Berita Viral

Reaksi Gus Miftah Usai Muncul Petisi Copot dari Jabatan Utusan Khusus Presiden: Tak Usah Tanya Itu

Pendakwah Gus Miftah menanggapi soal munculnya petisi desakan publik soal pencopotan dari jabatannya sebagai utusan khusus Presiden.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)
Miftah Maulana Habiburrahman atau dikenal Gus Miftah saat berbincang bersama Sunhaji di Pondok Pesantren Ora Aji, Kalasan, Kabupaten Sleman. Ia bereaksi usai muncul petisi copot dirinya dari jabatan utusan khusus presiden. 

TRIBUNUMSEL.COM - Pendakwah Gus Miftah menanggapi soal munculnya petisi desakan publik soal pencopotan dari jabatannya sebagai utusan khusus Presiden.

Desakan itu muncul buntut dari aksi pria bernama Miftah Maulana ini mengolok-ngolok penjual es teh bernama Sunhaji dalam acara pengajian di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada 20 November 2024 lalu.

Petisi tersebut tercatat di situs change.org sejak Rabu (4/12/2024) dengan judul "Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden.

Petisi ini mendapat perhatian luas setelah aktivis perempuan Kalis Mardiasih juga meminta Miftah dicopot.

"Nggak ada pantasnya manusia yang merendahkan martabat kemanusiaan," tulis Kalis di akun media sosialnya.

Menanggapi soal desakan tersebut, Gus Miftah mengaku bahwa pencopotan dirinya bukanlah kewenangannya.

"Tidak usah tanya soal desakan pencopotan itu, itu bukan kewenangan saya," kata Miftah saat ditemui di kediamannya. Dikutip Tribunnews.com

Baca juga: Tangis Istri Sunhaji Ungkap Reaksi Anak Saat Suami Diolok Gus Miftah, Kini Dapat Beasiswa Sekolah

Penjelasan Pihak Istana

Sementara, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan/PCO Hasan Nasbi menyayangkan tindak  Gus Miftah tersebut.

"Kami dari Kantor Komunikasi Kepresidenan ikut menyayangkan kejadian yang kurang baik yang terjadi belakangan ini dan itu melibatkan utusan khusus Presiden Republik Indonesia," ucap Hasan dalam video yang disampaikan, Rabu (4/12/2024).

Suasana saat Sunhaji seorang penjual es teh bertemu dengan Gus Miftah di Pondok Pesantren Ora Aji di Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman.
Suasana saat Sunhaji seorang penjual es teh bertemu dengan Gus Miftah di Pondok Pesantren Ora Aji di Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman. ((KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA))

Ia pun mengingatkan bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat menghormati dan menjunjung tinggi adab terhadap siapapun. Bahkan, hal itu disampaikan dalam sebuah pidato.

"Presiden Prabowo Subianto sangat menghormati dan menunjung tinggi adab terhadap siapa pun, terhadap rakyat kecil, pedagang kaki lima, nelayan, petani, terhadap siapa pun," katanya.

"Beliau pernah berpidato yang menyatakan bahwa beliau sangat menghormati para pedagang kaki lima, para petani, para nelayan, semua orang yang bekerja keras keluar dari rumah mereka, memeras keringat, yang mencari rezeki yang halal untuk kebutuhan keluarga mereka," imbuhnya.

Baca juga: Presiden Prabowo Tegur Gus Miftah Gegara Olok-olok Sunhaji Penjual Es Teh, Harus Hormati Pedagang

Kendati begitu, Hasan mengatakan Prabowo sudah memberikan teguran kepada Miftah melalui Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya untuk segera meminta maaf kepada Sunhaji.

"Presiden sudah memberikan teguran kepada yang bersangkutan melalui Sekretaris Kabinet untuk segera meminta maaf kepada Bapak Sunhaji yang mungkin saja dan sangat mungkin terluka perasaannya karena kejadian kemarin," terangnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved