Berita Palembang
Fenomena Perigee Terjadi di Indonesia Pada 7-13 Januari, BMKG Sumsel Ungkap Dampaknya di Sungai Musi
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, potensi terjadinya banjir pesisir (ROB) pada 5 hingga 21 Januari 2025 mendatang.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, potensi terjadinya banjir pesisir (ROB) pada 5 hingga 21 Januari 2025 mendatang.
Hal ini karena adanya fenomena perigee (jarak terdekat bulan ke bumi), pada tanggal 7 Januari 2025 dan bulan Purnama 13 Januari 2025, yang berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum.
Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir menurut media sosial BMKG, berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia di antaranya pesisir kepulauan Riau, pesisir Sumatera Barat pesisir Jambi, pesisir kepulauan Bangka Belitung pesisir Lampung, pesisir Banten, pesisir Jakarta, pesisir Jawa Tengah, pesisir Nusa Tenggara Barat, pesisir Kalimantan Barat, pesisir Kalimantan Tengah, pesisir Maluku dan pesisir Maluku Utara.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Siswanto mengatakan, jika fenomena Piregge itu bisa menyebabkan air meninggi namun tidak berpengaruh signifikan di wilayah perairan Sumatera Selatan (Sumsel).
"Pertama kami jelaskan, fenomena Piregge adalah suatu kondisi dimana jarak antara bumi dengan bulan itu berada pada jarak terdekat, dibandingkan lintasan sebelumnya selama ini. Sehingga dampak Piregge ini salah satunya menaikkan kondisi pasang dan surut air, di beberapa perairan wilayah Indonesia, " kata Siswanto, saat dikonfirmasi, Senin (6/1/2025).
Baca juga: BMKG Merilis Peringatan Dini Cuaca di Sumsel Malam Tahun Baru,Diprakirakan Hujan di Sejumlah Wilayah
Baca juga: BMKG Merilis Peringatakan Dini Cuaca Sumsel di Malam Tahun Baru 2025, Sejumlah Wilayah 3 Hari Hujan
Disinggung apakah dampak Perigee berdampak keperairan atau pantai maupun sungai di Sumsel?
Siswanto menjelaskan, dari hasil analisis pihaknya, dampak Piregge itu kalaupun ada tidak signifikan berdampak ke wilayah pantai ataupun ada di Sungai Musi yang ada di Sumsel.
"Namun, bukan berati bahwa kejadian pasang ini tidak ada bukan seperti itu. Artinya, bahwa data pasang surut di Sumsel pastinya akan terjadi, tetapi dampak fenomena Piregge ini pastinya tidak signifikan menaikan ketinggian pasang, yang ada si pantai Sumsel atau di muara sungai Musi di Palembang, " ujarnya.
Hal kedua dikatakan Siswanto, kalau ada pasang air sungai Musi itu, merupakan fenomena biasa yang terjadi musiman pada setiap tahun.
"Ketiga, bahwa memang untuk tipe pantai dan muara Sungai Musi di Sumsel ini tipe pasangnya maupun surutnya adalah diurnal tides (Pasang surut harian tunggal, " paparnya.
Siswanto menerangkan, tipe pasang surut air ada beberapa, selain pasang surut harian tunggal (diurnal tides), yang terjadi satu kali pasang naik dan satu kali pasang surut dalam sehari. Periode pasang surutnya adalah 24 jam 50 menit (12 jam pasang dan 12 jam surut)
Kemudian, pasang surut harian ganda (semidiurnal tides), terjadi dua kali pasang naik dan dua kali pasang surut dalam sehari. Periode pasang surutnya rata-rata adalah 12 jam 24 menit (6 jam pasang, 6 jam surut, 6 jam pasang dan 6 jam surut)
"Artinya di Sumsel tipe diurnal, artinya hanya satu kali pasang dan surut selama 1x 24 jam, " capnya.
Siswanto sendiri menghimbau kepada masyarakat Sumsel khususnya yang beraktivitas atau tinggal di kisaran sungai Musi, untuk berhati-hati mengingat intensitas hujan juga masih tinggi saat ini.
"Mungkin saat ini musim hujan, barangkali dampak air di sungai Musi naik, sehingga tetap meningkatkan kewaspadaannya mengingat saat ini pasang surut. Barangkali akan terduplikasi dengan adanya dampak dari hujan di daerah Ulu akan menyebabkan kenaikan level air sungai yang ada di daerah Ilir," ungkapnya.
| Seluruh Wilayah di Sumsel Masuk Musim Penghujan, BMKG Imbau Waspada Banjir dan Longsor |
|
|---|
| Pembuatan KIS Kini Dialihkan Dari Dinsos ke Dinkes Palembang, Berikut Syarat Lengkapnya |
|
|---|
| Soal Antrean Panjang di SPBU, Herman Deru Minta Pertamina Cari Solusi: Sudah Masalah Kemanusiaan |
|
|---|
| Modal Kunci Palsu, Pasutri asal Banyuasin Nekat Curi Motor di Palembang, Ditangkap Polisi |
|
|---|
| Peringati Hari Pahlawan, Gubernur Sumsel : Tugas Kita Lanjutkan Perjuangan Sejahterakan Rakyat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/Fenomena-Perigee-Terjadi-di-Indonesia-Pada-7-13-Januari-BMKG-Sumsel-Ungkap-Dampaknya-di-Sungai-Musi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.