Sertu Hendri dan Kasusnya

Bocoran Isi Obrolan 1 Jam Sertu Hendri dengan Kakak Ipar, Ngaku jadi Buronan usai Tembak Serma Rendi

Sertu Hendri meminta tolong, apabila ia meninggal dunia, agar jenazahnya diurus oleh Evi.

Editor: Weni Wahyuny
Dokumentasi Subdenpom Persiapan Belitung/Posbelitung.co/Disa Aryandi
Evi Yolanda (41) merupakan pemilik rumah yang sempat menjadi lokasi persembunyian Desertir TNI AD Sertu Hendri, mengungkapkan hubungan sang adik, Kiki, yang merupakan istri siri dari Sertu Hendri. Keduanya sempat mengobrol selama 1 jam. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Keberadaan desertir TNI AD Sertu Hendri masih diburu usai menembak Serma Rendi di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (13/1/2025).

Ia pula lolos dari kepungan tim gabungan TNI dan polisi pada Selasa (14//12025).

Sebelum akhirnya menghilang, Sertu Hendri sempat berada di rumah Evi Yolanda, kakak Kiki, istri sirinya di Jalan Lettu Mad Daud, Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kepada kakak iparnya, Sertu Hendri mengaku sedang dalam pencarian polisi karena telah menembak anggota TNI.

Sertu Hendri datang ke rumahnya sekira pukul 22.00 WIB.

Dalam obrolan yang berlangsung sekira satu jam itu, Sertu Hendri juga sempat menitipkan pesan kepada Evi.

Sertu Hendri meminta tolong, apabila ia meninggal dunia, agar jenazahnya diurus oleh Evi.

Mengingat, Sertu Hendri tak memiliki keluarga di Belitung.

"Terus pesan dia juga, 'nanti kalau Hendri meninggal atau tertangkap, tolong urus jenazah Hendri, karena ayuk lah (Evi) keluarga Hendri di Belitung'," kata Evi menirukan ucapan Sertu Hendri, dikutip dari Posbelitung.co.

Baca juga: Peluru Bersarang di Sekitar Ulu Hati, Kondisi Terkini Serma Rendi Korban Penembakan Sertu Hendri

 Keesokan harinya, Selasa (14//12025), Evi mengantar anaknya sekolah dan sempat berpamitan kepada Sertu Hendri.

Setelah itu, rumahnya didatangi banyak petugas.

"Tahu-tahu pas saya keluar rumah, ada banyak petugas di luar, terus saya tanya, bilang tidak ada apa-apa," ujar Evi.

Sementara itu, Evi membantah adanya penyanderaan yang dilakukan Sertu Hendri kepadanya.

Ia menegaskan ketika berbicara dengan Sertu Hendri secara baik-baik.

"Tidak ada sandra-menyandra, kami ngobrol baik, malah dia bilang ayuk tidurlah besok mau kerja," jelasnya.

Baca juga: Jejak Pelarian Sertu Hendri usai Tembak Serma Rendi, Titip 2 Pesan ke Nenek Nor, Ngaku akan ke Batam

Drama Pengepungan Sertu Hendri

Suasana mencekam terjadi saat pengepungan Sertu Hendri di sebuah rumah di Jalan Anwar Aid, Kelurahan Parit, Kabupaten Belitung, Selasa pagi.

Penyergapan ini melibatkan personel gabungan dengan pengamanan ketat.

Bahkan, Kapolres Belitung, AKBP Deddy Dwitya Putra, Dandim 0414 Belitung, Letkol Inf Kurniawan Hanif dan Danlanud H AS Hanandjoeddin, Letkol Pnb Mokhammad Zen turun lapangan.

Turut dalam penyergapan itu, Komandan Subdenpom Persiapan Belitung, Letda CPM M Jaka Budi Utama dan Wadanyon B Pelopor Satbrimobda Babel, AKP Kevin Sinaga.

Mereka turun ke lokasi penyergapan dengan perlengkapan lengkap, mengenakan rompi antipeluru, helm dan senjata api.

Insiden penembakan desertir TNI AD Sertu Hendri (DPO) terhadap Serma Rendi berawal dari laporan istri sirinya, Kiki, Senin, (13/1/2025).

Ketika itu, petugas Subdenpom TNI menerima laporan dari istri pelaku terkait ancaman dan kekerasan.

Petugas yang bergerak ke lokasi mengetahui bahwa pelaku berada di dalam rumah.

Namun, lampu rumah tiba-tiba dimatikan.

Saat itu di rumah kontrakan istri sirinya, Sertu Hendri menenteng pistol sehingga membuat anggota Subdempon harus menjaga jarak.

Namun dalam satu kesempatan, Sertu Hendri justru menyandera Serma Rendi yang saat itu tak memiliki senjata.

Setelah penembakan terjadi, Hendri kabur dan bersembunyi di rumah mertuanya di Kelurahan Parit, Tanjungpandan sejak Senin (14/1/2025).

Baca juga: Sosok Kiki, Istri Siri Sertu Hendri Laporkan KDRT Berujung Suami Tembak Anggota TNI di Belitung

Pelaku memanfaatkan situasi itu untuk kabur dengan memaksa Serma Rendi mengemudikan kendaraan.

"Di perjalanan, saat pelaku sedang menelepon, korban yang disuruh menjadi sopir sempat lari, kemudian ditembak dari belakang," kata Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama saat dihubungi Kompas.com, pada Senin (13/1/2025) malam.

Upaya penangkapan terhadap Sertu Hendri masih terus berlangsung.  

Dilansir dari Kompas.com, Sertu Hendri, terduga pelaku penembakan terhadap Serma Rendi, lolos setelah dikepung seharian. 

"Dia sempat bersembunyi di rumah warga yang merupakan mertua dari istri sirinya. Banyak warga di lokasi karena penasaran ada informasi penangkapan," kata Penjabat (Pj) Bupati Belitung, Mikron Antariksa, saat dihubungi, Selasa (14/1/2025). 

Mikron menjelaskan, tidak ada warga yang terluka saat pengepungan dilakukan petugas gabungan di Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjung Pandan. 

Petugas gabungan TNI-Polri tampak berhati-hati karena pelaku diyakini masih memegang senjata api. 

"Yang bersangkutan masuk daftar pencarian orang (DPO), kami imbau warga untuk waspada, tetapi tidak perlu panik. Segera lapor petugas kalau ada hal yang mencurigakan," pesan Mikron. 

Sertu Hendri Ancam Istri Siri Rujuk

Evi Yolanda (41) merupakan pemilik rumah yang sempat menjadi lokasi persembunyian Desertir TNI AD Sertu Hendri, mengungkapkan hubungan sang adik, Kiki, yang merupakan istri siri dari Sertu Hendri.

Hendri pernah menikah siri dengan adik kandung Evi.

Sebelum menjalin hubungan dengan Hendri, Kiki berstatus janda.

Hubungan rumah tangga Kiki dan Sertu Hendri sempat membangun rumah tangga hingga akhirnya kandas sekitar satu tahun belakangan, lantaran Sertu Hendri pindah tugas ke Korem 042 Gapu/Jambi.

Selama satu tahun tersebut, keduanya tak saling berkomunikasi. 

Bahkan Evi Yolanda sudah menganggap keduanya bukan suami istri lagi, lantaran sudah satu tahun tidak hidup bersama.

Namun sekitar tiga pekan belakangan, tiba-tiba Sertu Hendri kembali datang ke Belitung dan muncul lagi di kehidupan Kiki. 

Hal itu membuat Kiki tidak nyaman dan memilih untuk kabur dari rumah.

Kiki sudah tidak pulang ke rumah sekitar satu pekan lebih. 

Sementara anak Kiki dititipkan kepada orang tuanya.

"Sudah tidak di rumah Kiki itu dari beberapa hari Hendri berada di Belitung. Kalau hitungan sekarang, sudah seminggu lebih kabur dari rumah," ungkap Evi Yolanda kepada Posbelitung.co, Selasa (14/1/2025).

Selama berada di Belitung, lanjut Evi, beberapa kali Sertu Hendri  ke rumah orang tua Evi yang persis berada di sebelah rumahnya.

Keperluan Sertu Hendri untuk mencari Kiki dan meminta untuk kembali hidup bersama. 

Lantaran Kiki sudah tidak mau lagi, akhirnya adik kandung Evi tersebut memilih kabur dari rumah.

"Tapi selama di Belitung ini Hendri tidak tidur di sini (rumah Evi, red), tapi tidur di rumah kontrakannya di Kamboja. Setau saya Hendri tinggal sendiri di rumah kontrakan itu," tuturnya.

Wanita berkulit sawo matang tersebut mengaku sempat ngobrol dan berkomunikasi dengan Sertu Hendri pada Senin (13/1/2025) malam.

Kiki akhrinya mengadukan pengancaman Sertu Hendri tersebut kepada TNI.

Sertu Hendri yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 2024, diketahui melarikan diri setelah terlibat kasus penembakan terhadap anggota TNI, Serma Rendi.

Ia juga sempat melakukan sejumlah pelanggaran berat, termasuk perampokan dan ancaman terhadap istri sirinya.

Aparat telah melakukan mediasi, meminta pelaku menyerahkan diri secara baik-baik. Namun, hingga berita ini diturunkan, pengejaran masih berlangsung.

Rekam Jejak Kejahatan Sertu Hendri

Nama Sertu Hendri menjadi buah bibir di kalangan masyarakat Belitung setelah nekat menembak Serma Randi anggota Subdenpom Persiapan Belitung pada Senin (13/1/2025) dini hari.

Sertu Hendri desertir atau lari dari satuan dan sudah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) semenjak 2024 dari Korem 042/Gapu, Jambi.

Ternyata yang bersangkutan pernah terlibat kasus perampokan di wilayah Palembang tahun 2023 lalu.

Putusan dari Mahkamah Militer, Sertu Hendri dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan dipecat dari dinas militer.

“Jadi penyebab dia disersi itu, dia merampok dan TKP-nya di Palembang,” ujar Komandan Subdenpom Persiapan Belitung, Letda Cpm M Jaka Budi Utama kepada Posbelitung.co, Senin (13/1/2025).

Lanjut Jaka, sebelumnya Sertu Hendri berdinas di Kodim 0414 Belitung beberapa tahun lalu.

Terakhir sempat bertugas sebagai Babinsa Desa Aik Pelempang Jaya, sebelum pindah tugas ke Korem 042/Gapu, Jambi.

“Waktu di Belitung juga ada informasi, dia pernah terlibat penipuan jual beli tanah,” katanya.

Jaka menjelaskan, awalnya jajaran Subdenpom Persiapan Belitung belum mengetahui Sertu Hendri sudah desersi.

Namun berdasarkan laporan istri siri pelaku dan dilakukan pengecekan, barulah didapat informasi tersebut.

“Ternyata pelaku sudah tiga minggu berada di Belitung dan terus mencari istri sirinya. Istri sirinya ini takut karena selalu diancam dan sempat dicari ke rumah orang tuanya juga,” ungkap Jaka.

Berdasarkan laporan tersebut, Subdenpom Persiapan Belitung mulai mencari keberadaan pelaku untuk diamankan.

Kemudian, terjadilah kejadian penembakan anggota Subdenpom Persiapan Belitung Serma Randi.

Kondisi Serma Randi

Diketahui Serma Rendi mengalami luka tembak dengan hingga menembus ke sekitar ulu hatinya.

Kini ia sudah menjalani proses pengangkatan proyektil peluru di RSUD Marsidi Judono Tanjungpandan, Rabu (15/1/2025) siang.

Tim medis sebelum melakukan operasi lebih dulu memastikan posisi peluru melalui serangkaian pemeriksaan menggunakan CT scan dan alat C-arm.

"Kami melakukan marking dengan jarum untuk menandai posisi peluru yang bersarang di sekitar ulu hati. Operasi ini tidak terlalu lama, hanya memerlukan irisan kecil sepanjang 3 sentimeter, dan peluru berhasil ditemukan dalam waktu kurang dari 10 menit," jelas Dokter Spesialis Anastesi RSUD Marsidi Judono, dr Hendra SpAn, Rabu (15/1/2024). 

Operasi pengangkatan proyektil peluru pada tubuh Serma Rendi ini melibatkan tim dokter anestesi, bedah, dan radiologi.

Operasi pengangkatan peluru ini berlangsung lancar dalam durasi sekitar 30 menit. 

Tim medis pun tak mengalami kesulitan selama operasi berlangsung. 

"Kondisi pasien stabil, langsung sadar setelah operasi, dan saat ini sudah dalam perawatan di ruang pemulihan," kata Hendra.

Proyektil peluru yang bersarang di tubuh Serma Rendi, personel Subdenpom Persiapan Belitung itu kini berhasil dievakuasi melalui operasi singkat. 

Disebutkan peluru masuk dari sisi kiri dada bawah korban, kemudian menembus 3 sentimeter di bawah kulit dan bersarang di sekitar ulu hati. 

Peluru ini pun berhasil diangkat berkat persiapan matang tim medis.

Hendra mengatakan operasi pengangkatan peluru di tubuh Serma Rendi dilaksanakan pada pukul 11.00 WIB sesuai rencana. 

Sebagian artikel telah tayang di Posbelitung.co dengan Cerita Kakak Angkat Sertu Hendri Saat Bertemu Desertir TNI AD, Bantah Disandera

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved