Dibandingkan dengan Agus Salim, Faisal Korban Mata Dicongkel Ungkap Alasan Tak Pakai Uang Donasi

TRIBUNSUMSEL.COM - Faisal, pria asal Bogor, Jawa Barat menjadi korban matanya dicongekl oleh kekasih temannya kini menerima banyak donasi.

Diketahui, Faisal dianiaya oleh seorang pria berinisial K dengan sadis di lapangan Binamarga, Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (14/9/2024) sekitar pukul 22.30 WIB. 

Sosok Faisal disorot setelah menerima bantuan dari Pratiwi Noviyanthi dan diundang ke podcast Denny Sumargo, Senin, (21/10/2024).

Baca juga: Sosok Faisal, Pria di Bogor Korban Mata Dicongkel, Tak Sentuh Uang Donasi Bantuan Pratiwi Noviyanthi

Meski demikian, Faisal dan keluarga hingga kini belum menyentuh uang donasi yang diterimanya.

Keputusannya itu pun ramai dibanding-bandingkan publik dengan sosok Agus Salim, korban penyiraman air keras oleh karyawannya sendiri di Jakarta Barat.

Faisal disanjung lantaran tidak melakukan penyalahgunaan uang donasi yang sudah dibantu oleh Youtuber Pratiwi Noviyanthi.

Ditemani adik perempuannya bernama Mora, Faisal mengungkapkan sudah mendapatkan uang donasi dari netizen.

Tetapi donasi sebanyak kurang lebih Rp7 juta itu belum digunakan oleh Faisal, sehingga membuat Densu bertanya-tanya.

Mora menjelaskan jika, Faisal hingga saat ini masih menggunakan uang yang dibantu oleh teman-temannya.

"Bukan takut sih bang, jadi kan emang ada uang pribadinya juga dan sebelum ada teh Novi ada temen-temen yang bantu donasi,” ungkap Mora kepada Denny Sumargo.

Baca juga: Kisah Pilu Faisal, Pria di Bogor yang Matanya Dicongkel Gegara Ngobrol dengan Kekasih Orang

Namun, tak menutup kemungkinan jika nantinya uang donasi tersebut akan digunakannya untuk pengobatan ke dokter.

“Jadi kita tuh yang uang dari teh Novi kita pengennya nanti kalau ada dari dokter bisa nih operasi cangkok mata atau apa kita punya uangnya gitu,” tuturnya.

Lebih lanjut adik Faisal itu memaparkan bahwa dari awal uang tersebut adalah untuk pengobatan, dan mereka memakai uang pribadi sebagai operational.

"Itu kan dari awal emang buat berobat, jadi buat transportasi kemana-mana kita pakai uang pribadi yang kemarin dulu,” ujarnya.

"Biar itu disimpan siapa tau kan ada keajaiban ini bisa dioperasi, kita punya pegangan,” sambung Mora.