Hujan Terus Mengguyur, Banjir dan Tanah Longsor Hantui Pelaksanaan Pencoblosan Pilkada 2024 di Lahat

Laporan Wartawan Sripoku.com Ehdi Amin

TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT - Jelang pencoblosan Pilkada 2024 di Lahat.

Pemkab Lahat mulai khawatir akan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor.

Bukan tanpa alasan, Lahat kini terus dilanda hujan yang berpotensi mengganggu pelaksanaan pencoblosan.

Menyikapi hal itu, Pj Bupati Lahat, Imam Pasli SSTP MSi mengatakan, daerah dengan resiko bencana banjir dan tanah longsor, jadi perhatian utama, dan dilakukan pemetaan sejak dini.

Langkah antisipasi ini untuk memastikan pelaksanaan Pilkada Lahat berjalan lancar, aman, dan damai.

Bukan hanya potensi bencana alam, pemetaan juga harus dilakukan untuk wilayah rawan terjadi konflik sosial.

"Camat sudah saya minta segera lakukan pemetaan wilayah rawan bencana dan potensi konflik. Dengan begitu kita bisa mengambil langkah mitigasi bersama instansi terkait, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," kata Imam Pasli, Kamis (15/11/2024). 

Imam Pasli menekankan, dari pemetaan tersebut, tempat pemungutan suara (TPS) tidak ditempatkan di wilayah yang rawan banjir dan tanah longsor.

Untuk memastikan warga dapat menyalurkan hak suaranya dengan aman, tanpa terganggu oleh kondisi cuaca yang tidak menentu.

“Kita semua berharap Pilkada di Kabupaten Lahat bisa berlangsung aman, damai dan sukses. Semoga seluruh elemen masyarakat bisa berpartisipasi dengan baik, menjaga keamanan, serta menghargai setiap proses yang ada," sampainya.

Baca juga: Pengalaman di Pilkada Lahat, Tim HDCU Optimis Cik Ujang Tampil Baik di Debat Pilgub Sumsel 2024

Baca juga: Pelipatan Surat Suara di Pilkada Lahat 2024 Dimulai, Polres Lahat Turunkan 50 Personel Untuk Berjaga

Sementara, Kapolres Lahat, AKBP God Parlasro Sinaga SIk menuturkan, terciptanya Pilkada yang aman dan damai sangat bergantung pada kerja sama antara berbagai pihak, termasuk Kepolisian, KPU dan pengawas.

Pengawasan yang ketat dan koordinasi yang baik, sangat penting.

Terutama menghadapi indikasi ketidaknetralan dari penyelenggara dan pengawas Pilkada, serta potensi masalah lainnya seperti eksodus pemilih dan lainnya.

"Semoga itu hanya isu belaka. Tapi informasi yang masuk tetap kita tindak lanjuti, guna lakukan pencegahan agar tidak terjadi hal yang bisa menggangu proses Pilkada di Kabupaten Lahat," tuturnya.