Banjir di Lahat Sumsel

Selain Banjir, BPBD Lahat Juga Minta Masyarakat Waspadai Tanah Longsor

Terutama untuk wilayah perbukitan seperti di Kecamatan Tanjung Sakti dan Jalinsum di Kikim Area.

Penulis: Ehdi Amin | Editor: Slamet Teguh
Dokumen Warga
Longsor di Jalinsum Gumay Talang, Lahat, Sumsel - Selain Banjir, BPBD Lahat Juga Minta Masyarakat Waspadai Tanah Longsor 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Ehdi Amin

TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT - Warga di Kabupaten Lahat, Sumsel diminta untuk waspada sepanjang bulan Januari 2025 ini.

Selain ancaman banjir, hujan yang terus mengguyur juga berpotensi terjadinya bencana tanah longsor terlebih masyarakat yang berada di dekat Daerah Pinggiran Sungai (DAS) dan lereng perbukitan. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lahat, Ali Afandi mengatakan, banjir yang mengepung Kota Lahat Kamis (9/1/2025) lalu, cukup jadi peringatan bagi semua masyarakat.

Mengingat daerah yang jauh dari DAS saja, bisa mengalami kebanjiran, apalagi untuk daerah sekitar DAS, dimana air Sungai Lematang bisa naik kapan saja, tanpa disadari masyarakat.

"Kemarin air Sungai Lematang sudah naik tinggi. Ditakutkan jika hujan selama dua hari berturut-turut, Sungai Lematang kembali meluap seperti dua tahun sebelumnya. Karena itu warga di dekat DAS, kami ingatkan untuk selalu waspada," kata Ali Afandi, Jumat (10/1/2025).

Baca juga: Daftar Wilayah yang Terdampak Banjir di Lahat, Ada Bayi yang Harus Dievakuasi Dengan Perahu Karet

Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah Terendam Banjir di Lahat, Warga Bersiaga

Selain banjir, bencana tanah longsor juga masih menghantui beberapa wilayah di Lahat.

Terutama untuk wilayah perbukitan seperti di Kecamatan Tanjung Sakti dan Jalinsum di Kikim Area.

Karena akibat hujan deras beberapa hari lalu, Jalinsum di Kecamatan Gumay Talang terpantau sudah ada yang longsor, sehingga bisa kapan saja membahayakan pengendara yang melintas. 

"Camat terus kita ingatkan, untuk lebih peduli dengan imbauan yang kita berikan. Sehingga bisa menyampaikannya ke masyarakat, ataupun lakukan antisipasi maupun bergerak cepat jika sewaktu-waktu terjadi bencana di musim penghujan ini," ujar Ali Afandi

Ali menambahkan, bencana yang melanda Kabupaten Lahat dipengaruhi beragam faktor.

Mulai dari tata geografis yang dikelilingi perbukitan, banyaknya perambahan hutan, ditambah banyaknya pengembang perumahan yang membangun tanpa memikirkan tatanan geografis wilayah.

"Kita tidak tahu kapan bencana pasti akan terjadi, namun prediksi dan informasi yang cepat bisa buat kita sigap ambil langkah antisipasi. Camat harus aktip sampaikan informasi dari kita ke masyarakat, karena selain berpotensi bencana perubahan cuaca yang tiba-tiba ini juga berdampak ke masyarakat dalam menjalani aktivitas sehari-hari," sampainya. 

Sementara, untuk kejadian longsor di Jalinsum KM 9 di lembah samping Kantor Camat Gumay Talang, kondisinya saat ini dikhawatirkan bisa merambah ke Jalinsum, karena sudah ikut senebkan keretakan di jalan aspal Jalinsum tersebut.

Saat ini di pinggir jalan titik longsor sudah terpasang police line, sebagai tanda waspada bagi pengendara yang melintas.

"Kejadian longsor tersebut tak timbulkan korban jiwa, namun tetap harus diwaspadai karena berpotensi longsor susulan. Sedangkan untuk titik bencana tahunan di Desa Endikat Ilir, terpantau masih aman, semoga bencana tidak terjadi," ucap Camat Gumay Talang, Redi Septerson.

 

 

 

Baca Berita Tribunsumsel.com Lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung Dalam Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved