Berita Musi Rawas

Harga Jagung Hibrida Capai Rp 5.400 Perkilo, Petani di Tugumulyo Musi Rawas Senang

Menurut petani, harga tersebut cukup baik dan stabil, sehingga petani jagung di Musi Rawas, khususnya di Tugumulyo pun senang dan bahagia. 

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Eko Mustiawan
Salah seorang petani jagung di Kecamatan Tugumulyo, Musi Rawas saat melakukan penyemprotan tanaman jagung. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS - Harga jagung hibrida atau jagung pakan ternak di wilayah Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas, Sumsel kini Rp 5.400 per kilogramnya di tingkat petani.

Menurut petani, harga tersebut cukup baik dan stabil, sehingga petani jagung di Musi Rawas, khususnya di Tugumulyo pun senang dan bahagia. 

Disampaikan Wak Sura salah seorang petani jagung di Desa E Wonokerto, Tugumulyo mengatakan, bahwa harga jagung pakan ternak sudah membaik atau berada di harta stabil.

"Alhamdulillah sudah baik dan stabil harga jagung pakan ternak saat ini," kata Wak Sura kepada Sripoku.com, Rabu (8/1/2025).

Wak Sura jug mengaku, bahwa berdasarkan informasi dari tengkulak di desanya, harga harga jagung pakan ternak sudah diharga Rp5.400 per kilogramnya untuk ditingkat petani. 

"Kemarin katanya sudah Rp5.400 per kilogramnya. Itu cukup mahal, apalagi ditingkat petani," ucapnya. 

Harga tersebut lanjut Wak Sura, cukup tinggi dibanding bulan sebelumnya yang masih berkisar di harga Rp4.000 hingga Rp4.500 per kilogramnya.

"Petani disini kadang ada yang jual pipilan kering ada juga yang pipilan basah. Tapi saya kurang tahu kalau harga yang pipilan basah, karena saya jualnya selalu pipilan kering," ungkapnya.

Dia juga mengaku, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya harga jagung pakan ternak saat ini, salah satunya biasanya hasil panen yang tidak banyak, sehingga tidak mencukupi permintaan pasar. 

"Sekarang kan apalagi di Tugumulyo ini, lebih banyak yang tanam padi ketimbang jagung, karena hasilnya lebih besar, kemudian sekarang sudah masuk musim hujan," imbuhnya.

Baca juga: Petani Laos di Banyuasin Berharap Jalan Menuju Kebun Dicor Agar Mudah Mengeluarkan Hasil Panen

Baca juga: Sabarti Petani Karet di OKU Diserang Beruang Saat Menyadap Karet, Kedua Kaki Terluka Dicakar

Hanya saja, dirinya mengaku lebih memilih menanam jagung di lahan sawahnya, karena perawatannya yang cukup mudah, dibanding tanam padi. Kemudian, panennya yang lebih cepat. 

"Tanam jagung terus, ada 2 petak sawah yang saya tanam jagung. Sebelumnya pernah coba tanam padi, tapi tidak panen, karena serangan wereng," katanya.

Senada disampaikan, Wagimin yang juga petani jagung di Desa E Wonokerto, Tugumulyo juga mengaku senang dengan harga jagung pakan ternak saat ini untuk di tingkat petani. 

"Tentu senang. Mudah-mudahan harga jagung terus naik di tingkat petani," harapnya. 

Menurutnya, dengan harga jagung saat ini tentu menjadi suatu penyemangat baru bagi para petani jagung. Sebab, dengan harga saat ini, tentu petani bisa mendapatkan untung yang lebih 

"Harga ini selalu menjadi penyemangat bagi para petani. Disaat harga jagung murah, petani tentu akan lesu, kalau harga mahal, petani tentu akan senang," tutupnya.

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved