Berita Viral

Eman, Guru SD di Tasikmalaya 3 Kali Minta Maaf usai Tampar Siswa, Ngaku Tak Sengaja, Kini Dilaporkan

Keluarga korban siswa SD tersebut melaporkan perbuatan sang guru menampar anaknya ke kepolisian dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID)

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TribunPriangan.com/Jaenal Abidin
Ketua KPAID Ato Rinanto ketika memberikan keterangan seputar kejadian kekerasan oleh oknum guru SD terhadap siswa kelas satu di wilayah Tasikmalaya. Oknum guru olahraga telah meminta maaf kepada keluarga korban sebanyak tiga kali. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kepala Sekolah SDN Cipakat, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengungkapkan bahwa oknum guru olahraga telah meminta maaf kepada keluarga korban sebanyak tiga kali.

Hal ini buntut keluarga korban siswa SD tersebut melaporkan perbuatan sang guru menampar anaknya ke kepolisian dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Tasikmalaya.

Lina, orang tua dari siswa SD tersebut mengungkapkan anaknya hingga kini masih trauma dan enggan masuk sekolah.

Baca juga: Kondisi Siswa SD Ditampar Guru di Tasikmalaya Tak Mau Sekolah, Ketakutan Sampai Gemetar Bertemu Guru

Setelah kejadian, pihak sekolah mempertemukan guru terkait dengan orang tua siswa untuk menyelesaikan masalah secara baik-baik.

“Kejadian ini pertama kali diketahui ketika orang tua korban datang ke sekolah untuk meminta klarifikasi. Saat itu, kami langsung menemui mereka bersama Pak Eman (oknum guru tersebut)," ujar Kepala Sekolah SDN Cipakat, Aam Amelia, saat dikonfirmasi oleh wartawan TribunPriangan.com, Jumat (8/11/2024).

Aam menjelaskan, “Pak Eman mengakui di depan saya dan wali kelas 1 bahwa tindakannya khilaf, dan dia sudah meminta maaf sebanyak tiga kali.

Namun, keluarga korban tetap tidak menerima dan bersikeras melapor ke Polres
 
Aam memahami keputusan keluarga untuk melapor ke polisi sebagai hak mereka.

“Lapor ke Polres itu hak mereka, yang penting pihak sekolah sudah melakukan mediasi dan meminta maaf atas tindakan yang khilaf dari guru tersebut," ujarnya.

Aam menambahkan bahwa tindakan guru itu sebenarnya bukan dimaksudkan untuk menampar, melainkan hanya ingin menepuk, namun siswa tersebut menengok ke arahnya sehingga terjadi kontak yang tidak disengaja.

Baca juga: Orang Tua Lapor KPAID Tak Terima Guru Tampar Siswa Kelas 1 SD di Tasikmalaya Gegara Berkelahi

Terlebih, kondisinya saat itu anak yang bersangkutan tengah bertengkar dengan temannya.

“Pak Eman tidak bermaksud menampar, hanya mau menepuk, tapi anak itu menengok. Kejadian ini pun berawal dari bercanda dengan teman-temannya, biasanya mereka sudah akur kembali,” ungkapnya.

Aam berharap masalah ini bisa segera selesai, terutama karena sekolah telah melakukan upaya perdamaian atas nama oknum guru yang bersangkutan, disaksikan oleh kepala sekolah sendiri, namun tetap tidak diterima oleh pihak keluarga korban.

“Saya harap segera selesai, karena kami sudah meminta maaf sebanyak tiga kali, tapi mereka belum mau menerima,” katanya.

Aam juga mengungkapkan keprihatinannya atas anak korban yang hingga kini belum kembali bersekolah.

“Kasihan anaknya tidak sekolah, padahal memberikan pendidikan adalah kewajiban kami," jelasnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved