Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel
Pekerjaan AP Ibu Selamat Ditikam Anak di Lebak Bulus Jaksel, Agen Properti, Pengurus Remaja Masjid
AP (40) ibu yang selamat ditikam anaknya sendiri, MAS (14) di perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan bekerja di properti
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - AP (40) seorang ibu yang selamat ditikam anaknya sendiri, MAS (14) di perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan kini kian membaik.
Tindakan aksi pembunuhan yang dilakukan MAS tersebut membuat publik menyoroti pola asuh orangtua pelaku.
Pasalnya, akibat dari perbuatan MAS, ayahnya, APW (40) dan neneknya RM (69) tewas usai mengalami luka berat akibat ditikam.
Baca juga: Pekerjaan APW, Ayah Dibunuh Anaknya 14 Tahun di Lebak Bulus Jaksel, Pola Asuh Disorot
Belakangan diketahui, AP ibu pelaku sehari-harinya bekerja sebagai agen properti.
Selain itu, AP juga dikenal sebagai salah satu pengurus remaja masjid di kompleknya.
Hal itu diungkap oleh Putri Eka, salah satu orangtua murid yang memiliki anak dan anaknya pernah satu sekolah dengan pelaku MAS ketika masih SD.
"Ibunya pelaku kalau nggak salah pengurus remaja masjid di sini. Saya punya anak, anak saya teman ibunya pelaku, dulu (teman satu sekolah) di SMA," kata Damy TribunnewsBogor.com mengutip Tribun Jakarta.
"Saya dan ibu RM rekan kerja di perusahaan agen properti sebelum akhirnya membuka perusahaan properti masing-masing,"
Sementara itu, ayah pelaku merupakan warga Bogor, Jawa Barat. Seorang warga di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, diketahui berprofesi sebagai dosen.
APW merupakan lulusan SMA negeri ternama di Jakarta dan hingga saat ini berprofesi sebagai dosen di salah satu kampus di Jakarta.
"Bapaknya itu dosen. Iya (di kampus swasta) Bapaknya di SMAN 46 (Jakarta). Dia dimakamkan di Bogor karena asalnya dari Bogor," jelas warga.
Baca juga: Keseharian MAS Remaja Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel, Anak yang Cerdas dan Pendidikan Agamanya Kuat
Diketahui, kedua orang tua pelaku sama-sama lulusan jurusan IT di Bina Nusantara.
Pengalaman karirnya pun terbilang mentereng.
APW pernah bekerja sebagai Senior Software Engineer, lalu Information Technology Project Manager di Me Creative, pernah juga menjadi Director Of Academic Computing.
Kata Putri, pelaku MAS(14) dikenal pintar di sekolah. Ia oleh ayah dan ibunya diikutkanles khusus seusai pulang sekolah.
Tempat les tersebut merupakan les khusus matematika dan pelajaran berhitung lainnya
"Jadi kalau pulang sekolah tuh dari dulu dia sudah langsung les. Pulangnya sore," kata dia.

Putri mengaku sempat mendengar cerita kalau pelaku MAS(14) kerap ketiduran di sekolah.
Namun ia tidak mengetahui persis soal kejadian tersebut. Ia hanya mendengar kisah dari mulut ke mulut soal hal tersebut.
"Katanya begitu sampai nulis di SW(status Whatsapp) tapi nggak tahu benar apa nggak," ujarnya.
Meski demikian, ia meyakini pihak keluarga tidak memberikan tekanan apapun kepada pelaku.
"Anaknya berprestasi itu. Anaknya termasuk orang yang pintar. Belajar apapun juara. Cuma belakangan ini dia SMA kelas 1 ini nilainya drop. Mungkin kalau tekanan enggak karena dia (ajaran agama) Islamnya kuat," ujar Damy.
Kondisi Terkini AP
Kondisi AP dikabarkan berangsur membaik pasca menjadi korban penusukan MAS (14).
Sebelumnya, AP (40) mengalami sejumlah luka setelah menjadi korban penusukan oleh anaknya sendiri yakni MAS (14) di rumahnya Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Jakarta, Sabtu (30/11/2024) kemarin.
Dalam peristiwa itu AP mengalami luka di bagian leher, lengan, punggung dan pipi.
"(Luka) ada di leher, lengan, punggung sama pipi. Kita juga belum bisa lihat karena belum bisa masuk, engga bisa diajak ngomong juga," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung saat dikonfirmasi, Minggu (1/12/2024).
Ia menjelaskan bahwa informasi itu dirinya dapati dari pihak Rumah Sakit Fatmawati tempat AP menjalani perawatan sejak kemarin.
"Infonya sudah membaik, dirawat di RS Fatmawati," ujar Gogo.
Gogo pun menyebut nantinya akan meminta keterangan dari AP pasca korban selesai menjalani perawatan.
Hal itu pihaknya akan lakukan guna mendalami peristiwa penusukan yang merenggut nyawa dua anggota keluarga tersebut.
"Ya nanti (AP akan diperiksa)," pungkasnya.
Baca juga: Kondisi AP, Ibu yang Selamat Ditikam Anak Kandung di Jaksel, Alami Luka-luka, Sempat Kritis
Pelaku Anak Menyesal
MAS remaja 14 tahun habisi nyawa Ayah dan Neneknya di perumahan kawasan Lebak Bulus Jakarta Selatan ungkap rasa penyesalannya.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal melansir dari Tribunnews.com, Minggu (1/12/2024).
Kombeas Ade Rahmat menyebut bahwa MAS kini mulai menanyakan kondisi ibunya tersebut.
"Ya dia sendiri mempertanyakan ya, bagaimana kondisi ibunya," ucap Ade Rahmat.
Selain itu, Ade juga mengungkapkan, bahwa MAS sebagai anak mengaku telah menyesali perbuatan kejinya itu.
"Dia sangat menyesal mengenai kejadian ini," pungkasnya.
DIketahui, remaja berinisial MAS (14) menusuk ayah APW (40), ibunya AP (40) dan neneknya RM (69) di Cilandak, Jakarta Selatan. Ayah dan neneknya tewas sementara ibunya masih dirawat intensif di rumah sakit.
Petugas Keamanan Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak bernama Guntur menceritakan kejadian pada Sabtu(30/11/2024) dinihari tersebut. Menurutnya MAS(14) sesaat setelah melakukan penusukan terhadap ayah, nenek dan ibunya langsung melarikan diri ke arah lampu merah Karang Tengah, Jakarta Selatan.
Jarak antara lokasi kejadian ke lokasi perempatan lampu merah Karang Tengah, Jakarta Selatan sekitar 500 meter lebih.
"Saya jaga berdua, teman saya di lokasi sudah ngamanin, saya inisiatif ngejar sampai ke arah lampu merah Karang Tengah," kata Guntur.
Saat tertangkap lanjut Guntur, awalnya pelaku tidak mengaku melakukan penusukan. Namun setelah didesak akhirnya dia mengakui perbuatannya.
"Lalu saya bawa ke pos RW saya tanya dia," ujar Guntur.
Ketika diinterogasi di pos RW, pelaku MAS(14) mengaku melakukan penusukan karena sakit. "Pas ditanya dia bilang kelas satu SMA, terus bilang saya sakit pak. Saya bilang kamu mabuk? dia bilang nggak. Dia hanya terus terusan bilang saya sakit pak, nggak tahu sakit apa," kata Guntur.
Menurut Guntur, ketika dicecar pertanyaan di pos RW, MAS(14) kondisinya seperti orang linglung. Akan tetapi ketika ditanya MAS(14) mengakui melakukan penusukan dengan pisau dapur dan pisau dapurnya dibuang di dekat lokasi kejadian.
"Pisaunya dibuang di dekat rumahnya, pas dikejar nggak dibawa kabur," kata Guntur.
Saat kejadian ibu kandung pelaku MAS(14) menjadi korban penikaman. Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, meskipun AP mengalami luka tusuk di punggung, lengan, dan pipi, ia dinyatakan selamat karena luka tersebut tidak mengenai organ vital.
Jenazah keduanya telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk divisum.
"Kondisi AP masih kritis dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Fatmawati," ujar Gogo.
Penyidik saat ini mendalami kondisi kejiwaan MAS, yang merupakan anak tunggal dan tinggal bersama orang tua dan neneknya.
"Kami menggandeng Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) untuk mendalami motif di balik tindakan ini," jelas Gogo.
Hasil tes urine MAS menunjukkan bahwa ia negatif narkoba.
(*)
Baca berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
AP Ibu yang Selamat Saat Remaja 14 Tahun Bunuh Ayah dan Nenek Maafkan Pelaku: Tetap Anak Saya |
![]() |
---|
Isi Curhatan MAS Anak Bunuh Ayah dan Nenek Kirim Surat ke Ibunya di Rumah Sakit: Maaf Aku Nyusahin |
![]() |
---|
Motif Remaja 14 Tahun Bunuh Ayah & Nenek Bukan Karena Dipaksa Belajar, Keterangan Ibu Jadi Kunci |
![]() |
---|
Pilu Pesan MAS Remaja Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel, Minta Maaf dan Doakan Kesembuhan Ibunda |
![]() |
---|
Isi Ponsel MAS Remaja Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Diperiksa, Masih Ikut Ujian Lewat Zoom |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.