Motor Guru di Sumenep Dibakar

Kisah Pilu Ahmad Nurdin, Guru di Sumenep : Motor Dibakar Orang, Tinggal di Gubuk dan Kini Sakit

Dia tidak memiliki kendaraan untuk berangkat dan pulang dari sekolah SMA Putra Bangsa, yang jaraknya sekitar tiga kilometer dari rumahnya. 

Editor: Weni Wahyuny
KOMPAS.com/Nur Khalis
Pak guru Ahmad Nurdin ketika ditemui Kompas.com di kediamannya. Ia sempat diancam dengan pedang dan motornya dibakar pada Senin (13/1/2025). 

"Semoga pelaku bisa sadar dan berubah," harapnya.

Kronologi Motor Dibakar

Ahmad Nurdin menjadi korban pengancaman pembunuhan, bahkan sepeda motornya pun dibakar oleh AQ (19) pemuda asal Dusun Bugis Desa Pajanangger Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep.

Korban diketahui merupakan guru honorer yang telah mengajar sejak tahun 1990.

Guru fisika dan biologi itu mengajar di SMA Putra Bangsa Kecamatan Arjasa.

Motif pengancaman dan pembakaran rupanya karena pelaku merasa kesal terhadap korban.

Untuk diketahui, pelaku sebenarnya bukanlah murid di SMA Putra Bangsa Sumenep.

Namun pelaku diduga mendapatkan informasi terkait isi sambutan korban saat upacara, dari teman-temannya.

Sebelumnya, sang guru disebut-sebut membicarakan hal negatif tentang pelaku di hadapan para siswa di sebuah sekolah saat pelaksanaan upacara bendera.

Saat upacara, Ahmad Nurdin menyampaikan pesan kepada murid-muridnya untuk menghormati orang tua dan tidak melakukan tindakan yang membahayakan mereka, termasuk ancaman membunuh.

Pelaku yang mendengar ucapan guru itu lewat teman-temannya, lantas merasa tersinggung dan tersulut emosi.

Ahmad Nurdin bercerita bahwa pelaku merupakan tamatan SMA di luar kota yang merupakan pemuda di desa setempat.

"Kejadiannya itu sepulang saya dari sekolah. Sekitar pukul 14.00 WIB," kata Ahmad Nurdin saat dikonfirmasi, Selasa (14/1/2025) dilansir dari TribunJatim.com. 

Sepulang dari mengajar, kata Ahmad Nurdin, pelaku tiba-tiba mencegatnya tepat di akses jalan Dusun Bugis Desa Pajanannger.

"Saat itu kata pelaku tersinggung dengan pernyataan saya saat menjadi pembina upacara di sekolah," ungkapnya.

Sumber: Kompas
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved