Dugaan Bayi Tertukar di Jakarta

Bayi Diduga Tertukar di RS Kawasan Cempaka Putih Jakpus, Orangtua Rasakan Janggal usai Pemakaman

Peristiwa bermula ketika istri MR, FS, melahirkan bayi mereka di rumah sakit tersebut pada 16 September 2024. 

|
Editor: Weni Wahyuny
Pixabay/Rainer_Maiores
Ilustrasi bayi baru lahir - Bayi diduga tertukar di rumah sakit kawasan Cempaka Putih 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA – Dugaan bayi tertukar terjadi di salah satu rumah sakit wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Orangtua bayi diduga tertukar itu adalah pasangan suami istri inisial MR (27) dan FS (27).

Keluarga MR merasakan kejanggalan usai pemakaman karena bayi meninggal pada 17 September 2024. 

Peristiwa bermula ketika istri MR, FS, melahirkan bayi mereka di rumah sakit tersebut pada 16 September 2024. 

Setelah kelahiran, MR berusaha mendokumentasikan momen tersebut, namun upayanya dihalangi oleh pihak rumah sakit. 

"Ketika lahir, saya azan. Terus pertama saya mau minta foto ke susternya, tapi tidak diizinkan. Lalu saya paksa, 'Ini anak saya, saya mau foto, mau buat dokumentasi ke keluarga'. Akhirnya saya foto itu cepat, fotonya sama video," kata MR saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/12/2024). 

Setelah mengazani bayi, MR merasa ada hal yang aneh karena ia tidak diberi kesempatan untuk melihat atau mengetahui lebih lanjut tentang kondisi anaknya. 

"Enggak diperlihatkan lagi jenis kelaminnya apa, enggak dibuka bedongnya, identitasnya ada atau enggak, gitu maksudnya," ungkapnya. 

Kecurigaan MR semakin bertambah ketika teman-temannya menjelaskan bahwa prosedur kelahiran yang benar adalah orangtua dipertemukan terlebih dahulu dengan anaknya untuk memastikan kondisi fisik bayi. 

Pada sore harinya, bayi yang sebelumnya terlihat sehat tiba-tiba mengalami kondisi kritis. 

MR diminta menandatangani surat izin untuk pemasangan oksigen. 

"Katanya, 'Pak tanda tangan dulu aja, Pak. Ini surat izin untuk memasang oksigen'," ujar MR.

Keesokan harinya, pada 17 September 2024, MR mendapat kabar bahwa bayinya telah meninggal dunia. 

Ketika jenazah bayi diserahkan, MR dan FS hanya diberi kesempatan melihat tubuh anaknya yang telah dibungkus kain kafan tanpa diperlihatkan secara rinci. 

Setelah melihat foto dokumentasi kelahiran, MR merasa ada yang tidak sesuai. 

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved