi luar biasa.

"Tuduhan seperti ini harus diusut, dan pelakunya harus meminta maaf serta diproses hukum," ujarnya. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved