Hasto Kristiyanto Tersangka KPK

5 Sosok Politisi PDIP yang Digadang Bakal Gantikan Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal

Berikut sejumlah nama yang digadang bakal menggantikan Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Tribunnews.com
Said Abdullah, Utut Adianto, dan Deddy Sitorus. Kursi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP menjadi rebutan setelah Hasto Kristiyanto ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK. 

Memang nama Bambang Pacul bukanlah orang asing di pemerintahan Indonesia. Diketahui ia telah berkiprah selama 20 tahun sebagai anggota DPR RI.

Bambang mengawali karier sebagai seorang dosen. 

Ia juga merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Bambang saat ini juga masih menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah.

Bambang mengawali kariernya di dunia politik dengan mengikuti Badiklatpus DPP PDIP pada tahun 2000-2004.

Selepas itu, ia diamanahi untuk menjadi staf ahli Fraksi PDIP di MPR.

Semenjak saat itu, karier politiknya terus menanjak. Ia terpilih sebagai Anggota DPR RI sejak 2004 hingga sekarang.

3. Said Abdullah

Politikus PDI Perjuangan ini sejak usia muda telah merintis karier di partai berlambang kepala banteng. 

Diawali sebagai Ketua DPC Banteng Muda Indonesia Kabupaten Sumenep pada 1982-1985 karier Said Abdullah di PDI-P terus melesat. 

Sejumlah posisi penting menjadi tanggung jawabnya. Kini pria kelahiran Sumenep 22 Oktober 1962 ini menjabat Ketua DPP PDI-P bidang perekonomian.

Said Abdullah dikenal sebagai seorang yang loyal dan setia pada Megawati Soekarnoputri. 

Saat Kongres PDI di Medan tahun 1996, ia setia mengikuti jalan politik sang putri Proklamator RI tersebut, dan menolak kepemimpnan Soerjadi yang mengambil alih kepemimpinan Megawati di PDI. 

Kesetiaannya kepada Megawati ditegaskan dengan memilih ikut Kongres V PDI di Bali dan mengesahkan kepemimpinan Megawati sebagai Ketua Umum PDI periode 1998-2003. 

Megawati kemudian mengubah nama PDI menjadi PDI Perjuangan (PDI-P) agar bisa menjadi peserta pemilu 1999.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved