Siswi SD Bawa Pulang Makan Siang Gratis
Sosok Suryati, Ibu Devi Siswi SD di Palembang Bawa Pulang Makan Siang Gratis, ART Gaji Rp700 Ribu
- Mengenal sosok Suryati (50),ibunda dari Devi, siswi SD di Palembang yang viral karena rela tidak memakan makan siang gratis dari Polwan Polda Sumsel
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Mengenal sosok Suryati (50), ibunda dari Devi, siswi SD di Palembang yang viral karena rela tidak memakan makan siang gratis dari Polwan Polda Sumsel.
Suryati, sehari-hari bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART).
Sementara, sang suami telah meninggal dunia.
Baca juga: Mamak Sudah Makan Belum Cerita Haru Suryati, Ibu Devi Saat Anaknya Bawa Pulang Makan Siang Gratis
Semenjak sang suami meninggal pada Juli 2023 lalu, Suryati banting tulang dengan bekerja sebagai ART diupah Rp 700 ribu per bulan.
Sebelumnya, kisah Devi Saputri siswi SDN 166 Palembang yang tidak memakan makan siang gratis karena ingin makan bersama sang ibu viral di sosial media.
Suryati menjadi orang tua tunggal untuk ketiga anaknya, dan memiliki satu cucu.
Kepada Tribunsumsel.com, Suryati tak kuasa menitikan air matanya mendengar percakapan Devi di dalam video tersebut.
Awalnya, Suryati belum mengetahui kalau Devi rela tidak memakan makan siang seperti teman-temannya yang lain dan justru ingin diberikan kepadanya.
"Gimana tidak nangis dek, dia bilang nasinya tidak dimakan karena untuk saya terus ditanya ayahnya kemana. Dijawab Devi sudah meninggal (ayahnya)," katanya sambil mengusap air mata, saat dijumpai di rumahnya, di Jalan Balayudha Dalam, Kelurahan Ario Kemuning, Kecamatan Kemuning, Senin (18/11/2024).
Ia baru mengetahui setelah dua hari kemudian, anaknya yang nomor dua menunjukkan video percakapan Devi dengan Polwan saat ujicoba pembagian makan siang gratis.
"Awalnya tidak tahu kalau ada video Devi di IG, baru hari Rabu malam saya dikasih lihat sama anak saya yang nomor dua. Katanya adek masuk Instagram, " ujarnya.
Baca juga: VIDEO Momen Devi Siswi SD di Palembang Bawa Pulang Makan Siang Gratis Demi Sang Ibu, Polwan Menangis
Saat itu, ia kaget ketika putri bungsunya itu membawa empat kotak makan siang gratis yang didapatkan.
Suryati mengatakan, Devi mendatanginya ke tempat kerjanya setelah pulang sekolah.
"Waktu dia pulang ke tempat saya kerja, katanya mamak, pulang ada nasi, sudah makan belum. Ada 4 kotak dia bawa dikasih ibu Polwan Polda. Saya jawab iya nanti mamak pulang lanjut kerja dulu, " ujar Suryati
Setelah pulang bekerja Suryati melihat kotak makan siang yang dibawa anaknya itu dan menyantap bersama.
"Disisakan dua lagi untuk kakaknya yang lagi bekerja," ujarnya.
Semenjak sang suami meninggal pada Juli 2023 lalu, Suryati banting tulang dengan bekerja sebagai ART diupah Rp 700 ribu per bulan.
Uang tersebut digunakan untuk keseharian Devi dan kebutuhan lainnya.
Ia dan Devi tinggal bersama di dalam satu kontrakan yang disewa anak sulungnya yang sudah berkeluarga.
"Di kontrakan ini kami tinggal berenam karena ada menantu dan cucu. Dulu sewaktu almarhum suami masih ada, kami ngontrak di tempat lain. Setelah suami meninggal jadi gabung sama anak yang pertama, sudah hampir 8 bulan," tuturnya.
Suryati selalu mengajarkan kepada anaknya untuk tidak iri melihat kondisi orang lain dan harus menjadi orang yang mandiri. Devi juga berkeinginan untuk membuat pedapuran di makam almarhum ayahnya.
"Dia pernah cerita kalau temannya bawa uang ke sekolah banyak. Saya selalu berpesan sama Devi, tidak apa-apa kita harus mandiri. Terus dia bilang juga kalau ada rezeki mau buat pedapuran untuk makam ayah," ungkapnya.
Kisah Devi Viral
Sebelumnya, kisah haru Devi siswi kelas 5 SDN 166 Palembang yang memilih membawa pulang makan siang gratis bergizi miliknya untuk diberikan ke sang ibu viral di sosial media.
Diketahui, Devi mendapatkan makan siang gratis dalam uji coba program pemerintah Presiden Prabowo-Gibran Rakabuming Raka pada Sabtu (16/11/2024).
Devi sendiri merupakan anak yatim setelah ayahnya meninggal.
Sejak itu, ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sekitar kediaman mereka yang terletak di Balayudha untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Papa sudah meninggal. Mama ngepel di rumah orang," kata Devi dengan suara lirih.
Dilansir dari Kompas.com, dalam video yang beredar, Devi terlihat duduk di meja, sedangkan teman-temannya sudah mulai menikmati makanan yang diberikan oleh jajaran Polda Sumatera Selatan itu.
Seorang polisi wanita (polwan) yang mengenakan rompi bertanya mengapa Devi tidak memakan makanannya.
"Kenapa enggak dimakan, sayang?" tanya Polwan tersebut.
"Untuk mama," jawab Devi dengan mata berkaca-kaca.
Meskipun dibujuk untuk menyantap makanan, Devi tetap ingin membawa makanan tersebut pulang.
"Nanti Devi lapar?" tanya petugas.
"Enggak," jawab Devi singkat.
Polwan yang menanyai Devi tampak tidak bisa menahan air mata melihat kisah sedih yang dialami siswi tersebut.
Di akhir video, teman-teman Devi memberi semangat untuknya.
Sementara itu, Kabid Bia APK Bidkeu Polda Sumsel AKBP Kuncahyono, yang memimpin pelaksanaan uji coba makan siang gratis tersebut, membenarkan adanya video tersebut.
Menurut Kuncahyono, program ini adalah bagian dari dukungan Polda Sumsel terhadap program pemerintah pusat yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Kegiatan ini merupakan perintah Kapolda Sumsel dalam rangka mendukung program pemerintah Presiden Prabowo, memberikan makanan sehat bergizi kepada anak-anak sekolah dasar," ujar Kuncahyono.
(*)
Baca berita lainnya di google news
Bergabung dan baca berita lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com
Gerindra Beri Atensi ke Devi Siswi SD di Palembang yang Viral bawa Pulang Makan Gratis Demi Ibu |
![]() |
---|
'Mamak Sudah Makan Belum' Cerita Haru Suryati, Ibu Devi Saat Anaknya Bawa Pulang Makan Siang Gratis |
![]() |
---|
Guru Ungkap Fakta Pilu Sosok Devi, Siswi SD di Palembang Viral Bawa Pulang Makanan Gratis Untuk Ibu |
![]() |
---|
VIDEO Momen Devi Siswi SD di Palembang Bawa Pulang Makan Siang Gratis Demi Sang Ibu, Polwan Menangis |
![]() |
---|
Fakta Pilu Devi, Siswi SD di Palembang Bawa Pulang Makan Gratis Untuk Ibunya yang ART, Anak Yatim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.