Pembunuhan Gadis Call Center Semarang

Gelagat Adhi Sebelum Bunuh Robiatul Adawiyah di Semarang, Sering Pantau Kosan Eks Pacar: Sakit Hati

Muhammad Adhi Nugroho (28), pelaku pembunuhan Robiatul Adawiyah (28), sudah lama merencanakan pembunuhan terhadap korban karena dipicu rasa sakit hati

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
tribunjateng.com/Iwan Arifianto
Muhammad Adhi Nugroho (28), pelaku pembunuhan Robiatul Adawiyah (28), sudah lama merencanakan pembunuhan terhadap korban karena dipicu rasa sakit hati 

TRIBUNSUMSEL.COM - Muhammad Adhi Nugroho (28), pelaku pembunuhan Robiatul Adawiyah (28), gadis pegawai call center yang tewas di kosannya beberapa waktu lalu akhirnya ditangkap.

Tersangka merupakan mantan kekasih korban sendiri bernama warga Jalan Bendungan, Kelurahan Barusari, Semarang Selatan, Semarang, Jawa Tengah.

Rupanya, Adhi sudah lama merencanakan pembunuhan terhadap korban karena dipicu rasa sakit hati.

Baca juga: VIDEO Pengakuan Adhi Pembunuh Robiatul Adawiyah Tak Menyesal Habisi Nyawa Pacar: Saya Puas

Diketahui, Adhi ditangkap di rumah kakak kandungnya di kecamatan Banyumanik hari ini, Selasa (22/10/2024) sekira pukul 04.00 WIB. 

Setelah dibekuk polisi, Adhi tak memperlihatkan wajah menyesali perbuatannya.

Adhi ternyata sudah menunjukkan gelagat sering mengintai keberadaan korban, Robiatul Adawiyah (28). 

"Saya sering ngetem (menunggu) di dekat rumah kos dia (korban)," kata tersangka Adhi di Mapolrestabes Semarang.

Selain sering memantau keberadaan korban secara fisik, tersangka juga sering stalking atau memantau aktivitas digital korban menggunakan akun fake atau akun palsu.

Tersangka memantau korban di aplikasi kencan maupun di media sosial lainnya.

"Ya pernah pakai akun fake di aplikasi kencan lalu  komunikasi dengan korban," sambung dia.

Baca juga: Saya Puas, Kejamnya Adhi Tak Menyesal Bunuh Robiatul Adawiyah Gadis "Call Center" di Semarang

Hubungan tersangka dan korban diketahui sudah menjalin asmara sejak Januari 2024.

Keduanya sempat menjalin hubungan putus nyambung selama lima bulan.

Hingga akhirnya, korban menolak diajak balikan lagi lantaran merasa dikekang.

"Saya sudah pernah ke rumah orangtua korban di Grobogan," paparnya.

Dia juga mengaku, mengekang korban agar jangan berkomunikasi dengan pria lain karena sebagai bentuk menjaga komitmen.

"Sampai kejadian itu (pembunuhan) antara korban dan saya belum putus pacaran," katanya.

Tangkapan Layar CCTV yang merekam tersangka pembunuhan gadis Call Center di Semarang meloncati pagar rumah warga untuk mengakses ke balkon kamar kos korban di lantai dua, Jalan Peterongan Timur, Peterongan, Semarang Selatan, Jumat (18/10/2024).
Tangkapan Layar CCTV yang merekam tersangka pembunuhan gadis Call Center di Semarang meloncati pagar rumah warga untuk mengakses ke balkon kamar kos korban di lantai dua, Jalan Peterongan Timur, Peterongan, Semarang Selatan, Jumat (18/10/2024). (Tangkapan Layar CCTV)

Pria yang bekerja sebagai satpam di klinik kecantikan Kota Semarang ini mengaku, merasa menyesal setelah membunuh korban.

Penyesalan itu dia tunjukan dengan kembali ke Kota Semarang selepas kabur ke Jakarta selama empat hari.

"Ke Jakarta tidak ada tempat tujuan, hanya tidur di masjid pinggir jalan," terangnya.

Tersangka Muhammad Adhi Nugroho mengaku saat ini puas membalas dendamnya membunuh korban.
 
"Soal dendam saya puas (membunuh korban). Dia menyakiti saya, tidak secara fisik tapi pikiran dan hati," dalih tersangka.

Puncak kemarahan tersangka terjadi beberapa jam sebelum kejadian pembunuhan yakni  pada  Kamis, 17 Oktober 2024 pukul 21.00.

Ketika itu, tersangka pulang kerja lalu mengabari ke korban bahwa telah sampai di rumah tapi pesan itu tidak dibalas.

Sebaliknya, tersangka malah melihat status WhatsApp (WA) korban tapi mengecualikan nomor pribadinya.

Dia bisa mengetahui status itu karena pakai nomor atau akun fake (palsu) sehingga bisa melihat stori korban berupa status video bertuliskan "Sad" karena korban saat itu mengalami kecelakaan bersama seorang  pria di Jalan Ahmad Yani, Semarang.

"Saya timbul amarah lagi di kejadian itu," katanya.

Baca juga: Kronologi Robiatul Adawiyah, Gadis "Call Center" Tewas di Kos di Semarang, Ada Laki-laki Bawa Pisau

Dari berbagai alasan itu, tersangka merencanakan pembunuhan kepada korban.

Mulanya, dia mencari korban hingga menemukannya di di Taman Indonesia Kaya dengan seorang pria.

Selepas korban dan temannya hendak pulang, tersangka langsung ke rumah kos korban.

Di situlah tersangka menunggu sembari memantau kondisi rumah kos korban.

"Korban diantar pria itu ke rumah kos. Setelah pria itu pulang lalu saya pepet pria itu di perempatan jalan dekat rumah kos korban," kata tersangka Adhi.

Dia menanyakan kepada pria itu apa statusnya dengan korban lalu dijawab hanya sekedar teman.

Setelah itu, dia kembali ke rumah kos korban lalu memanjat pagar menuju ke balkon lantai dua rumah kos, tempat kamar korban berada.

Di lantai dua rumah kos, tersangka sudah hafal kamar korban karena pernah satu kali mendatanginya ketika membantu korban mengemasi barang saat hendak pulang kampung.

"Saya ketuk pintunya, korban tanya siapa? Saya diam. Habis itu lampu kamar dimatikan korban, pintu dibuka," terang tersangka.

Melihat kedatangan tersangka di depan pintu kamar kos, korban lantas berusaha menutupnya.

Namun, tersangka yang merupakan security yang bertubuh besar dan tegap mudah saja merangsek masuk ke dalam kamar.

Tanpa ada perkataan apapun, tersangka menusuk korban sebanyak satu kali ke arah perut.

Korban lalu jatuh tersungkur di lantai kamar.

Tersangka yang gelap mata, menghujani dada korban dengan 13 tusukan.

Satu tusukan lagi diarahkan ke pinggang korban ketika kondisi korban tak berdaya.

"Saya sudah niat bunuh korban dari rumah, sudah bawa pisau (belati) karena sakit hati," terangnya.

Tenggat waktu antara tersangka datang ke kamar korban lalu kabur sesudah membunuh hanya sekira 6 menit.  Jarak waktu ini diambil dari rekaman kamera CCTV.

Tersangka sempat pula dipergoki oleh tetangga kamar kos korban yang sesama perempuan, namun saksi ini tidak berani mencegah tersangka lari karena membawa pisau belati.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, tersangka pembunuhan tersebut adalah pacar korban. 

Motifnya adalah cemburu karena melihat korban jalan dengan cowok lain.

"Tersangka dijerat  pasal 340 KUHP  pembunuhan berencana dengan ancaman pidana mati, seumur hidup atau paling lama 20 tahun penjara," katanya. 

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Adhi Nugroho Pembunuh Gadis Call Center di Semarang Ternyata Stalker, Sering Pantau Kos-kosan Korban

 

(*)

Baca berita lainnya di google news

Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved