Berita Prabumulih
Proyek Normalisasi Sungai Kelekar di Prabumulih Dikeluhkan Warga, Minta Jalan & Talud Dibangun Lagi
Puluhan warga RT 05 dan RT 06 Majasari protes dan mengeluhkan proyek pembangunan normalisasi sungai Kelekar yang saat ini sedang dikerjakan kontraktor
Penulis: Edison | Editor: Slamet Teguh
Laporan wartawan Tribun Sumsel, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Proyek normalisasi sungai Kelekar yang dilakukan pemerintah kota Prabumulih di beberapat titik, menuai polemik ditengah masyarakat khususnya warga RT 05 dan RT 06 RW 04 Kelurahan Majasari Kecamatan Prabumulih Selatan kota Prabumulih.
Puluhan warga RT 05 dan RT 06 Majasari protes dan mengeluhkan proyek pembangunan normalisasi sungai Kelekar yang saat ini sedang dikerjakan kontraktor.
Menurut warga proyek yang bersumber dari Anggaran Bantuan Gubernur (Bangub) tersebut dikhawatirkan bukan untuk mengatasi banjir namun justru akan menyebabkan banjir akan makin parah.
Puluhan warga itu difasilitasi Lurah Majasari melakukan pertemuan dengan perwakilan kotraktor dan perwakilan PUPR Pemkot Prabumulih.
Dalam pertemuan itu, warta mengeluhkan kontraktor melakukan normalisasi dengan menggusur jalan di pinggir sungai berikut tanam tumbuh milik warga tanpa izin terlebih dahulu.
"Alat berat tiba-tiba datang menggusur jalan dan banyak pohon pisang, pohon mangga dan lainnya tanpa ngomong lagi," ungkap Sartika, satu diantara warga protes.
Selain itu, kata Tika, talud beton yang belum lama dibangun dihancurkan oleh pihak kontraktor dan belum ada kejelasan apakah akan dibangun ulang atau tidak.
"Kalau talud ini tidak diperbaiki atau dibangun ulang maka bukan mengatasi banjir tapi akan menyebabkan banjir makin besar," keluhnya.
Hal yang sama disampaikan Muhson yang merupakan Ketua RT 5 RW 4 Kelurahan Majasari.
Baca juga: Atasi Banjir, Pemkot Prabumulih Bakal Normalisasi Sepanjang Sungai Kelekar, Siapkan Dana Rp 38 M
Baca juga: Antisipasi Banjir Saat Musim Hujan, Warga Berharap Sungai Kelekar di Prabumulih Segera Dinormalisasi
Menurut Muhson, awal mula talud yang direncanakan akan dibangun diketahui pihaknya sepanjang 159 meter kiri kanan namun ternyata hanya dikerjakan 100 meter.
"Oleh pihak pelaksana, talud yang sudah ada dihancurkan dan tidak ads kejelasan apakah akan dibangun lagi atau tidak. Makanya kami minta talud yang sudah dihancurkan dibangun seperti semula," katanya.
Muhson mengaku berterimakasih kepada pemerintah kota Prabumulih telah melakukan pembangunan normalisasi sungai kelekar namun pihaknya berharap proyek tersebut dilakukan sebagai mana mestinya dan tidak merugian warga kedepannya.
"Karena jika dibangun sepotong-sepotong seperti sekarang ini maka tentu akan menyebabkan masalah baru muncul, selama ini tidak banjir karena ada talud akan menjadi banjir kalau talud tidak dibangun seperti semula," bebernya.
Selain itu warga juga meminta agar jalan setapak di pinggir sungai kelekar yang selama ini ada agar dibangun kembali sehingga warga nyaman melintas.
Bawa Kabur Panci Hingga HP, Pelaku Bongkar Rumah Warga Diringkus Tim Songo Timur Prabumulih |
![]() |
---|
Dilaporkan Sering Transaksi Narkoba di Prabumulih, Pria Asal Palembang Coba Buang Bukti Saat Diciduk |
![]() |
---|
3 Pejabat di Polres Prabumulih Dirotasi, AKP Baratanata Jabat Kasi Humas |
![]() |
---|
Ribut Dengan Istri, Pria di Prabumulih Ditemukan Tewas Tak Wajar, Tulis Surat Perpisahan Untuk Anak |
![]() |
---|
10.350 Batang Bibit Karet dan Sawit Dibagikan Wali Kota Prabumulih, Harap Ekonomi Petani Meningkat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.