Keluarga Tewas di Kediri

Iba Lihat Keponakannya, Yusa Biarkan sang Anak Bungsu Masih Hidup Setelah Bunuh 3 Anggota Keluarga

Saat membunuh satu keluarga di kediri, Yusa Cahyo Utomo (35) ungkap alasan tak membunuh satu korban yang merupakan keponakannya sendiri.

kolase surya/isya anshori
Yusa Cahyo Utomo, tersangka pembunuh satu keluarga guru di Kediri. 

Menurut pengakuan Yusa, ia memilih untuk tidak memukul SPY lagi.

Sementara, CAW tidak bergerak setelah dipukul oleh Yusa. 

"Pelaku membiarkan korban SPY yang masih kecil dalam kondisi bernapas karena merasa iba," jelas AKP Fauzy.  

Selanjutnya, Yusa menutupi tubuh kedua anak korban, yang sudah tergeletak berlumuran darah, dengan baju. 

"Pelaku menutupi tubuh mereka untuk menyembunyikan darah yang berceceran," imbuhnya.  

Setelah memastikan tiga korban lainnya tidak bernapas, Yusa kemudian mengambil sejumlah barang berharga milik keluarga tersebut, termasuk kamera CCTV, ponsel, dan mobil. 

Sebelum melarikan diri, ia membuang palu yang digunakan sebagai alat pembunuhan dan kamera CCTV di Sungai Brantas, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri

Peristiwa itu baru terungkap pada Kamis (5/12/2024) saat rekan seprofesi almarhum Agus Komarudin yang merupakan guru, curiga.

Agus dua hari tidak masuk mengajar. Saat penemuan itu kondisi jenazah sudah mulai mengalami pembusukan, dan lebam-lebam membiru.

Sebab sudah hampir dua hari meninggal.

Namun warga hingga petugas kepolisian saat itu dibuat kaget lantaran menemukan SPY di kasur, masih ada tanda-tanda kehidupan.

Padahal dia mengalami luka cukup parah di bagian kepala.

Bocah SPY bisa disebut selamat dua kali.

SPY selamat dari pembantaian sekaligus selamat karena mampu bertahan atas luka parah yang dideranya bahkan selama dua hari lamanya.

Para petugas segera bergegas mengevakuasi bocah tersebut.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved