Hari Ibu

7 Hadist Tentang Ibu Cocok Untuk Unggahan Status Medsos pada Hari Ibu Nasional 2024

7 hadist tentang ibu yang cocok untuk unggahan status di media sosial pada peringatan Hari Ibu Nasional 2024 pada 22 Desember 2024.

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
GRAFIS TRIBUN SUMSEL/VANDA
7 hadist tentang ibu yang cocok untuk unggahan status di media sosial pada peringatan Hari Ibu Nasional 2024 pada 22 Desember 2024. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pada artikel kali ini memuat 7 hadist tentang ibu yang cocok untuk unggahan status di media sosial pada peringatan Hari Ibu Nasional 2024

Peringatan Hari Ibu Nasional setiap 22 Desember bisa dirayakan dengan berbagai cara. 

Salah satunya adalah memasang status medsos bersumber Hadist Rasulullah Muhammad SAW. 

Terlebih penting daripada menggunggah status adalah agar setiap muslim memahami isi atau maksud dari hadist tersebut. 

Berikut ini 7 Hadist Tentang Ibu dikutip dari sejumlah sumber:


1. Ibu adalah Orang Paling Utama


"Dari Asy'as ibnu Salim, dari ayahnya, dari seorang lelaki dari kalangan Bani Yarbu' yang mengatakan bahwa ia pernah datang kepada Nabi Saw. dan mendengarkan beliau sedang berbicara dengan orang-orang. Antara lain beliau bersabda: Orang yang paling utama menerima uluran tangan(mu) ialah ibumu, bapakmu, saudara perempuanmu, saudara laki-lakimu, kemudian saudaramu yang terdekat, lalu yang dekat (denganmu).

2. Diharamkannya Durhaka kepada Ibu

Rasulullah SAW pernah menerangkan bahwa Allah SWT mengharamkan seorang anak yang durhaka kepada ibunya. Mengutip dari kitab Riyadhus Shalihin Juz 1 karya Imam An-Nawawi, berikut bunyi haditsnya yaitu.

Dari Abu Isa al-Mughirah bin Syu'bah RA berkata, 'Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya, Allah mengharamkan atas kamu, durhaka kepada ibu, menolak kewajiban, meminta yang bukan haknya, membunuh anak hidup-hidup, dan Allah membenci kamu yang banyak bicara serta banyak bertanya, begitu pula yang menghambur-hamburkan harta." (HR Bukhari dan Muslim).

3. Ibu Lebih Berhak untuk Diperlakukan dengan Baik

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a., dia berkata, "Seorang laki-laki mendatangi Nabi saw. dan
bertanya, ‘Siapakah orang yang paling berhak untuk diperlakukan dengan baik?"
Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ ‘lalu siapa?’ ‘Ibumu.’ ‘Lalu siapa?’ ‘Ibumu.’ Dia masih bertanya, ‘Lalu siapa?’ Beliau menjawab, ‘Ayahmu.’ (H.R. Bukhari dan Muslim).


4. Mengutamakan Bakti kepada Ibu daripada Jihad

Diriwayatkan oleh Mu’awiyyah bin Juhaimah bahwa Juhaimah mendatangi Rasulullah saw. dan berkata, "Wahai Rasulullah, aku ingin ikut berperang, bagaimana pendapatmu?’ Beliau bertanya, "Apakah kamu masih memiliki ibu?” Dia menjawab, "Iya." Beliau bersabda, "Kalau begitu,
uruslah dia, karena surga ada di bawah telapak kaki ibu." (H.R. Nasa’I dan Hakim).

5. Memuliakan Ibu Meskipun Tidak Beragama Islam

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved