Warga Miskin di Ogan Ilir
Kisah Lili, Penjual Es Tebu di Ogan Ilir Galang Dana di Sosmed Bantu Lansia Sakit Paru-paru
Mengetahui kondisi Romzi, Lili pedagang es tebu lalu membuka donasi yang diumumkan lewat unggahan media sosial miliknya.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Kakek Romzi (70 tahun) warga miskin di Ogan Ilir, Sumsel yang mengidap sakit paru-paru hingga badannya seperti tulang dibalut kulit menarik prihatin warga untuk berinisiatif menggalang dana.
Bukan pejabat tinggi atau orang bergelimang harta, warga yang memberikan bantuan tersebut merupakan seorang penjual es tebu bernama Lili yang juga warga di Rantau Panjang, Ogan Ilir seperti kakek Romzi.
Saat dibincangi wartawan, Lili sedang menjalankan aktivitas berjualan es tebu di depan rumahnya di Desa Sungai Rotan, Kecamatan Rantau Panjang.
"Saya dapat info kalau ada warga desa tetangga yang mengalami sakit keras. Setelah dicek, memang warga tersebut layak dibantu," kata Lili kepada TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Rabu (8/1/2025).
Baca juga: Kisah Pilu Kakek Romzi Warga Ogan Ilir Idap Sakit Hingga Tulang Dibalut Kulit,Tinggal di Rumah Kumuh

Warga yang dimaksud Lili bernama Romzi, seorang pria berusia 70 tahun warga Desa Sejangko, masih di Kecamatan Rantau Panjang.
Diketahui, Romzi menderita sakit paru-paru dan tubuhnya sangat kurus.
Pria tua tersebut tinggal di sebuah rumah panggung kayu yang tak besar dan bangunannya nyaris ambruk.
Mengetahui kondisi Romzi, Lili lalu membuka donasi yang diumumkan lewat unggahan media sosial miliknya.
"Saya posting di Facebook, silakan kalau ada yang mau donasi. Itu murni niat saya ingin membantu," tutur ibu rumah tangga berusia 28 tahun ini.
Dalam waktu 24 jam setelah unggahan di medsos pada hari Senin (6/1/2025) lalu itu, donasi yang masuk ke rekening Lili mencapai Rp 3 juta.
Dia lalu membelanjakan sebagian kecil uang tersebut untuk kebutuhan sembako keluarga Romzi.
"Rp 300 ribu untuk beli sembako. Rp 2,7 juta diserahkan ke keluarga Pak Romzi," ungkap Lili.
Setelah mendapat bantuan dari para donatur, Romzi dibawa ke RSUD Ogan Ilir untuk menjalani perawatan intensif.
Menurut Lili, meski pengobatan Romzi menggunakan BPJS, namum keluarga pria tersebut membutuhkan biaya untuk ongkos dan makan selama di rumah sakit.
"Setelah yang Rp 3 juta itu, ada lagi masuk donasi. Saya pastikan, uang dari donatur tidak saya gunakan sepeser pun dan murni untuk membantu Pak Romzi," kata Lili menegaskan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.