Mata Lokal Desa
Indahnya Agrowisata Tanjung Sakti Lahat Sumsel, Padukan Kreativitas dan Panorama Alam
Agrowisata Sindang Panjang Tanjung Sakti di Desa Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat, Sumsel menjadi salah satu rekomendasi tempat wisata di Sumsel.
Penulis: Ehdi Amin | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT -- Agrowisata Sindang Panjang Tanjung Sakti di Desa Tanjung Sakti, Kecamatan Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan menjadi salah satu rekomendasi tempat wisata yang wajib dikunjungi di Bumi Sriwijaya.
Gemercik air seolah menjadi 'musik' penenang.
Hembusan udara sejuk menerpa wajah yang seketika membuat nyaman.
Mata enggan berkedip menatap taman bunga yang tertata dan indah.
Begitulah keindahan yang terasa dan terlihat di tempat wisata ini.
Memadukan keindahan alam dan kreativitas, pesona Agrowisata Sindang Panjang siap memanjakan wisatawan yang datang.
Selain air terjun mini, kolam pemandian, aliran sungai yang jernih dan dingin panorama di sekelilingnya menambah daya takjubnya agrowisata ini.
Tak sampai di situ, wisatawan yang datang juga akan disuguhi kreativitas seperti hamparan berbagai macam bunga, tanaman buah, jembatan ampera, jembatan gantung, dan fasilitas bersantai lainya.
Di manapun wisatawan memilih lokasi bersantai di lokasi ini semua menakjubkan sehingga dijamin tidak akan menyesal untuk datang ke agrowisata andalan Kabupaten Lahat yang satu ini.
Bahkan, bukti nyata Agrowisata Sindang Panjang menjadi salah satu destinasi terbaik di Sumsel, lantaran sudah meraih Anugrah Pesona Indonesia (API) Award.
Tak hanya itu, daya tariknya tahun 2022 lalu membawa Sandiaga Salahuddin Uno yang saat itu menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk berkunjung.
Dalam kunjunganya, Sandiaga Uno melihat keindahan objek wisata yang tersaji seperti air terjun mini, taman bunga, kolam cinta, serta serta perkebunan.
Sandiaga juga takjub dengan panorama alam dan kesejukan udara di lokasi tersebut.
"Luar biasa kreatif ide dari warga Lahat dalam hal ini Bapak Harnojoyo, selaku pemilik membangun objek wisata dengan didukung panorama alam,"ujar Sandiaga Uno, saat berada di lokasi.
Ia pun kemudian mengajak warga untuk tidak ragu lagi memanfaatkan alam menjadi objek wisata.
Menurutnya, saat ini objek wisata merupakan potensi ekonomi dan ketenagakerjaan yang luar biasa.
Apalagi, Indonesia saat ini sudah sangat dikenal karena objek wisata yang dimiliki.
"Buktinya objek Tanjung Sakti. Kalau dahulu mungkin jarang didatangi kini selalu ramai. Ekonomi warga juga mulai hidup dengan banyak yang berdagang. Begitu juga yang bekerja. Artinya, kalau ada kemauan yakinka objek wisata bisa menghasilkan, "sampainya.
Sementara, Harnojoyo, pemilik objek wisata mengungkapkan gagasan membangun objek wisata tersebut tidak lepas dari kecintaanya terhadap kampung halamanya.
Menurutnya, melihat potensi yang ada, dengan dibangun objek wisata warga di desa dan sekitarnya bisa maju salah satunya dengan berdagang.
Tak hanya itu, banyak tenaga kerja lokal yang termanfaatkan.
"Kalau daerah lain bisa kenapa kita tidak. Sementara potensinya ada. Dan alhamdulillah saat ini objek wisata kian maju. Ribuan wisatawan berkunjung kesini. Bahkan saat akhir pekan dan libur Nasional pengunjung selalu membludak. Yang pastinya dalam membangun objek wisata ini yang harus diperhatikan kebersihan, keindahan, sambutan warga atas kehadiran para wisatawan,"ujarnya.
Di sisi lain, bagi pengunjung yang datang hanya akan dikenakan biaya perkir kendaraan saja, Rp 50 ribu untuk bis, Rp20 ribu untuk mini bus.
Tidak sulit bagi wisatawan dari luar Kabupaten Lahat untuk berada di lokasi ini.
Berjarak sekitar 100 KM dari pusat Kota Lahat atau 30 KM dari Kota Pagar Alam.
Saat berada di pintu masuk kecamatan Tanjung Sakti, pengunjung bisa mengarah ke Desa Sindang Panjang.
Lokasinya berada di pinggir Jala Lintas yang menghubungkan dengan Provinsi Bengkulu.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Tradisi Suku Semende Diangkat dalam Film Dokumenter Mother Earth: Tunggu Tubang tak akan Tumbang |
![]() |
---|
Siapkan BBM dan Sopir, Kendaraan Operasional Desa Pangkul Prabumulih Bebas Dipakai Warga |
![]() |
---|
Peluang Menjanjikan, Pemdes Pangkul Prabumulih Tanam Pisang Cavendish di Lahan 3 Hektare Milik Desa |
![]() |
---|
Mengenal Asal Usul Nama Desa Ulak Kerbau di Ogan Ilir, Berawal Dari Sejarah Pengembala di Abad 19 |
![]() |
---|
Pemkab OKI Hidupkan Kembali Malam Tapai, Tradisi Pasar Malamnya Masyarakat Kayuagung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.