Gunung Dempo Erupsi

Jalur Pendakian Gunung Dempo Kembali Dibuka, Sempat Ditutup Pasca Erupsi, Diminta Turuti Aturan

Namun pihak BRIGADE tetap meminta pendaki mematuhi batas wilayah yang diizinkan oleh BVMBG dan Pos Pemantau GAD Pagar Alam.

Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Wawan Septiawan
Gunung Dempo - Jalur Pendakian Gunung Dempo Kembali Dibuka, Sempat Ditutup Pasca Erupsi, Diminta Turuti Aturan 

TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM - Pasca terjadinya erupsi abu vulkanik Gunung Api Dempo (GAD) pada 23 November 2024 lalu yang menyebabkan jalur pendakian ke Gunung Dempo sempat ditutup oleh Balai Regestrasi Gunung Dempo (BRIGADE) demi menjaga keselamatan pendaki.

Kini ini jalur pendakian kembali dibuka sejak 1 Desember 2024 kemarin oleh BRIGADE.

Namun pihak BRIGADE tetap meminta pendaki mematuhi batas wilayah yang diizinkan oleh BVMBG dan Pos Pemantau GAD Pagar Alam.

Ketua BRIGADE Pagar Alam Arindi membenarkan jika saat ini jalur pendakian Gunung Dempo kembali dibuka setelah satu pekan ditutup pasca erupsi 23 November 2024 kemarin.

"Pasca Erupsi tanggal 23 November 2024 kemarin jalur pendakian sempat kita tutup demi keamanan pendaki. Kita tutup selama satu pekan agar tidak ada pendakian," ujarnya.

Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Dempo Resmi Ditutup Pasca Erupsi, Demi Keselamatan Pendaki

Baca juga: Kondisi 68 Pendaki yang Nekat Naik Saat Gunung Dempo Erupsi, Padahal Sudah Diminta Untuk Turun

Saat ini pendakian kembali dibuka sejak tanggal 1 Desember 2024 lalu.

Namun pendaki tetap harus mematuhi aturan yang telah dibuat oleh BVMBG dan BRIGADE.

"Masyarakat, pengunjung/wisatawan tidak mendekati dan bermalam (camping) di pusat aktivitas kawah Marapi-Gunung Dempo dalam radius 1 km, serta arah bukaan kawah sejauh 2 km ke sektor utara, mengingat kawah sebagai pusat letusan dan gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan bagi
kehidupan," jelas Arindi.

Selian itu Arindi menegaskan pendaki yang hendak mendaki Gunung Dempo harus melalui balai registrasi di Kampung IV Gunung Dempo hal ini agar data pendaki bisa tercatat.

"Hal ini agar kita tahu siapa saja yang mendaki dan jika terjadi sesuatu maka akan muda dilakukan evakuasi. Bagi yang mendaki melalui jalur lain dan tidak terestrasi di BRIGADE maka dikhawatirkan tidak terdata," tegasnya.

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved