Penembakan Kasat Reskrim Solok Selatan
Rekam Jejak Irjen Pol Suharyono, Kapolda Sumbar Didesak Dicopot Buntut Kasus Polisi Tembak Polisi
Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono didesak dicopot dari jabatannya buntut kasus polisi tembak polisi.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Suharyono didesak dicopot dari jabatannya buntut kasus polisi tembak polisi do Polres Solok Selatan.
Diketahui, Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar, yang sebelumnya berpangkat AKP, tewas ditembak oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar.
Peristiwa ini terjadi di parkiran Polres Solok Selatan, Sumatera Barat, Jumat (22/11/2024) dini hari.
Buntut kasus tersebut, kini Irjen Pol Suharyono kini terancam kehilangan jabatan akibat ulah anak buahnya yang berebut lokasi tambang.
Lantas siapakah sosoknya ?

Irjen Pol Suharyono adalah putra asli Jawa Tengah.
Ia lahir di Temanggung pada 2 Desember 1966.
Suharyono merupakan lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1992 dan penerima Adhi Makayasa di tahun yang sama.
Baca juga: Sosok Irjen Purn Ida Oetari Pastikan ke Keluarga AKP Ryanto Ulil bahwa AKP Dadang Iskandar Dipecat
Pria berusia 57 tahun ini berpengalaman di bidang intel.
Sebelum menjabat sebagai Kapolda Sumbar, Suharyono merupakan Penyidik Utama Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selama berkarier di institusi Polri, Suharyono telah menduduki sejumlah jabatan strategis.

Pada 2012, ia dilantik sebagai Kapolresta Banjarmasin.
Dua tahun setelahnya, ia mendapat promosi dan dimutasi ke Kapolda Riau sebagai Direktur Intelijen Keamanan.
Di tahun 2015, ia diangkat menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Politik Baintelkam Polri.
Setelahnya, ia menjadi Penyidik Utama OJK, lalu dimutasi ke Polda Sumbar.
Baca juga: Alasan AKP Dadang Iskandar, Kabag Ops Solok Selatan Disebut Penghibur Terhebat, Suka Menari
Harta Kekayaan Irjen Pol Suharyono
Sementara, Irjen Pol Suharyono terakhir kali menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 31 Desember 2023.
Ia tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp7.157.191.213, bersih tanpa utang.
Aset kekayaan Suharyono terbesar adalah dua properti tanah dan bangunan senilai hampir Rp 5 miliar.
Dua properti Suharyono itu semuanya berlokasi di Bandung, Jawa Barat.
Sementara, untuk alat transportasi, tiga mobil Suharyono "hanya" mempunyai nilai Rp600 juta.
Selain tanah dan bangunan serta transportasi, Suharyono juga memiliki harta bergerak lainnya, surat berharga, serta kas dan setara kas.
Berikut rinciannya, dikutip dari elhkpn.kpk.go.id:
II. DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 4.985.000.000
Tanah dan Bangunan Seluas 380 m2/200 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 4.320.000.000
Tanah dan Bangunan Seluas 105 m2/45 m2 di KAB / KOTA BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp. 665.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 696.000.000
MOBIL, TOYOTA LAND CRUISER Tahun 2005, HASIL SENDIRI Rp. 300.000.000
MOBIL, TOYOTA FORTUNER Tahun 2016, HASIL SENDIRI Rp. 298.000.000
MOBIL, TOYOTA INNOVA Tahun 2003, HASIL SENDIRI Rp. 98.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 426.000.000
D. SURAT BERHARGA Rp. ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 1.050.191.213
F. HARTA LAINNYA Rp. ----
Sub Total Rp. 7.157.191.213
III. HUTANG Rp. ----
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 7.157.191.213
Didesak Dicopot
Sebelumnya, Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Indonesia (PBHI) Sumbar mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mencopot Suharyono dari jabatannya.
Suharyono dianggap tak mampu memimpin Polda Sumbar buntut penembakan AKP Ulil yang diduga terkait tambang ilegal jenis galian C di Solok Selatan.
"Kapolri copot Kapolda Sumbar karena dinilai tidak mampu memimpin tubuh Polda Sumbar dengan baik dan benar," kata Ketua PBHI Sumbar, Ihsan Riswandi, dalam keterangan tertulis yang dikutip Tribunnews.com, Sabtu (23/11/2024).
Sebagai informasi, penembakan AKP Ulil oleh AKP Dadang, diduga karena pelaku tak terima rekannya yang diduga pengusaha tambang ilegal, diamankan korban.
Motif AKP Dadang Tembak AKP Ulil
Sementara itu, Kombes Pol Andry Kurniawan menyampaikan bahwa telah dilakukan pemeriksaan sementara terhadap tersangka dan dimintai keterangan terkait penembakan yang dilakukannya kepada AKP Ryanto Ulil Anshar.
Kata dia, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka terkait dengan motif dan kenapa yang bersangkutan melakukan adalah rasa tidak senang.
"Dimana rekanan pelaku ini dilakukan penegakan hukum oleh korban di Polres Solok Selatan, sehingga ketika yang bersangkutan mencoba meminta tolong," kata Kombes Pol Andry Kurniawan, saat konferensi pers di Lobby/Hall Mapolda Sumbar.
"Kemudian tidak ada yang merespon," ujarnya.
Akibat hal itu, tersangka AKP Dadang Iskandar melakukan penembakan terhadap AKP Ryanto Ulil Anshar, dan membuat korban meninggal dunia di tempat.
"Itulah untuk sementara keterangan dari tersangka yang kita dapatkan. Tentu, kami penyidik akan terus mendalami," Kombes Pol Andry Kurniawan.
Ditreskrimsus Polda Sumbar akan terus melakukan pendalaman terkait dengan peran tersangka dalam kegiatan tambang yang ada di Kabupaten Solok Selatan, Sumbar.
Begitu juga siapa sosok pemilik tambang, akan terus didalami dalam kasus ini, hingga membuat tersangka nekat menghabisi nyawa korban dengan melakukan penembakan dengan jarak yang diduga dekat.
Kronologi Kejadian
Dari laporan polisi yang diterima tribunpadang.com, mulanya Ulil Ryanto mendapat telepon dari Dadang Iskandar terkait penangkapan terhadap pelaku tambang galian C yang dilakukan timnya.
Saat itu, pelaku yang diamankan sedang dalam perjalanan ke Mapolres dan sesampainya di ruang Reskrim Polres Solok Selatan, penyidik pun melakukan pemeriksaan.
Saat pemeriksaan itu berlangsung, penyidik yang memeriksa pelaku mendengar bunyi tembakan dari luar ruangan dan saat itu melihat Kasat Reskrim tergeletak dengan luka tembakan.
Sementara itu Kabag Ops yang diduga sebagai pelaku terlihat pergi meninggalkan Mapolres dengan mobil dinas Polri.
Saat dibawa dan diperiksa di Puskesmas setempat, Ulil Ryanto terkena dua tembakan di bagian kepala, yakni di bagian pelipis dan pipi kanan.
Kabag Ops diduga menembak menggunakan senjata api pendek jenis pistol. Barang bukti tersebut sudah diamakan bersamaan dengan beberapa selongsong peluru.
"Saat terjadi penembakan hanya terdapat Kabag Ops dan Kasat Reskrim di TKP (lokasi kejadian)," sebagaimana tertulis dalam laporan polisi yang diterima, Jumat pagi. Dikutip dari Tribunpadang.com
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistywan, membenarkan peristiwa ini.
"Iya benar telah terjadi penembakan, untuk kasusnya masih tahap penyelidikan," kata dia.
Sementara, dari pantauan di Rumah Sakit Bhayangkara, Ulil Ryanyo sudah tiba dan sedang ditangani petugas.
Adapun barang bukti yang diamankan berupa satu unit mobil Merk Toyota Rush berwarna Hitam dengan Nopol B 1215 QH.
Selongsong peluru kaliber 9 mm sebanyak 2 (dua) butir yang berasal dari senjata Api Pendek Jenis Pistol HS.
Selongsong peluru kaliber 9 mm sebanyak 7 (tujuh) butir yang berasal dari senjata Api Pendek Jenis Pistol HS.
Baca berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Harta Kapolda Sumbar Irjen Suharyono Rp 7 Miliar, Terancam Dicopot karena Kasus Polisi Tembak Polisi
Berharap AKP Dadang Iskandar Dihukum Mati, Ibu Kompol Anumerta Ryanto :Anak Saya Dibunuh Dengan Keji |
![]() |
---|
Tembak Mati Kompol Anumerta Ryanto, AKP Dadang Iskandar Resmi Diberhentikan Secara Tidak Hormat |
![]() |
---|
Fakta Haru Almarhum Kompol Anumerta Ryanto Rela Kosongkan Dompet Demi Beli Barang Mewah Buat Ibunda |
![]() |
---|
Ranjang Kapolres Solok Selatan Bolong Ditembak AKP Dadang, AKBP Arief Langsung Diselamatkan Ajudan |
![]() |
---|
VIDEO Kemarahan Brigjen TNI Elphis Rudy usai Keponakannya Kompol Anumerta Ryanto Ditembak AKP Dadang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.