Motor Guru di Sumenep Dibakar
Nasib Guru Nurdin Motor Pinjaman Dibakar Pemuda di Sumenep, Tinggal Sebatang Kara Alami Trauma
Ahmad Nurdin (50), seoang guru SMA Putra Bangsa di Desa Pajanangger Kecamatan Arjasa pulau Kengean Sumenep korban pengancaman dan motornya dibakar
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Ahmad Nurdin (50), seoang guru SMA Putra Bangsa di Desa Pajanangger Kecamatan Arjasa pulau Kengean Sumenep korban pengancaman dan motornya dibakar rupanya memiliki kehidupan yang getir.
Diketahui, Nurdin menjadi korban pengancaman dengan pedang dan motornya dibakar oleh Ahmad Qurtubi (19), pemuda tamatan sekolah asal Pajanangger.
Pilunya, motor yang dibakar tersebut adalah satu-satunya kendaraan yang dimiliki pak Nurdin.
Baca juga: Isi Pidato Pak Nurdin, Guru di Sumenep diduga Picu AQ Ancam Membunuh hingga Motornya Dibakar
Dalam kesehariannya, Pak Nurdin hanya tinggal seorang diri di sebuah gubuk yang nyaris ambruk.
"Saya hanya bisa beraktivitas di dalam rumah (gubuk) Mas," kata Pak Nurdin kepada Kompas.com, Jumat (17/1/2025).
Guru swasta asal desa Pajanannger, Kecamatan Arjasa pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur ini, sudah tidak mengajar setelah peristiwa mencekam itu terjadi.
Dia tidak memiliki kendaraan untuk berangkat dan pulang dari sekolah SMA Putra Bangsa, yang jaraknya sekitar tiga kilometer dari rumahnya.
Apalagi kebugaran tubuhnya tidak seperti dulu.
Lima hari setelah peristiwa pembakaran motor itu, ia jatuh sakit. Pak Nurdin terserang batuk, demam dan meriang.
Di samping itu, Pak Nurdin masih berusaha menyembuhkan trauma yang menghantuinya.
Selama menjalani hidup, dia tidak pernah diancam dengan pedang dan motornya dibakar.
Meskipun berprofesi sebagai guru, Pak Nurdin bukanlah orang yang hidup serba berkecukupan.
"Tidak sampai 1 juta per bulan Mas," ujarnya.
Baca juga: Sosok Ahmad Nurdin, Guru Honer di Sumenep Tinggal di Gubuk Tanpa Kamar Mandi, Pilu Motor Dibakar
Selama ini, dia hanya menggantungkan hidupnya dari upah menjadi guru yang jumlahnya tidak seberapa.
Selama bertahun-tahun, Pak Nurdin hanya mendiami gubuk yang terbuat dari gedek (bambu) berukuran dua meter persegi.
Kondisi gubuknya sudah nyaris reyot dan suatu ketika terancam ambruk. Tempat tidur, dapur dan ruang tamu menjadi satu.
Pak Nurdin juga tidak memiliki kamar mandi di gubuk kecilnya itu.
Untuk bisa mandi, dia terpaksa numpang ke kamar mandi masjid, yang letaknya tidak jauh dari rumahnya.
Isi Pidato Pak Nurdin, Guru di Sumenep diduga Picu AQ Ancam Membunuh hingga Motornya Dibakar |
![]() |
---|
Sosok Ahmad Nurdin, Guru Honer di Sumenep Tinggal di Gubuk Tanpa Kamar Mandi, Pilu Motor Dibakar |
![]() |
---|
Duduk Perkara Motor Pak Nurdin, Guru di Sumenep Dibakar Gegara Pidato, Kini Jatuh Sakit |
![]() |
---|
Kisah Pilu Ahmad Nurdin, Guru di Sumenep : Motor Dibakar Orang, Tinggal di Gubuk dan Kini Sakit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.