Berita Viral

Alasan Karyawan Toko Roti Lindayes "Resign" usai Dwi Ayu Dianiaya, Habis Kesabaran Gaji Tak Dibayar

ketakutan pegawai di toko roti tersebut disebabkan oleh tidak adanya kontrak kerja dan ketidakpastian tanggal gajian.

Editor: Weni Wahyuny
Youtube Kompas TV
(kiri)Dwi Ayu Darmawati, korban penganiayaan George Sugama. (kanan) toko roti Lindayes. Sejumlah karyawan toko roti Lindayes milik orangtua George Sugama Halim tersangka penganiayaan kompak memilih berhenti (resign). gajinya tak dibayar 

"Tolonglah pakai hati nurani ini orang-orang yang melakukan usaha jangan kemana-mana, George sudah menjalani hukumannya," katanya.

Tak main-main, keluarga akan melaporkan pihak yang terus menghujat dengan pasal UU ITE.

"UU ITE ini gak main-main loh, jangan dianggap remeh, stop gunakan jarinya dan berfikir dengan nalar, jangan ganggu toko dan keluarga ini, 

Mereka ini dilindungi oleh hukum dan negara Indonesia adalah negara hukum seperti itu," sambungnya.

Sambil menangis, ibunda George sendiri mengaku hingga kini masih tertekan dengan banyaknnya hujatan yang menerpa keluarganya. 

"Sebagai manusia diperlakukan seperti itu tertekan ya, saya percaya Tuhan, Tuhan baik, semua ada hikmahnya saya taat agama, manusia boleh menjudge tapi Tuhan tahu sebenarnya, secara duniawi saya pasti juga ikut tertekan," ungkap Linda dengan berderai air mata.

Linda mengaku sering menangis di kamar merasa bersalah atas perbuatan putra ketiganya.

"Kadang saya di kamar merasa bersalah, merasa seperti ibu yang tidak baik tapi saya percaya hukuman dunia itu ada masanya, sementara hukuman Allah kekal, lebih bagus dihukum dunia dari pada dihukum Allah," kata Linda.

Linda hanya berharap agar kasus putranya itu bisa diselesaikan dengan berakhir damai.

Pun, Linda mengaku telah meminta maaf kepada korban.

"Tidak ada niatan sedikitpun saya ataupun anak saya dan keluarga saya untuk menganiayai karyawan, jadi saya mohon semua pihak yang sudah melihat video ini yang terpancing emosinya tapi video ini sebenarnya secara implisit sudah terlihat, kalau memang menyelidiki sesungguhnya tidak demikian seperti apa yang dikata-katain di luar, 

Jadi saya tolong semua ini berjalan dengan damai dan saya sudah meminta maaf kepada Ayu, supaya masalah ini diperpanjang," pintanya.

Sebelumnya, Linda menunjukkan salah satu bukti chat yang bernada intimidatif dan mengamuk terhadap dirinya kepada awak media pada Selasa (18/12/2024).

"Ini satu contoh, setiap hari, setiap detik, setiap jam saya diteror, ditelepon lalu dimaki-maki. Saya enggak kenal orang itu," ujar Linda seperti dikutip dari Intens Investigasi yang tayang di Youtube pada Rabu (18/12/2024). 

Padahal, pihak George telah menyerahkan pelaku kepada polisi dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

Linda berharap agar kasus ini tidak melebar kemana-mana dan tidak ada lagi upaya intimidasi terhadapnya ataupun keluarganya. 

"Kami sudah serahkan (George) ke pihak berwajib. Jadi, tolong saya minta kepada netizen jangan menghakimi sepihak, konfirmasi dulu kebenaran apapun itu bijaklah dalam berkata-kata," ujarnya. 

Diketahui, Dwi Ayu Darmawati sudah sejak dua bulan pada 17 oktober 2024 telah melaporkan kasus penganiyaan tersebut ke polisi.

Namun laporan tersebut tak kunjung ada perkembangan sebelum akhirnya George Sugama Halim ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan pada Senin, (16/12/2024).
 
Terlepas dari latar belakang hingga pelaporan kasus tersebut, Dwi Ayu kini bisa bernapas lega karena pelaku sudah ditangkap.

George Sugama Halim bahkan resmi dijadikan tersangka dan resmi mengenakan baju tahanan sejak Senin (16/12/2024).
 
George yang dijerat Pasal 351 KUHP, dan atau Pasal 351 ayat 2 juga enggan menjawab pertanyaan awak media saat ditanya alasan berkali-kali melakukan penganiayaan kepada Dwi.
 
George Ketakutan di Penjara

Hati Linda Pantjawati sebagai ibu hancur manakala melihat kondisi putranya George Sugama Halim kini dipenjara imbas terjerat dalam kasus penganiayaan karyawan toko roti mereka.

Naluri Linda Pantjawati kasihan melihat putranya ketakutan didalam penjara kini berharap damai dengan Dwi Ayu Darmawati eks karyawan melaporkan penganiayaan tersebut.

Linda Pantjawati berharap kasus tidak lagi diperpanjang lantaran jika terus lanjut tak akan ada habisnya.

George disebut Linda Pantjawati gemetaran tidak mau ada di dalam penjara.

"Nangis gemetar gak mau di penjara. Dia takut katanya. Karena di dalam penjara kan serba tidak enak," beber Linda Pantjawati melansir dari Tribunjakarta.com, Jumat (20/12/2024).

Ucapan ini pun membuat hati sang ibu luluh. Dengan suara terisak, Linda memohon kepada Dwi Ayu untuk berdamai.

"Jadi saya minta tolong saya berharap semua ini berjalan dengan damai lalu saya memang sudah minta maaf kepada Ayu supaya Masalah ini tidak diperpanjang tidak ada saling tuntut menuntut.  Tidak akan ada habisnya," ungkapnya.

Sejak awal, Linda mengatakan jika dirinya dan keluarga tak memiliki niat untuk melakukan penganiayaan terhadap para karyawannya.

"Tidak adanya niat sedikitpun saya ataupun anak saya dan keluarga saya untuk menganiayai karyawan," kata Linda.

Namun, merujuk pada fakta yang ada, Dwi Ayu terluka akibat penganiayaan yang dilakukan George Sugama Halim.

George Sugama Halim sempat melempar patung, mesin EDC, kursi, dan loyang untuk membuat kue hingga mengakibatkan Dwi Ayu babak belur. 

Usai borok George Sugama Halim, anak bos toko kue di Cakung, Jakarta Timur terkuak, kini giliran borok pemilik 'Lindayes' yang dikuliti. Si bos rupanya tak bayar gaji karyawan sejak Oktober 2024 lalu.

Adapun barang bukti yang diamankan penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur di antaranya patung, mesin EDC, kursi, dan loyang pembuatan kue dilempar George ke tubuh Dwi Ayu.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved