Pembunuhan di Ogan Ilir

Korban Berstatus Kader Gerindra, Ketua DPRD Ogan Ilir Minta Pembunuhan Penjaga Kebun Diusut Tuntas

Alimin (53 tahun) penjaga kebun sawit yang jadi korban pembunuhan di Desa Sungai Rambutan Ogan Ilir ternyata kader Partai Gerindra.

Handout
Ketua Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra Kecamatan Indralaya Utara, Jimmy Jamak (baju hitam) mendatangi kediaman korban di Desa Sungai Rambutan, Minggu (22/12/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Alimin (53 tahun) penjaga kebun sawit yang jadi korban pembunuhan di Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir, Sumsel ternyata merupakan kader Partai Gerindra.

Alimin tewas dibacok oleh sesama penjaga kebun sawit pada Jumat (20/12/2024) petang sekira pukul 16.00.

Alimin diketahui merupakan Ketua Pengurus Pimpinan Ranting Partai Gerindra di Desa Sungai Rambutan.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Ogan Ilir, H. Edwin Cahya Putra mengucapkan turut berbelasungkawa atas meninggalnya Alimin.

"Kami atas nama keluarga besar Partai Gerindra sangat berduka atas peristiwa ini. Kepada keluarga ditinggalkan, semoga diberikan kesabaran dan ketabahan menerima musibah ini," ucap Edwin melalui keterangan tertulis, Minggu (22/12/2024).

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Penjaga Kebun Sawit di Ogan Ilir Sebut Korban Ngomong Ngegas dan Tendang Kepala

Edwin pun mengutus Ketua Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra Kecamatan Indralaya Utara, Jimmy Jamak datang ke kediaman korban guna memberikan dukungan moral dan materil.

Edwin yang juga Ketua DPRD Ogan Ilir ini meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus kematian Alimin.

"Kiranya pihak kepolisian dapat segera mengungkap kasus ini sesuai ketentuan hukum yang berlaku," kata Edwin.

Sebelumnya polisi telah mengamankan pelaku pembunuhan bernama Rahmat Fauzan.

Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo, melalui Kasat Reskrim AKP Muhammad Ilham mengatakan, pelaku menghabisi korban karena emosi.

Berawal saat korban terlibat perbincangan dengan pemilik kebun bernama Andi, membahas perihal upah menjaga alat berat di perkebunan tersebut.

"Awalnya ada tawar-menawar upah. Korban minta Rp 200 ribu upah jaga per malam, tapi pemilik kebun menyanggupi Rp 100 ribu untuk menjaga alat berat tersebut," kata Ilham dihubungi terpisah.

Sampai akhirnya korban meminta agar mendapat upah jaga Rp 150 ribu per malam.

Pelaku yang ada di TKP lalu menyela pembicaraan antara korban dan pemilik kebun sawit.

"Pelaku bilang kepada korban, 'sudah, terima saja upah itu (yang ditawarkan pemilik kebun)'. Korban menyuruh pelaku diam," ujar Ilham Ilham.

Sebelumnya menurut keterangan saksi mata di TKP, pelaku sempat diam namun kembali menyela pembicaraan.

Saat itulah, menurut Ilham, korban menendang kepala pelaku hingga tersulut emosi.

"Menurut pelaku, korban ini ngomongnya ngegas dan menendang kepala pelaku. Jadi emosi si pelaku ini dan membacok korban," terang Ilham.

Beberapa jam setelah peristiwa tersebut, polisi mengamankan pelaku.Saksi-saksi di TKP juga telah diperiksa polisi, termasuk Andi pemilik perkebunan sawit yang menyaksikan langsung pembunuhan itu.

"Saksi atas nama Andi sudah diperiksa. Saksi-saksi lain juga sudah," jelas Ilham.

 

Baca artikel menarik lainnya di Google New

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved