Ibu Anak Disandera Bos Sawit Bangka

Akhirnya Nadya dan Balitanya Dipulangkan ke Palembang usai Disekap Bos Perusahaan Sawit di Bangka

Nadya (22) dan anaknya yang baru berusia satu tahun kini dipulangkan ke Palembang setelah menjadi korban penyekapan oleh bos perusahan kelapa sawit.

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Youtube Tribun Sumsel
Nadya (22) dan anaknya yang baru berusia satu tahun kini dipulangkan ke Palembang setelah menjadi korban penyekapan oleh bos perusahan kelapa sawit. 

Diketahui, suaminya diterima bekerja sebagai sopir dump truck di PT PMM, namun kebahagiaan itu tak bertahan lama.
 
Suami Nadya dituduh mencuri solar milik perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut.

"Saya dan suami serta anak pertama kami merantau ke Pulau Bangka dari Palembang tiga bulan lalu. Suami saya kemudian bekerja diterima sebagai supir dumptruck di PT PMM di Bakam," kata Nadya mengawali ceritanya sembari mengelus kepala sang putra.

Sementara, sang suami tidak tahu pergi kemana setelah dicari oleh pihak perusahaan atas pencurian minyak solar tersebut.

Lokasi yang diduga menjadi tempat penyanderaan ibu dan anak di areal kebun sawit, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (7/12/2024).
Lokasi yang diduga menjadi tempat penyanderaan ibu dan anak di areal kebun sawit, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (7/12/2024). ((Dok. Pemprov Babel.))

Kemudian pihak perusahaan mendatangi mess tempat mereka diam dan membawa mereka.

"Sekitar dua bulan lalu kami dijemput kemudian dibawa ke ruangan tempat kami disekap. Waktu itu mereka bilang kalian tidak boleh pulang sampai suami saya kesini," cerita Nadia.

Penderitaan panjang pun dimulai oleh Nadia dan anaknya. 

Ruangan seluas sekitar 2x2 meter tersebut kemudian mereka tempati tanpa diberikan makanan dan minuman.

Melihat kondisi tersebut sejumlah pekerja kebun sawit yang lain kerap membantu dan mendatangi mereka.

"Kami cuma mengandalkan makan dari kawan-kawan pekerja dikebun sawit yang kasihan. Kadang ada yang datang nanya sudah makan belum atau ada yang kasih susu buat anak saya. Kalau dari orang perusahaan tidak peduli sama sekali. Kebetulan anak saya memang tidak minum asi tapi minum susu bubuk bayi," kata Nadia.

Ibu muda ini kehilangan harapan lepas dari sekapan pihak perusahaan sawit tersebut.

"Kami sudah pasrah dan tidak tahu sampai kapan kami disekap," kata Nadia dengan suara bergetar.

Namun tiba-tiba ia dan anaknya dijemput oleh dua pengacara yakni Andi Kusuma dan Budiono bersama dengan Kapolsek Bakam Ipda Dahryan. 

Baca juga: Nasib GM, Manajer Perusahaan Sawit Bangka Ditahan Imbas Penyekapan Ibu dan Balita di Kandang Anjing

Kemudian mereka dibawa dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bangka.

"Terimakasih pokoknya sama pak polisi pak Kapolda, pak Kapolres, pak Kapolsek yang sudah menyelamatkan kami padahal kami sudah pasrah dan tidak tahu sampai kapan kami disekap," kata Nadia

Nadia pun dijamin Kapolda Bangka Belitung Irjen Pol Hendro Pandowo dan Kapolres Bangka AKBP Toni Sarjaka baik keselamatan maupun kesehatan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved