Polisi Tendang Warga di Prabumulih

Iptu Yunus Polisi Tendang Warga di Prabumulih Dilaporkan Korban ke Polres, Kasus Penganiayaan 

Keluarga Jauhari, korban yang ditendang oknum polisi Polres Prabumulih melaporkan Iptu M Yunus ke Polres atas kasus penganiayaan.

Dok Warga
Iptu M Yunus, anggota Polres Prabumulih yang viral tabrak dan tendang warga disebut mengalami patah tangan dan tulang rusuk retak. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Keluarga Jauhari, korban yang ditendang oknum polisi Polres Prabumulih melaporkan Iptu M Yunus ke Polres atas kasus penganiayaan.

Hal ini diungkap Rini, anak korban saat dikonfirmasi Tribunsumsel lewat sosial medianya. 

Rini mengatakan bahwa pihanya telah melaporkan Iptu Yunus ke Polres Prabumulih kasus penganiayaan terhadap ayahnya, Jauhari.

"Kasus penganiayaannya kami sudah melaporkannya dan dalam proses kasusnya ke Polres," kata Rini, Rabu (15/1/2025).

Iptu M Yunus anggota Polres Prabumulih yang viral tabrak dan tendang warga kini terancam disanksi.
Iptu M Yunus anggota Polres Prabumulih yang viral tabrak dan tendang warga kini terancam disanksi. (Dok Warga)

Sementara mengenai pencopotan jabatan Iptu Yunus, Rini menyebutkan hal itu sudah sesuai dengan kode etik pihak kepolisian.

"Tentang pencopotan jabatan tersebut itu sudah sesuai kode etik mereka," terangnya.

Adapun kondisi Jauhari saat ini diungkap Rini masih dalam perawatan.

"Masih dalam perawatan" ujar Rini.

Baca juga: Kapolres Prabumulih Minta Maaf Pasca Polisi Tendang Warga, Sebut Iptu Yunus Dicopot dari Jabatan

Tolak Berdamai

Sebelumnya, anak Jauhari juga membantah soal adanya perdamaian dengan Iptu Yunus.

Hal ini diungkapnya lewat Instagram miliknya @rini_ulandari94, Selasa (14/1/2024).

Rini Ulandari, anak Jauhari membantah kabar soal perdamaian ayahnya dengan Iptu Yunus.

Kapolres Prabumulih, AKBP Endro Aribowo SIK MAP didampingi Kompol Eryadi Yuswanto SH MH beserta jajaran saat menjenguk Jauhari yang merupakan warga ditendang oknum polisi Polres Prabumulih.
Kapolres Prabumulih, AKBP Endro Aribowo SIK MAP didampingi Kompol Eryadi Yuswanto SH MH beserta jajaran saat menjenguk Jauhari yang merupakan warga ditendang oknum polisi Polres Prabumulih. (Dok Polres Prabumulih)

Ia juga mengungkapkan kondisi sang ayah yang masih dalam perawatan medis.

"Semua postingan dari pihak kepolisian dan media Prabumulih yang menuliskan keluarga kami sudah berdama itu tidak benar !, kami belom berdamai karena sekarang ayah kami juga masih dalam pemantauan medis," tulis Rini, lewat Instagramnya, Selasa (14/1/2024).

Menurutnya, soal perdamaian itu dilakukan pihak kepolisian agar tidak menggiring opini publik dan berita tidak tersebar luas.

"Itu semua dilakukan oleh pihak kepolisian untuk menggiring opini publik supaya beritanya tidak tersebar luar dan mencemarkan nama baik kepolisian, padahal divideo sudah jelas polisi tersebut melakukan penganiayaan terhadap Bapak Jauhari," terangnya.

Untuk itu, ia meminta kepada pihak kepolisian untuk adil dan mengusut tuntas kasus ayahnya yang ditendang polisi.

"Mohon kepada pihak berwajib untuk lebih adil, karena kalau kasus ini tidak diselesaikan dengan tuntas masyarakat akan semakin tidak percaya,"  tandasnya.

Saat di konfirmasi Tribunsumsel, anak Jauhari, Rini menegaskan bahwa keluarganya enggan berdamai dengan Iptu Yunus.

"Kami pihak keluarga tidak berdamai," kata Rini.

Sementara terkait tanggung jawab Polres Prabumulih terkait korban, Rini mengatakan pihak Polres Prabumulih akan bertanggung jawab penuh pengobatan dan kerugian yang dialami ayahnya.

"Pihak polres bertanggung jawab penuh untuk pengobatan dan segala kerugian ayahku," terangnya.

Selain itu, Rini juga menyebutkan berdasakan informasi dari Kapolres, Iptu Yunus akan segera dicopot dari jabatannya.

"Bapak kapolres menyatakan akan mencopot jabatan pelaku penganiayanaan itu, beliau (Kapolres) akan diberitan dimedia langsung," katanya.

"Jadi kami pihak keluarga menunggu berita tersebut," terangnya.

Iptu Yunus Dicopot

Kapolres Prabumulih, AKBP Endro Aribowo SIK MAP menyampaikan permintaan maaf atas tindakan anggotanya yang menabrak lalu menendang warga. 

Hal ini disampaikan saat Endro bersama jajarannya saat menjenguk Jauhari, warga yang ditendang oknum anggota Polres Prabumulih bernama Iptu M Yunus. Menyusul Wakapolres Kompol Eryadi Yuswanto SH MH yang sudah lebih dulu membesuk korban. 

Korban yang merupakan warga Desa Alai Kecamatan Lembak Kabupaten Muara Enim tersebut hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Kota Prabumulih.

Jauhari didiagnosa dokter mengalami patah tulang hidung dan saat ini telah selesai menjalani operasi dari tim medis.

Pada kesempatan menjenguk korban, Kapolres Prabumulih AKBP Endro Aribowo menyampaikan permohonan maaf kepada korban dan keluarga dan masyarakat atas kejadian yang viral tersebut. 

"Saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada Pak Jauhari dan keluarga serta masyarakat. Kami akan bertanggung jawab penuh atas perawatan Pak Jauhari hingga ia pulih kembali," ungkap Kapolres didampingi Wakapolres saat menjenguk korban, Selasa (14/1/2025).

Kapolres menegaskan bahwa kejadian tersebut merupakan musibah yang tidak disengaja, namun pihaknya akan tetap memproses anggota tersebut setelah sembuh. 

Ia menegaskan bahwa anggotanya sudah dicopot dari jabatannya.

"Anggota itu juga telah kami copot dari jabatan agar memudahkan proses penyelidikan yang akan dilakukan oleh pihak Propam nantinya," tegas Endro.

Kronologi Kejadian Versi Korban

Sebelumnya, diceritakan Jauhari, kejadian bermula saat ia mengendarai sepeda motor hendak menyeberang ke minimarket di depan rumah dinas Walikota Prabumulih.

Namun Warga Dusun 1 Desa Alai Kecamatan Lembak Kabupaten Muara Enim ini tiba-tiba ditabrak oleh oknum polisi yang bertugas di Polres Prabumulih tersebut.  

"Saat itu saya mau menyeberang ke Indomaret, saya sudah sangat lambat sekali. Setelah nyeberang tiba-tiba dari arah Palembang bapak itu dengan motor menabrak saya," ungkap Jauhari kepada wartawan, Senin (13/1/2025).

Pria kelahiran Curup pada 15 Juni 1970 itu mengaku saat itu warga langsung mengangkat dirinya yang kesakitan ke pinggir jalan berikut motor.

"Saat itu saya kesakitan karena terjatuh tapi tidak berdarah, lalu pak polisi itu menghampiri dan langsung menendang muka saya, kejadiannya cepat," katanya.

Setelah itu kata Jauhari, dirinya mengalami luka di bibir dan hidungnya berdarah bercucuran yang dibantu sejumlah warga dengan memberikan tisu dan air.

"Saya tidak tau kenapa dia marah, padahal saya menyeberang sudah lambat, dia malah tendang muka saya," tuturnya.

Disinggung apakah akan melaporkan kejadian itu ke Propam Polres Prabumulih, Jauhari mengaku akan berkonsultasi dan berkomunikasi dengan keluarganya terlebih dahulu terkait kejadian dialaminya.

"Saya masih berkomunikasi dengan keluarga apakah kasus ini akan kami lanjutkan atau damai," katanya.

Viral di Sosmed

Sebelumnya, masyarakat kota Prabumulih, Sumsel dan para pengguna media sosial digemparkan sebuah video viral diduga pemukulan dilakukan oknum polisi Polres Prabumulih terhadap warga hingga berdarah, Senin (13/1/2025).

Dalam video beredar yang direkam seorang perempuan dan menyebar di sejumlah media sosial memperlihatkan seorang bapak-bapak mengenakan baju kaos kerah merah terduduk dengan hidung mengeluarkan darah.

Dari beberapa video beredar kejadian tersebut terjadi di Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Gunung Ibul Barat Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih tepatnya di seberang rumah dinas Walikota Prabumulih.

Dari narasi sejumlah video beredar menyebutkan jika oknum polisi diduga menabrak kendaraan korban namun justru oknum tersebut marah dan menendang korban hingga berdarah.

Dalam video tersebut seorang perempuan yang merekam video memprotes petugas yang bertindak arogan tersebut dan banyak disaksikan warga lainnya.

Perekam menyebutkan kenapa oknum polisi seperti itu, tidak boleh seperti itu.

Dirinya sebagai saksi melihat korban sudah jatuh malah ditendang oleh oknum tersebut.

"Ngapo cak itu pak, dak boleh cak itu kamu, kami saksi nyingok dio la mak itu kamu terjangke pulo

(Kenapa begitu pak, tidak boleh kamu begitu, kami saksi lihat dia sudah begitu, kamu tendang juga)," ucap wanita dalam video terdengar marah kepada oknum petugas polisi itu.

Warga lain yang mendengar si wanita merekam meminta agar memviralkan karena jelas yang diduga salah oknum polisi.

"Viralkan lah, kena dia," ungkap suara bapak-bapak warga lainnya dalam video itu.

Lalu wanita perekam tersebut melanjutkan jika kendaraan korban sudah terbalik namun justru ditendang.

Perekam juga menyebut jika korban adalah manusia sehingga tidak boleh berbuat demikian.

"Dio sudah tebalik diterjang cak itu, dak boleh pak. Na pak kapolres ini oknumnya M Yunus namanya, dak boleh cak itu pak, manusio bapak ini

(Dia sudah terbalik, ditendang seperti itu, tidak boleh pak. Nah, pak Kapolres ini oknumnya M Yunus namanya, tidak boleh begitu pak, manusia bapak ini)," tuturnya.

Menurut keterangan di video oknum petugas polisi berinisial M Yunus, sedangkan korban diterjang bernama Jauhari.

Video viral ini banyak mendapat komentar beragam para netizen yang menyebut jika selaku aparat tidak boleh berbuat demikian apalagi sampai membuat warga mengalami luka.

Baca juga berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved