Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang

Kondisi Jenazah Amanda Marisa Tewas Kecelakaan Tol Cipularang, Sang Kakak Kaget hanya Luka Goresan

Sonia Aprilia (22) kakak Amanda Marisa mengungkapkan kondisi jenazah sang adik yang tewas kecelakaan di Tol Cipularang.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TribunJabar.id
Makam Amanda Marisa alias Sasa (kiri) dan (kanan) Sasa semasa hidup - Sonia Aprilia (22) kakak Amanda Marisa mengungkapkan kondisi jenazah sang adik yang tewas kecelakaan di Tol Cipularang. Sang kakak menyebut bahwa kondisi Sasa hanya alami luka gores. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Sonia Aprilia (22) kakak Amanda Marisa mengungkap kondisi jenazah sang adik yang tewas kecelakaan di Tol Cipularang.

Diketahui, dalam insiden kecelakaan beruntun di Tol Cipularang tersebut ada 28 korban dengan rincian 27 luka ringan dan berat serta 1 meninggal dunia, yakni Amanda Marisa (13).

Sonia Aprilia, kakak korban mengaku terkejut karena melihat tubuh adiknya itu tak banyak mengalami luka parah sama sekali.

Ia mengaku hanya melihat luka goresan di punggung belakang Amanda Marisa.

"Luka badan dari depan enggak ada. Cuma kalau dari belakang di bagian punggung ada luka goresan kaca mungkin sedikit. Tapi enggak terlalu parah juga sebenarnya. Bersih kok dia dari atas sampai bawah enggak ada luka parah," ungkap Sonia Aprilia, kakak korban tewas Amanda Marisa, dikutip dari TribunBogor.com, Rabu (13/11/2024).

Karena hal itu, Sonia pun heran dengan penyebab adiknya tewas meski tak tampak mengalami luka parah.

Meski begitu pihak rumah sakit memberikan penjelasan terkait penyebab kematian Amanda Marisa dalam kecelakaan maut di Tol Cipularang tersebut.

Baca juga: Pilu Kehidupan Rouf Sopir Truk Picu Kecelakaan Tol Cipularang, Tinggal di Rumah Anyaman Bambu,Anak 5

Menurut pihak rumah sakit, Amanda disinyalir tewas lantaran terbentur sangat keras tertumpuk koran dari truk yang menghantam mobil yang dinaikinya.

Akibat kejadian itulah, korban tewas Amanda mengalami pecah pembuluh darah di kepala.

Sonia Aprilia (22) kakak korban, menduga adiknya itu sempat melindungi balita berinisial NA (2), putri dari KE (27) yang merupakan majikan ibu korban.

Sonia Aprilia Kakak dari Almarhumah Amanda Marisa Korban Tewas Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang
Sonia Aprilia Kakak dari Almarhumah Amanda Marisa Korban Tewas Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang (Tribunjabar)

Diketahui, kini jenazah Amanda Marisa, korban tewas kecelakaan beruntun di Tol Cipularang itu pun sudah dimakamkan pihak keluarga.

Keluarga pun terpukul atas kepergian tak terduga dialami Amanda.

Baca juga: Tampang Diduga Rouf Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Lemah Terkulai

Permintaan Terakhir

Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Amanda Marisa ternyata sempat memiliki permintaan terakhir.

Dikutip dari Tribun Bogor, Amanda sempat merengek ke ayah kandungnya.

Saat itu Amanda minta dibelikan es krim ke ayah kandung.

"Sebelum berangkat ke Bandung sempat minta beliin eskrim McD ke bapaknya," ujar Dedi.

Siapa sangka ungkapannya itu menjadi permintaan terakhirnya.

Firasat Sonia

Selain itu, sang kakak mengungkap firasat sebelum Amanda menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut di Tol Cipularang tersebut.

Sonia menceritakan awalnya Amanda sempat tak diizinkan ibunya untuk mengikuti majikan dalam perjalanan ke Bandung.

Sonia Aprilia menuturkan, awalnya sang adik diajak oleh keluarga anggota TNI yang merupakan majikan ibunya untuk pergi ke Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (8/11/2024).
Sasa diajak untuk nememani NAP anak majikan Kartika Eka Putri karena sudah sangat dekat dan dianggap seperti keluarga sendiri.

Saat itu Sonia mengaku tak langsung memberikan izin dan meminta Kartika untuk menghubungi ibunya terlebih dahulu.

Sama seperti Sonia, ibu kandung Amanda juga rupanya tidak langsung memberikan izin.

Namun, karena pertimbangan kedekatan dengan keluarga majikannya itu, Amdan pun akhirnya diizinkan dengan janji akan pulang pada Minggu (10/11/2024).

Akhirnya Amanda dengan Kartika Eka Putri dan NAP pergi ke Bandung.

Selama pergi di Bandung, tak ada kejaian aneh.

Kartika yang awalnya berjanji akan pulang pada hari Minggu (10/11/2024), kembali menghubungi Sonia.

Kala itu Kartika meminta izin untuk pulang pada hari Senin (11/11/2024), atau pada hari kecelakan beruntun itu terjadi.

Sonia awalnya tidak setuju dengan pemintaan itu karena Sasa harus masuk sekolah pada hari Senin.

Sebab Sasa sudah minta izin untuk tak ikut upacara Hari Pahlawan di sekolahnya pada hari Minggu.

Sonia pun sempat meminta Kartika untuk memulangkan Sasa terlebih dahulu menggunakan taksi online dari Bandung ke Jakarta.

Namun permintaan itu ditolak Kartika dengan alasan ongkos yang terlalu mahal.

Keinginan Sonia agar Sasa pulang hari Minggu pun tak terwujud karena Kartika sudah mendapat izin dari ibunya Sasa agar bisa pulang hari Senin karena harus mengantar adik Kartika berobat.

Hingga akhirnya pada Senin sore perasaan Sonia sudah mulai tak karuan.

Adiknya yang seharusnya sudah sampai di rumah sore itu ternyata tak kunjung pulang.

Sonia pun memutuskan untuk menghubungi Kartika menanyakan kondisi mereka.

“Saya chat, ‘Bu, sudah sampai mana ya, bu? Bu, ibu gapapa kan ya bu?’ Tapi ternyata HP-nya tidak aktif. Biasanya kalau dia (Kartika) pulang, misal macet atau apa pasti ngabarin saya, minta maaf agak telat pulangnya,” kata Sonia.

Hingga malam hari, Sonia akhirnya melihat berita soal kecelakaan beruntun di Tol Cipularang.

Kondisi Para Korban

Adapun kondisi para korban kebanyak mengalami luka memar dan lecet di beberapa bagian tubuhnya. Bahkan, ada beberapa orang yang mengalami patah tulang hingga luka robek di kepala.

Humas RS Abdul Radzak Eva Haifa kepada awak media mengatakan, hingga pagi ini Selasa (12/11/2024) puluhan korban laka beruntun masih Jalani perawatan di RS Abdul Radzak.

"Saat ini masih ada 22 korban yang menjalani perawatan di RS Abdul Radzak, dan 7 korban sudah dipulangkan," ujarnya, dikutip dari Tribunjabar.id

Untuk korban yang dipulangkan kata Eva, 1 di antaranya yang meninggal dunia dan 6 yang mengalami luka ringan.

"Sebanyak 6 korban sudah dipulangkan karena permintaan keluarga untuk dirawat di rumah sakit sekitar tempat tinggal korban. Dan yang meninggal sudah dibawa oleh pihak keluarga kerumah duka," katanya

Pihak Medis RS Abdul Radzak Purwakarta juga, kata Eva, hari ini akan melakukan operasi kepada 4 orang korban luka berat.

"4 korban luka berat hari ini akan jalani operasi, yang umumnya mereka mengalami luka di bagian kepala karena benturan keras," ucapnya.

Sementara korban lainnya saat ini masih menjalani perawatan luka ringan dibagian tangan dan badan.

"7 orang diantaranya anak-anak yang saat ini masih menjalani perawatan medis di RS Abdul Radzak," terangnya.

Sementara, sopir truk trailer yang menyebabkan kecelakaan beruntun mengalami luka berat di bagian wajah dan leher.

Kronologi kejadian

Detik-detik kecelakaan di Tol Cipularang sempat terekam oleh salah satu dashcam mobil dan beredar di media sosial. 

Berdasarkan rekaman yang tersebar, tampak truk melaju di lajur kanan Tol Cipularang

Kondisi jalan saat itu terlihat basah akibat hujan. 

Mobil yang merekam kejadian lalu meyalip truk dari lajur kiri, tetapi di depannya ada kendaraan yang berhenti karena jalanan macet. 

Dalam video, truk yang sebelumnya disusul tampak seperti gagal mengurangi kecepatan. 

Sopir langsung mengarahkan truk ke bahu jalan sisi kanan dan menabrak beberapa mobil di depan yang sedang berhenti.

Korlantas Polri akan melakukan olah TKP kecelakaan maut di Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta, pada Selasa(12/11/2024)  pagi. 

Hal tersebut disampaikan oleh Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengecek langsung korban Laka beruntun  di RS Abdul Radzak Senin(11/11/2024) petang.

Berdasarkan temuan sementara, Kakorlantas menyebut kondisi truk diduga kuat gagal melakukan pengereman atau rem blong.

"Setelah kita cek kendaraan tronton, kita cek perseneling ada di gigi 4. Artinya dengan turunan seperti ini, pengemudi tidak menggunakan engine break secara maksimal," ujar Aan 

Dengan kondisi seperti itu, Aan mengindikasikan  diduga pengemudi gagal melakukan pengereman. Hal ini juga bisa berakibat rem mengalami blong.

"Kemungkinan sopir tak bisa melakukan pengereman atau bisa dikatakan  rem blong," ucapnya.

Meski demikian, pihaknya masih akan menyelidiki lebih lanjut terkait penyebab pasti tabrakan beruntun tersebut. 

"Kita belum bisa menyimpulkan secara pasti tabrakan diakibatkan kelalaian sopir atau bukan, nanti kita selidiki besok saat olah TKP," katanya.

"Tapi hasil penyelidikan sementara  Faktanya seperti itu, perseneling tinggi artinya di 4 termasuk tinggi, engine break tidak maksimal," imbuhnya.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sosok Amanda Korban Tewas Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Kondisi Jenazahnya Bikin Heran

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved