Berita Viral

Nasib Dwi Kerja di Toko Roti Lindayes, Sering Lembur Berujung Dianiaya Hingga Gajian Tak Tentu

Ayu korban dianiaya anak bosnya di Lindayes mengaku sistem kerja toko milik orangtua George Sugama itu sering harus lembur hingga tengah malam.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Kolase/Tribunjakarta
Linda Pantjawati Ibunda George Sugama Halim Berharap Dwi Ayu Eks Karyawan Berdamai dan Kasus Selesai 

TRIBUNSUMSEL.COM- Mengurai cerita awal mula dirinya bekerja toko roti Lindayes di Cakung, Jakarta Timur, Dwi Ayu Darmawati korban dianiaya anak bosnya.

Sistem kerja toko milik orangtua George Sugama itu sering harus lembur hingga tengah malam, ungkap Dwi Ayu Darmawati.

Tanggal gajian juga tak tentu kapan dibayarkan oleh sang bos.

Baca juga: Sosok Perekam Video Anak Bos Toko Roti Aniaya Karyawan, Rekan Korban Ayu Kini Menghilang Ketakutan

(kiri)Dwi Ayu Darmawati, korban penganiayaan George Sugama. (kanan) toko roti Lindayes. Sejumlah karyawan toko roti Lindayes milik orangtua George Sugama Halim tersangka penganiayaan kompak memilih berhenti (resign). gajinya tak dibayar
(kiri)Dwi Ayu Darmawati, korban penganiayaan George Sugama. (kanan) toko roti Lindayes. Sejumlah karyawan toko roti Lindayes milik orangtua George Sugama Halim tersangka penganiayaan kompak memilih berhenti (resign). gajinya tak dibayar (Youtube Kompas TV)

Awalnya, Ayu melamar sebagai SPG di toko roti tersebut.

Namun belakangan sejumlah karyawan mengundurkan diri, yang membuatnya harus mengemban sebagai kasir.

"Aku sebagai kasir, awalnya pas ngelamar disana SPG, tapi karena senior saya pada keluar semua, jadi saya ditunjuk sebagai kasir," ungkap Dwi Ayu saat diwawancarai di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024).

Dwi mengatakan, ia bekerja tanpa kontrak resmi. Saat melamar pun ia hanya diwawancara.

"Disini gajinya tidak ada tanggal, jadi keresahan dari teman-teman itu sih," katanya.

Tak jarang Ayu dan rekan kerjanya harus lembur hingga tengah malam.

Ia bekerja dari pukul 06.00 hingga 22.00 WIB. bahkan pukul 01.00 WIB karena kurangnya tenaga kerja.

"Aku full time, karena kekurangan orang dan juga kerjanya kan banyak jadi kita kerjanya pulang jam 12 atau jam 1 pagi," beber Ayu.

"Kalo lembur itu hitungannya Rp150 ribu, dibayar di akhir, tapi kita kan kadang lewat dari jam kerja, itu gak ada tambahan," ungkapnya.

Baca juga: Karyawan Toko Roti Lindayes Kompak "Resign", Dwi Bongkar Tabiat Ibu George Sugama Sering Tahan Gaji

Seiring berjalannya waktu, Ayu dan beberapa karyawan kerap disuruh-suruh oleh George Sugama sang anak bos yang kini jadi tersangka kasus penganiayaan.

George Sugama kerap memerintahkan karyawannya untuk mengambilkan pesanan makanan untuk diantar ke kamarnya.

Tak jarang, para karyawan tersebut mengeluhkan perintah yang bukan dari bosnya itu.

"Sebelumnya sudah pernah ke kamarnya, nganter makanan ke kamar tapi saya gak mau lagi karena kok jadi keseringan, temen-temen yang lain juga ngeluh 'gue nih sebenarnya kerja apaan' karena kan mengganggu pekerjaan juga misal lagi ramai, itu sih keluhan karyawan," terangnya. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved