Polisi Bunuh Ibu di Bogor

Rintihan Herlina Sianipar Minta Tolong Sebelum Tewas Dianiaya Anaknya Aipda Nikson Pakai Tabung Gas

Salah satu warga sekitar, Junaedi mengaku sempat mendengar adanya teriakan minta tolong rintihan korban Herlina Sianipar ibu Aipda Nikson Pangaribuan

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Polisi menangkap seorang pria yang membunuh ibu kandungnya di Cileungsi, Bogor, pada Senin (2/12/2024) dini hari. Salah satu warga sekitar, Junaedi mengaku sempat mendengar adanya teriakan minta tolong rintihan korban Herlina Sianipar ibu Aipda Nikson Pangaribuan 

TRIBUNUMSEL.COM - Junaedi, warga di Cileungsi, Kabupaten Bogor sempat mendengar rintihan Herlina Sianipar, korban sekaligus ibu Aipda Nikson Pangaribuan (41) sebelum tewas dibunuh anaknya.

Diketahui, peristiwa tragis itu terjadi di Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Minggu (1/12/2024) malam.

Salah satu warga sekitar, Junaedi mengaku sempat mendengar adanya teriakan minta tolong dari seberang jalan.

Baca juga: Sosok Nikson Pangaribuan, Polisi Bunuh Ibu Kandung di Bogor Pakai Tabung Gas, Seorang Bintara

Ketika ia mencari sumber suara tersebut, rupanya teriakan meminta tolong itu berasal dari warung berwarna kuning dengan rolling door hijau.

"Saya ngedengernya pas tolong, tolong, tolong, terus saya lari keluar, sopirnya (kendaraan pengangkut gas) lari ke sana satu, ke sana satu," ujar Junaedi, dilansir dari Tribunnewsbogor.com.

Merasa ada yang tak beres, Junaedi memberanikan diri untuk mendekati sumber sara di sebrang jalannya.

Namun ia sangat terkejut ketika melihat korban sudah tergeletak di lantai dan tak berani untuk lebih dekat lagi.

"Pas saya liat udah ada ibu itu (berdarah), saya enggak masuk, kejadian pasti saya enggak tau. Pas anaknya pergi, saya liat (korban) di dalem warung," ungkapnya.

Pengakuan Iipda Nikson

Sebelum menganiaya ibu kandungnya, Aipda Nikson sempat curhat terkait mantan istrinya.

Pada obrolannya dengan Ketua RT, Aipda Nikson Pangaribuan diduga sedang stress dengan urusan rumah tangganya.

Ketua RT setempat, Hamid mengatakan, lima hari sebelum kejadian polisi bunuh ibu kandung di Bogor itu, ia sempat datang ke rumah pelaku.

Bahkan saat itu pelaku sempat curhat kepada Hamid soal rumah tangganya.

"Lima hari lalu bapak main ke rumah pelaku, dia nawarin kopi. 'Pak RT ngopi gak?' saya bilang 'gak usah repot-repot'. Ternyata dia bikinin kopi, ngobrol sekitar 30 menit," tutur Hamid.

Rupanya saat itu Aipda Nikson Pangaribuan curhat soal mantan istrinya.

Baca juga: Keseharian Aipda Nikson, Polisi Bunuh Ibu Kandung di Bogor, Pak RT Sebut Seperti Orang Labil

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved