Berita Viral

Nasib Q Siswi SMP Dikeroyok 12 Orang di Jatinegara, Trauma Sering Melamun dan Menangis Tiba Tiba

Inilah nasib terkini dari Q (13), siswi SMP yang dikeroyok oleh 12 orang di Jatinegara hingga nyaris pingsan, alami trauma dan sering menangis..

Tribun Jakarta/Bima Putra
Siti Djuleha (43) Laporkan Pengeroyok sang Putri Q (13) oleh 12 Orang di Jatinegara, Kini Korban Trauma Hingga Sering Menangis Tiba Tiba 

"Ternyata di sana ada 12 orang, perempuan semua. Di sana anak saya tiba-tiba langsung dipukulin, ditendang, diseret," kata Siti di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (30/9/2024).

Kini, Siti Djuleha pun tegas melaporkan aksi pengeroyokan yang dialami sang putri ke pihak kepolisian.

Hal itu juga ia lakukan karena sebelumnya para pelaku sempat mengancam akan kembali datang untuk melakukan hal tindakan yang penganiayaan dengan membawa lebih banyak orang.

"Keponakan yang ada di lokasi bilang kalau pelaku ini sempat mengancam, bilang mau lapor ke mpok-mpok dan akan balik lagi," kata Siti di Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (1/10/2024).

Baca juga: Tangis Siti Djuleha Ibu Q Siswi SMP Dikeroyok 12 Orang di Jatinegara Nyaris Pingsan, Lapor Polisi

Baca juga: Kronologi Siswi SMP Dikeroyok 12 Orang di Jatinegara, Gigi Rontok Hingga Hidung dan Mulut Pendarahan

Belum diketahui pasti motif pengeroyokan, namun pihak keluarga korban sudah melaporkan kasus ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Metro Jakarta Timur.

Laporan kasus dialami Q diterima dengan sangkaan Pasal 76C tentang kekerasan terhadap anak juncto Pasal 80 UU RI Nomor 35 Tahun 2014, dan atau Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.

"Saya enggak tahu mereka (pelaku) ini masih pelajar atau bukan. Tapi saya berharap diproses hukum, anak saya masih kecil begitu dihajar, dikeroyok sudah lebih dari binatang," ujarnya.

Tangis Siti Djuleha (43), Ibu Q (13) Siswi SMP Dikeroyok 12 Orang di Jatinegara Nyaris Pingsan, Lapor Polisi
Tangis Siti Djuleha (43), Ibu Q (13) Siswi SMP Dikeroyok 12 Orang di Jatinegara Nyaris Pingsan, Lapor Polisi (Tribun Jakarta/Bima Putra)

Selain itu Siti berharap meski para pelaku secara hukum masih berstatus anak tapi mereka tetap diproses hukum secara ketentuan, hal ini guna memberikan efek jera agar tak berulah kembali.

Terlebih akibat kejadian Q tidak hanya mengalami luka fisik akibat dipukul, ditendang, dijambak, dan diseret, tapi juga trauma sehingga belum dapat beraktivitas dengan normal.

"Sampai di kantor polisi waktu bikin laporan di malam itu saja anak saya masih dalam posisi berdarah. Sebagai orangtua syok, sudah enggak bisa ngomong apa-apa lagi," tuturnya.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved