Berita Pali

Warga Keluhkan Jalan Tertumpuk Lumpur Imbas Pemeliharaan Sumur Minyak TAP-481 Talang Akar PALI

Aktivitas penyiapan lokasi untuk Workover (WO) sumur minyak TAP-481 Desa Talang Akar Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI dikeluhkan warga.

SRIPOKU/APRIANSYAH ISKANDAR
Kondisi jalan setapak cor beton yang merupakan akses menuju ke SMAN 4 Talang Ubi yang berada di Desa Talang Akar, tertutup lumpur akibat aktivitas alat berat yang sedang mempersiapkan lokasi untuk pekerjaan Workover Sumur Minyak TAP-481 Talang Akar milik PT Pertamina EP Field Pendopo. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALI --  Aktivitas penyiapan lokasi untuk Workover (WO) sumur minyak TAP-481 milik PT Pertamina EP Field Pendopo yang berada di Desa Talang Akar Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI, Sumsel dikeluhkan warga dan para pelajar.

Dikarenakan aktivitas tersebut, membuat jalan setapak cor beton yang selama ini jadi akses jalan menuju ke SMA Negeri 4 Talang Ubi di dekat lokasi sumur migas tersebut tertutup oleh lumpur dan sulit dilalui.

Banyaknya lumpur di jalan cor setapak itu disebabkan aktivitas alat berat yang sedang bekerja menyiapkan dan membuka lokasi sumur tua TAP-481 untuk dilakukan Workover (WO).

Kondisi ini diperparah ketika turun hujan, sehingga menyebabkan jalan stapak menjadi lengket dan licin karena lumpur.

Dengan kondisi jalan seperti itu, tentunya membuat aktivitas warga yang setiap harinya menggunakan jalan ini menjadi terganggu.

Terutama bagi para pelajar yang bersekolah di SMA Negeri 4, di mana sekolah tersebut berada tak jauh dari lokasi sumur minyak.

Salah satu pelajar yang bersekolah di SMA Negeri 4  yang mengeluhkan kondisi jalan ini yaitu bernama Joenathan.

Dia mengeluhkan dengan kondisi jalan licin dan berlumpur yang mengotori sepatunya,membuat aktivitasnya menuju ke sekolah menjadi terganggu.

Bahkan ia harus membersihkan sepatunya yang dipenuhi lumpur terlebih dahulu ketika tiba di sekolah.

"Sepatu kotor semua karena lumpur, apalagi kalau habis hujan, saya setiap hari kalau kesekolah lewat jalan ini dengan berjalan kaki, karena lebih dekat dari rumah kalau lewat sini, tapi sekarang jalan nya penuh lumpur dan lengket di sepatu semenjak ada pekerjaan alat berat disini, jadi harus bersihin sepatu dulu sebelum masuk,'' kata Joenathan ditemui saat hendak pergi ke sekolah, Kamis (21/11/2024).

Joenathan juga mengatakan, sebagian temannya lebih memilih melalui jalan yang memutar lewat belakang dari pada harus melalui jalan ini, meski jarak yang ditempuh untuk pergi ke sekolah menjadi lebih jauh.

"Banyak teman yang biasanya lewat sini, milih mutar lewat belakang, karena kemarin ban motor mereka ga bisa jalan, lengket karena lumpur, kalau saya kan jalan kaki, ga pake motor, jadi kalau mutar lewat belakang jauh, karena rumah saya ada didepan jalan ini, jadi masih tetap lewat sini walapun sepatu jadi kotor,"tuturnya.

Dadang salah satu warga di sekitar lokasi yang setiap harinya membantu istrinya berjualan di kantin SMAN 4 juga mengeluhkan banyaknya lumpur dijalan tersebut.

"Sejak lokasi sumur minyak ini dibuka lagi sekitar satu mingguan ini, membuat jalannya rusak karena aktivitas alat berat yang melakukan pekerjaan persiapan lokasi pengeboran yang melalui jalan ini, sehingga membawa tanah nempel di jalan setapak, dan ketika diguyur hujan, tanah-tanah yang menempel diatas jalan cor ini kan jadi licin dan berlumpur,"terangnya.

Selain itu, Dadang mengatakan dampak dari aktivitas alat berat di lokasi ini juga  membuat pipa paralon saluran air PDAM ke sekolah menjadi pecah, sehingga membuat pihak sekolah kesulitan air.

"Kemarin ada pipa saluran air kesekolah pecah, sehinggah sekolah kesulitan air dan kepala sekolahnya juga kemarin sudah minta ke pihak pertamina untuk segera diperbaiki, tapi ga tau sudah dibenerin atau belum,"ungkapnya.

Keluhan serupa juga dikeluhkan oleh Sundoyo (40) warga sekitar, di mana anaknya juga bersekolah di SMAN 4 yang setiap harinya melalui jalan ini.

Sundoyo meminta pihah Pertamina untuk lebih sigap lagi mengatasi dampak dari aktivitas ini, sehingga tidak membuat aktivitas warga terganggu.

"Mestinya pihak perusahaan memikirkan ini, sekarang kan masuk musim penghujan, seharusnya mereka telah menyiapkan untuk pembersihan nya, agar tanah-tanah dari aktivitas ini tidak mengotori jalan, tidak dibiarkan begitu saja seperti ini, sehingga belumpur mengotori jalan dan menganggu akativitas warga dan pelajar yang melalui jalan ini,"kata dia.

Menurut Sundoyo, memang benar lokasi sumur tua ini merupakan aset Pertamina dan merupakan wilayah kerja mereka.

Namun jalan setapak akses menuju ke SMAN 4 ini dibangun oleh pemerintah daerah, jadi dari aktivitas tersebut harus benar-benar dicarikan solusinya, agar kepentingan perusahaan dan kepentingan warga sama-sama dapat berjalan dengan selaras.

"Kami cuma berharap pihak perusahaan lebih peduli lah terhadap linggkungan sekitar diwilayah kerja mereka, kami juga bukannya menolak mereka beraktivitas disini, apalagi upaya pihak perusahaan dalam meningkatkan cadangan minyak nasional memang wajib dilakukan demi kepentingan bangsa dan negara. Namun alangkah lebih baiknya permasalahan sepele seperti ini tidak diabaikan, sehingga antara kepentingan perusahaan dan warga dapat sama-sama berjalan dengan baik," jelasnya.

Sementara itu, HSE Pertamina EP Field Pendopo yang dikonfirmasi melalui Sukeri mengatakan kalau pihaknya kemarin juga telah menerima laporan dari pihak sekolah bahwa ada pipa saluran air PDAM yang pecah akibat aktivitas alat berat di lokasi dan sudah ditindak lanjuti untuk diperbaiki.

"Kalau untuk jalan, kami kemarin juga baru mengetahui karena diguyur hujan menyebabkan jalan tersebut berlumpur, kami juga sudah melaporkan dengan manajemen terkait permasalahan ini, mungkin nanti akan segera dibersihkan agar tidak mengganggu aktivitas warga," kata Sukeri.

"Untuk selanjutnya kami akan berkoordinasi dan menunggu arahan dari pimpinan, langkah apa yang diambil nanti terkait upaya pembersihan lumpur yang mengotori jalan tersebut,"tambahnya.

Sukeri juga menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan Workover (WO) sumur lama yaitu sumur minyak TAP-481 Talang Akar untuk dilakukan pengeboran kembali, yang dikerjakan oleh anak perusahaan Pertamina PT PDSI.

Di mana Workover adalah istilah yang digunakan dalam industri minyak dan gas untuk pemeliharaan dan perbaikan sumur yang sudah ada, agar bisa memulihkan produksi dari sumur yang telah menurun atau berhenti mengalir.

"Sekarang ini baru proses penyiapan lokasi, kami juga sebelumnya telah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan pihak sekolah dengan melakukan sosialisasi bahwa lokasi ini akan dibuka kembali,"terangnya.

Oleh karena itu dia mengatakan, terkait permasalahan dampak dari aktitas ini akan di sampaikan ke pimpinan agar kedepanya dapat berjalan dengan baik dan tidak menggangu aktivitas warga.

"Untuk kedepannya, tentunya akan diminimalisir sebaik mungkin, agar aktivitas perusahaan dan warga sekitar sama-sama dapat berjalan dengan baik,"katanya. 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved