Berita Selebriti

Alasan King Abdi Laporkan BG Pemilik Akun Beri Ulasan Buruk Soal Kuliner, Tak Ada Itikad Baik Datang

Inilah alasan King Abdi melaporkan sosok BG pemilik akun yang beri ulasan buruk soal kulinernya, kesal tak ada itikad baik datang minta maaf langsung

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Moch Krisna
instagram/kingabdi_jajanmercon
Alasan King Abdi Laporkan BG Pemilik Akun Beri Ulasan Buruk Soal Kuliner, Tak Ada Itikad Baik Datang 

Dari situlah BG membuat ulasan negatif di Google Review resto milik King Abdi.

Ia mencaci makanan yang disajikan di restonya tersebut.

Dalam ulasan tersebut diberikan penilaian bintang satu dan ulasannya tertulis 'Jauh2 datang dari jakarta katanya di malang ada kulineran brandingan mantan master chef yang datang sayap air yang ungkepannya disajikan juga katanya sayap dan ceker rempah? dimana rempah2nya? cocok buat makanan anjing'.

Masih dalam ulasan, juga tertulis 'Padahal kepala ceker sayap ayam kandungan kolagennya tinggi. Makanan kurang inovatif rasa gak karuan cuma menang branding. Pembohongan publik dari segi rasa. Gak semua makanan viral itu enak, t*lek ayam klo di tepungin klo branding mantan chef enak juga ya???'.


Curhat King Abdi Sempat Hidup Susah

 Nama King Abdi alias Amrizal Nuril Abdi, alumni MasterChef Indonesia jadi sorotahn banyak pihak lantaran baru-baru ini lapor polisi atas dugaan oknum hina usaha kulinernya.

Bukan tanpa sebab, King Abdi rupanya melaporkan oknum yang menghina kulinernya karena mengingat perjuangannya yang berat hingga di titik ini.  

King Abdi diketahui pernah hidup susah sejak kecil.

Hal itulah yang membuatnya memberikan pembelaan usai dihina oknum tak bertanggungjawab.

Ketika hadir sebagai bintang tamu dalam acara FYP TRANS7, King Abdi bercerita bahwa dirinya sempat hidup susah.

Ia bahkan pernah mengamen hingga merantau ke Bali untuk menjadi buruh cuci piring.

King Abdi mengungkap dirinya sudah hidup di jalanan sejak kelas lima SD.

Ia bercerita, sang Bunda bahkan harus sampai menggadaikan baju agar bisa membeli beras.

"Pernah (tinggal di jalanan). Jadi dulu itu hidupnya susah. Dulu aku mulai hidup di jalan itu kelas lima SD. Karena kondisi keluarga enggak punya (uang)," katanya.

"Bahkan sampai Ibuku itu kalau mau makan, ngasih makan anak-anaknya itu ya dengan gadein baju yang aku hari raya pakai. Itu digadein untuk dapat uang supaya bisa beli nasi dan beras," sambungnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved