Berita Ogan Ilir

Wamentan RI Sebut Harga Serapan Gabah di Sumsel Jadi yang Terendah di Indonesia

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menyebut harga serapan gabah di Provinsi Sumatera Selatan jadi yang terendah di Indonesia. 

Dok Kementarian Pertanian
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono saat kunker ke Palembang, Ogan Ilir dan Banyuasin, Senin (13/1/2025) lalu. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menyebut harga serapan gabah di Provinsi Sumatera Selatan jadi yang terendah di Indonesia. 

Sudaryono menerangkan, harga serapan gabah di Sumatera Selatan saat ini tak sesuai dengan harga pokok penjualan atau yang ditetapkan sebesar Rp 6.500 per kilogram. 

Pria yang akrab disapa Mas Dar ini mengingatkan pentingnya serapan gabah secara optimal di tengah panen raya. 

“Jangan sampai swasembada ini layu hanya gara-gara serapan. Saya menyampaikan HPP Sumsel ini paling rendah dibanding provinsi lain,” kata Sudaryono melalui keterangan tertulis kepada TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Selasa (14/1/2025).

Baca juga: Harga Gabah Naik Jadi Rp 6.500 per Kg, Pemprov Sumsel Masih Temukan Harga di Bawah HPP, Akan Diawasi

Sehari sebelumnya pada Senin (13/1/2025) lalu, Sudaryono juga menyampaikan hal ini dalam rapat koordinasi bidang pangan di Palembang, begitu juga saat kunjungan kerja ke Ogan Ilir dan Banyuasin.

Sudaryono mengungkapkan, pemerintah telah memberikan berbagai bantuan untuk meningkatkan produksi pertanian. 

Termasuk peningkatan volume pupuk yang kini mencapai 9,5 juta ton, dua kali lipat dari volume sebelumnya yang hanya 4,5 juta ton. 

Meski demikian, dia mencatat bahwa serapan pupuk di Sumatera Selatan pada tahun 2024 masih tergolong rendah, yakni baru mencapai 79 persen.

“Terkait pupuk, Provinsi Sumsel tahun 2024 nebus pupuknya baru 79 persen. Jadi memang belum bisa maksimal. Dan kami berharap prestasi yang sudah dicetak sesuai arahan presiden, pupuk yang dulu sulit prosesnya yang mengular dan seterusnya, alhamdullillah pupuk di 2025 sudah selesai. Sehingga mulai 1 Januari pupuk harusnya tersedia di kios-kios,” jelas.

Sudaryono juga mengungkapkan optimisme terhadap potensi besar yang dimiliki Sumatera Selatan, terutama terkait dengan limpahan air yang dapat mendukung percepatan swasembada pangan. 

Karena itu, dia optimistis Sumatera Selatan menjadi lumbung pangan bagi Indonesia ke depan.

Masih kata Sudaryono, Kementerian Pertanian telah memulai optimasi lahan rawa dengan target mencetak 160 ribu hektar lahan sawah baru pada tahun ini.

“Sumsel Ini adalah provinsi yang punya anugerah berupa air. Sehingga Kementan tahun 2024 telah mencapai oplah (optimasi lahan) rawa. Tahun ini targetnya 160 ribu oplah dan 150 ribu cetak sawah. Kami mohon bupati segera membuat laporan CPCL (calon petani, calon lahan). Karena CPCL-nya belum lengkap semua,” kata dia.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menekankan bahwa peran Bulog sangat dinantikan oleh petani untuk menyerap gabah hasil panen raya. 

Menurut Zulhas, Bulog harus segera bergerak untuk memastikan gabah dapat diserap dengan baik, agar tidak ada petani yang dirugikan.

“Peran Bulog sangat penting dalam menyerap gabah demi keberlangsungan kesejahteraan petani kita," kata Zulhas.

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved