Berita Pagar Alam
Lagi, Gas 3 Kg Langka di Pagar Alam, Warga Sampai Antre Panjang di Pangkalan
Lagi-lagi masyarakat Kota Pagar Alam saat ini kembali kesulitan mencari Gas Bersubsidi 3 Kilogram.
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM - Lagi-lagi masyarakat Kota Pagar Alam saat ini kembali kesulitan mencari Gas Bersubsidi 3 Kilogram.
Selain itu kelangkaan serta mahalnya harga gas subsidi 3 kilogram di Kota Pagar Alam semakin hari semakin parah yang menyebabkan antrian warga di sejumlah pangkalan gas cukup panjang.
Pantuan di salah satu pangkalan gas di Kecamatan Pagar Alam Utara terlihat antrean warga yang ingin mendapatkan gas subsidi 3 kilogram mengular bahkan sempat terjadi desak-desakan karena warga berebut kawatir tidak kebagian.
Menurut Heni (34) mengatakan, pihaknya antri sekitar setengah jam menunggu mobil truk pengangkut gas elpiji tiba di pangakalan penjual gas dan berharap mendapat jatah satu tabung gas guna memasak untuk beberapa hari ke depan.
"Ini sudah menunggu setengah jam dan mudah-mudahan bisa kebagian karena yang antri juga banyak sekali," ujarnya, Selasa (1/10/2024).
Warga mengaku mereka terpaksa membeli 1 tabung gas subsidi 3 kilogram di pangkalan tersebut lebih mahal dari harga HET yang telah di tentukan oleh pemerintah daerah sebab di tingkat pengecer seperti warung harganya jauh lebih tinggi lagi dan barangnya pun sudah di dapat.
"Di pangkalan ini 1 tabungnya kami beli Rp20 ribu lebih mahal ketimbang HET pemerintah sementara kalau beli di pengecer harganya bisa lebih mahal lagi mencapai Rp30 ribu sampai Rp35 ribu pertabung itupun kalau barangnya ada," katanya.
Warga berharap persoalan kelangkaan gas subsidi yang berulang ini segera jadi perhatian pihak-pihak terkait untuk di selidiki dan di tuntaskan agar tidak semakin memberatkan beban hidup maayarakat.
Ketua Lembaga Yayasan Konsumen Indonesia (YLKI) Lahat Raya Sanderson Syafei yang wilayah pengawasannya meliputi kota Pagar Alam menegaskan pihaknya akan turun kelapangan untuk mengetahui penyebab kelangkaan serta mahalnya kembali harga subsidi ini.
"Kami menyayangkan kurangnya pengawasan dari pihak terkait seperti Pertamina maupun pemda setempat termasuk penegak hukum sehingga persoalan ini terus saja berulang," ungkapnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Pria Pengangguran di Pagaralam Jadi Pengedar Narkoba, 18 Paket Sabu Siap Edar Disita Polisi |
![]() |
---|
Bandara Atung Bungsu Pagar Alam Disebut Rampas Lahan Warga, Akan Diadukan Hingga ke Presiden |
![]() |
---|
1.737 Honorer di Pagar Alam Masih Berjuang Jadi PPPK Paruh Waktu, Ludi Oliansyah : Kami Perjuangkan |
![]() |
---|
Polres Pagar Alam Ungkap Kasus Kekerasan Seksual Anak, Pelaku Masih di Bawah Umur |
![]() |
---|
Walkot Pagaralam Lantik 678 Pegawai PPPK Tahun 2024, Minta Pelayanan ke Masyarakat Meningkat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.