Berita Viral
Alasan Kamar Oma Metia Anak Eks Jenderal Polri di Jaksel Tak Dibuka 25 Tahun, Ditemukan Tengkorak
Satu kamar terkunci di dalam rumah Oma Metia (82) ditemukan sebuah kepala tengkorak kolong sebuat lemarinya, ternyata tengkorak mayat anjing milik oma
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Terdapat satu kamar terkunci di dalam rumah Oma Metia (82), anak Jenderal Polri era kepemimpinan Hoegeng Iman Santoso yang hidup sebatangkara di rumah terbengkalai di aJakarta Selatan.
Kamar tersebut bak menjadi ruang rahasia lantaran tak pernah dibuka selama 25 tahun.
Kini, terungkap ada sesuatu di dalam kamar Oma Metia tersebut yang sudah tak layak huni.
Baca juga: Bahagianya Oma Metia Didatangi Temannya Alumni UI ke Rumahnya Terbengkalai di Jaksel: Jadi Malu
Dikutip dari Wanda Wijaya TV, Rabu (20/11/2024) para youtuber tersebut akhirnya diizinkan masuk ke kamar yang tak pernah dibuka selama 25 tahun.
Betapa terkejutnya ia saat amera mengarah ke kolong sebuat lemari, tampak jelas ditemukan sebuah kepala tengkorak.
Ternyata tengkorak tersebut adalah mayat anjing yang disembunyikan oleh oma Metia.
"Wah itu ternyata tengkorak anjing ya, mungkin dulu keluarga ini punya anjing sampai mati gak dikubur," ujar konten kreator dikutip dari Youtube @Wandawijaya TV yang tayang pada Selasa (12/11/2024) silam.
Selain itu terdapat pula barang-barang tua yang tak pernah digunakan oleh Metia.
Selain itu, ada kursi roda dan banyak tumpukan buku-buku berdebu saat Oma Meti masih kuliah di Universitas Indonesia.
Masih ada album memuat foto-foto Oma Meti semasa masih muda bersama teman-temannya.
Ada juga buku biografi Jokowi tergeletak begitu saja.
Baca juga: Penampakan Rumah Oma Metia Hidup Sebatangkara di Jaksel, Ada 1 Kamar Tak Dibuka Selama 25 Tahun
Bikin terkejut lagi, banyak makanan kadaluarsa seperti roti yang sudah berjamur dibiarkan begitu saja, mi instan.
Di dapurnya tampak masih memakai kompor minyak, meski sudah lama tidak dipakai.
Semasa hidupnya, pemilik nama lengkap Bernadette Meity Harleni Soeleman ini belum pernah menikah.
"Kakaknya menikah tapi sudah meninggal, tante Meti dan adiknya yang bernama Om Ade tidak menikah. Tapi, sekarang Om Ade juga sudah meninggal," ujar Yanto tetangga Oma Meti.
Yanto menceritakan Oma Metia saat masih usia produktif, sempat bekerja di berbagai tempat.
Menurut Yanto, kehidupan Oma Meti membuat para tetangga di sekitar rumahnya langsung terkagum-kagum.
"Terakhir itu di Ford Foundation asal Amerika itu yang cabang Jakarta. Jadi, tiap pagi itu dijemput sama mobil Ford. Dulu keluarga kita biasalah yang namanya pegawai negeri. Waduh ada mobil mewah. Salut saya," kata Yanto seperti dikutip dari Youtube Channel Echa Yosia Official yang tayang pada Sabtu (16/11/2024).

Masa muda Oma Metia
Oma Metia, yang lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 31 Maret 1941, menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1959.
Ia merupakan putri pasangan Soeleman, seorang anggota polisi berpangkat Komisaris Besar (Kombes), dan Martini, seorang ibu rumah tangga.
"Saya lahir di Padang karena waktu itu ayah saya bertugas di sana. Polisi kan sering pindah-pindah, jadi saat itu saya dilahirkan di Padang," ujarnya kepada Wartakotalive.com saat ditemui di rumahnya, Senin (18/11/2024).
Pada usia lima tahun, Oma Metia mulai menginjakkan kaki di Jakarta, mengikuti jejak ayahnya yang sering dinas ke luar kota, termasuk ke Medan, Sumatera Utara, dan Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Oma Metia juga merupakan alumni SMA Negeri (SMAN) 6 Jakarta dan kemudian melanjutkan studi di UI.
"Saya tinggal di Padang hingga usia tiga tahun, lalu pindah ke Medan, baru kemudian ke Jakarta. Saya tidak sempat TK, langsung masuk SD. Waktu SD, saya sempat tinggal di Kupang karena ayah dinas di sana," kenangnya.
Menurut Oma Metia, pada masa kecilnya, ia belajar di sekolah informal yang diadakan oleh ibu-ibu di lingkungan sekitar, salah satunya di kawasan Pegangsaan Timur.
Tetangga sekitar, Yanto menceritakan Oma Metia saat masih usia produktif, sempat bekerja di berbagai tempat.
Baca juga: Nasib Oma Metia Anak Eks Jenderal Polri usai Viral Tinggal Sebatang Kara, Rumah Direnovasi
Menurut Yanto, kehidupan Oma Meti membuat para tetangga di sekitar rumahnya langsung terkagum-kagum.
"Terakhir itu di Ford Foundation asal Amerika itu yang cabang Jakarta. Jadi, tiap pagi itu dijemput sama mobil Ford. Dulu keluarga kita biasalah yang namanya pegawai negeri. Waduh ada mobil mewah. Salut saya," kata Yanto seperti dikutip dari Youtube Channel Echa Yosia Official yang tayang pada Sabtu (16/11/2024).
Usai kisah Oma Metia viral, tetangga sekitar berharap pemerintah membantu memerhatikan Oma Metia yang kini hidup sebatang kara.
Pasalnya pemerintah hingga sekarang belum datang untuk sekadar menengok ataupun membantu Oma Metia.
"Yang saya tahu sih enggak pernah ya, enggak ada (dari Dinsos)," kata Yanto.
Untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari, Oma Metia mengandalkan bantuan dari Yanto dan sepupunya.
Sepupunya yang tinggal di kawasan Pondok Labu, tiap bulan rutin mengirimkannya bahan makanan.
"Yang kasih support tiap bulan sampai sekarang itu sepupunya, tinggalnya di Pondok Labu tiap bulan ngirim bahan makanan sama ada juga dari temen-temen SMA-nya. Dia alumni SMAN 6 Jakarta," ujar Yanto.
Tetangga sekitar juga rutin memerhatikan dan memberikan bantuan kepada Oma.
"Kita juga sering tiap minggu kirim sayur, buah, sering juga istri saya beliin daster," katanya.
Akan tetapi, Oma Metia tak pernah mau mengenakan daster baru.
Ia selalu mengenakan daster lama yang dimilikinya di rumah.
Seringkali, Oma tak pernah mengganti daster yang dikenakannya selama berhari-hari.
Pihak UI Turun Tangan
Terpisah, Perwakilan Ikatan Lulusan Universitas Indonesia (ILUNI), Jonathan Waldy mengatakan, pihaknya siap membantu sang oma.
"Nah kalau dari ILUNI tuh udh siap untuk bantu-bantu proses kegiatan rapi-rapinya segala macam, mengingat karena oma juga sudah tidak muda," ujarnya, kepada Wartakotalive.com, Senin (18/11/2024).
Pihaknya akan melakukan pendekatan terhadap Oma Metia agar dapat hidup yang layak di rumahnya serta bersinergi dengan pemerintah setempat.
"Dan tentunya sebelum menuju ke situ bakalan ada pendekatan dulu dengan Oma Metia karena Oma Metia sendiri, dan sudah tua jadi kami enggak enak, adab lah bahasanya, setelah pendekatan baru nanti kami eksekusi dan akan bersinergi dengan pemerintah setempat," kata dia.
"Karena kondisi oma sangat mengkhawatirkan, hunian yang sudah tidak layak lagi buat ditempati, lihat itu ada beberapa area yang kaya gentengnya sudah mulai keropos dan dari pengakuan warga sekitar ketika hujan mulai rembes ke dalam, jadi agak berbahaya apalagi buat orang tua yang notabene-nya sudah tidak muda lagi," lanjutnya.
(*)
Baca berita lainnya di google news
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Akibat Rekam Majikan yang Baru Selesai Mandi, ART di Bekasi Terancam Dihukum 12 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Mirip Kasus Diplomat Arya Daru, Bocah SMP di Simalungun Tewas Wajahnya Tertutup Plastik |
![]() |
---|
Viral Pria Ngaku TNI di Bantaeng Tampar Pedagang Sayur Gegara Kibarkan Bendera One Piece |
![]() |
---|
Minta Maaf, Sudewo Bupati Pati Akhirnya Batalkan Kenaikan PBB 250 Persen usai Banyak Penolakan |
![]() |
---|
Bupati Pati Minta Maaf Usai Tantang 50 Pendemo Buntut Naikkan PBB 25 Persen: Saya Tidak Menantang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.