Seputar Islam

Adakah Dalil Mencuci Telapak Kaki Ibu dan Meminum Airnya Supaya Sukses? UAS: Jangan Terjebak Ritual

"Maksud kau urus tapak kaki (ibu) adalah kau muliakan dia kau menangkan hatinya, kau senangkan hatinya" tegas UAS.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Adakah Dalil Mencuci Telapak Kaki Ibu dan Meminum Airnya Supaya Sukses? UAS: Jangan Terjebak Ritual 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Dalam salah satu tausiah yang diunggah di platform media sosial, Ustadz Abdul Somad (UAS) mendapat pertanyaan dari jemaahnya. "Adakah dalil mencuci tapak (telapak) kaki ibu dan meminum airnya?

Ada suatu riwayat hadits, 

Mu’awiyah bin Jahimah datang kepada Nabi saw., lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku ingin berperang, dan aku datang untuk meminta petunjukmu.” Nabi saw. bersabda, “Apakah engkau memiliki ibu?” Mu’awiyah menjawab, “Iya, benar.”

Lalu Rasulullah bersabda, “Menetaplah dengannya, karena sungguh surga di bawah kedua kakinya.” (HR Ibnu Majah, An-Nasa’i, Ahmad, Ath-Thabrani di dalam kitab Al-Mu’jam Al-Kabir dengan sanad hasan, disahihkan oleh imam Al-Hakim).

Terkait pertanyaan jemaah, sebelum menjawab ke inti pertanyaan jemaah tersebut, UAS menjelaskan sebuah hadits:

"Ya Rasulullah aku mau ikut perang, karena kalau ikut perang aku mati masuk surga
kata nabi Alaka minkum min ? Apakah ibumu masih hidup. Kalau  ya,  ilzamrid ilaiha fatammal jannah. Kalau begitu kau urus tapak kakinya maka kau masuk surga" 

UAS mengatakan maksud nabi, bahwa urus tapak kaki ibu adalah kata kata kiasan. Mengurus tapak kaki ibu, maksudnya muliakan dia (ibu), senangkan dia, beri dia uang belanja, urus kebutuhannya. 

"Banyak orang sekarang pas mau tes P3K diminumnya air cucian kaki ibunya.  Pas sudah lulus duit gajinya diberikan kepada istrinya. Emaknya seperak pun tak dapat. Inilah, kita sering terjebak pada ritual (tapi tidak paham)"  ujar UAS.

"Maksud agar kita urus tapak kaki ibu adalah kau muliakan dia kau menangkan hatinya, kau senangkan hatinya" tegas UAS.

Adapun gerakan mencuci kaki ibu yang belakangan banyak dilaksanakan berbagai kalangan, adalah salah satu bentuk  bentuk bakti seorang anak kepada ibunya. Syurga berada di telapak kaki ibu. Derajat ibu sangat tinggi sehingga sudah seharusnya seorang anak berbakti kepada ibu.

Namun implementasi nyata dari kegiatan itu adalah hal yang paling penting.

Perlakukan orang tua dengan baik, sayangi mereka, berikan tempat tinggal yang layak. Terlebih ibu adalah orang yang telah mengandung, melahirkan, menyusui hingga mengasuh dan mendidik kita.

Kedudukan seorang ibu sangatlah penting dalam keberlangsungan kehidupan di dunia.

Allah SWT telah memerintahkan kita semua,  untuk berbakti kepada ibunya yang telah dengan susah payah menjaga dan merawatnya. Sebagaimana Allah firmankan:

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ  عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved