Berita Viral
'Kado Istimewa Buat Almarhum Bapak', Curhat Joni Pemanjat Tiang Bendera Akhirnya Lulus TNI AD
Yohanes Ande Kalla atau Joni mengucap syukur usai lolos seleksi calon Bintara Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD).
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Yohanes Ande Kalla atau Joni mengucap syukur usai lulus seleksi calon Bintara Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD).
Saat dihubungi Pos Kupang, Joni mengaku sangat bersyukur akhirnya lulus TNI AD.
"Puji Tuhan Kaka," ungkap Joni melalui pesan Whatsapp, dikutip dari Pos-Kupang.com, Rabu (25/9/2024).
Lebih lanjut, Joni menyampaikan terima kepada Presiden Jokowi, panglima TNI, Kasad, Pangdam Udayana, Korem 161 WS Kupang, Kodim 1605 Belu, serta Babinsa Desa Silawan.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden, Panglima TNI, Kasad, Pangdam Udayana, Dandrem 161/WS Kupang, Dandim 1605/Belu, Babinsa Desa Silawan, serta semua pihak yang sudah membina dan mendidik saya," ujar Joni.
Selain itu, Joni juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang sudah mensupportnya.
Joni akan melaksanakan pendidikan di Rindam IX/Udayana sesuai dengan asal daerah pendaftarannya dan bergabung dengan calon Bintara PK Reguler lainnya selama enam bulan.
"Saya juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang sudah mensupport saya, Puji Tuhan saya bisa dinyatakan lulus menjadi Tentara. Selanjutnya akan mengikuti pendidikan selama enam bulan," terangnya.
Baca juga: Joni, Pemanjat Tiang Bendera saat HUT RI Akhirnya Lulus Bintara TNI AD setelah Sempat Gagal Seleksi
Kabar ini juga disampaikan Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana yang mengatakan, Joni telah mengikuti seluruh rangkaian seleksi Bintara TNI AD dan dimasukkan dalam kategori seleksi keahlian khusus.
"Karena kesungguhan dan semangatnya mengikuti serangkaian tes, didukung bimbingan para pelatih dengan memanfaatkan waktu yang ada, akhirnya dia sampai di tingkat pusat dan dinyatakan lulus dalam penerimaan bintara PK TNI AD reguler kategori keahlian tahun 2024 di Bandung," ungkap Agung Udayana dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (25/9/2024) malam.
Agung menjelaskan, keberhasilan Joni merupakan hasil kerja keras dan kesungguhannya dalam meraih cita-cita.
Adapun Joni akan melaksanakan pendidikan di Rindam IX/Udayana sesuai dengan asal daerah pendaftarannya dan bergabung dengan calon Bintara PK Reguler lainnya yang telah dinyatakan lulus seleksi.
"Nanti sesuai dengan jadwal pelaksanaan penerimaan calon Bintara TNI AD, Joni bersama 218 orang rekan lainnya akan melaksanakan upacara pembukaan pendidikan Bintara PK TNI AD tahun 2024 yang akan dilaksanakan pada 27 September 2024 di Rindam IX/Udayana selama lima bulan, dilanjutkan pendidikan kejuruan selama tiga bulan," ujarnya.
Baca juga: Penjelasan Kapendam IX/Udayana Soal Joni Pemanjat Tiang Bendera Lulus TNI AD usai Sempat Gagal
Sebelumnya diketahui, kisah Joni sempat menyita perhatian publik karena aksi keberaniannya viral di media sosial. Pada saat itu, Joni merupakan pelajar kelas 1 SMP Negeri Silawan, Kabupaten Belu, NTT.
Joni memberanikan diri memanjat tiang bendera setelah tali yang akan digunakan untuk mengikat bendera Merah Putih terlepas dan tersangkut di ujung tiang bendera.
Saat upacara itu, Wakil Bupati Belu JT Ose Luan meminta Joni untuk naik ke atas podium.
"Saya bangga dengan perjuangan dia (Joni) memanjat tiang bendera. Saya katakan ke dia bahwa perjuangan para pahlawan dulu untuk memperjuangan negara ini begitu besar," tutur Ose.
Sempat Tak Lulus karena Terganjal Tinggi Badan
Sebelumnya, Joni menuturkan dirinya sempat dinyatakan tidak lulus seleksi Bintara TNI AD karena terganjal tinggi badan.
"Saya tidak lolos tes karena tinggi badan saya hanya 157 sentimeter," ungkap Joni pada Minggu (4/8/2024), dikutip dari Tribun Papua.
Di sisi lain, Joni sebenarnya sudah mempersiapkan untuk tes masuk sebagai prajurit TNI AD.
Setelah lulus SMA, dia langsung berangkat ke Kota Kupang untuk mengikut seleksi penerimaan Bintara TNI AD 2024.
Adapun seleksi awal yang dihadapi Joni adalah validasi di Ajenrem 1604/Wirasakti Kupang.
Namun, Joni dinyatakan tidak lulus setelah tinggi badannya tidak memenuhi syarat.
Menurutnya, dia gagal pada tinggi badan sehingga disuruh untuk kembali mempersiapkan diri untuk seleksi kali berikut.
"Untuk saat ini mungkin persiapan fisik. Saya akan usahakan sebisa mungkin," ungkap dia.
Joni mengaku sedih saat diumumkan dirinya gugur akibat tinggi badan yang belum memenuhi syarat dalam penerimaan Bintara TNI AD.
Ingin Bahagiakan Keluarga
Sebenarnya, cita-cita Joni bisa dibilang sederhana yaitu membahagiakan ibunya dan keluarga, serta membanggakan ayahnya yang telah meninggal dunia beberapa waktu lalu.
"Cita-cita saya hanya satu, ingin menjadi anggota TNI, sehingga saya akan mencoba lagi," kata Joni, yang sedang dalam perjalanan pulang dari Kota Kupang menuju rumahnya di Atambua, ibu kota Kabupaten Belu.
Baca berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
| VIDEO Tukang Sate Tuduh Arjuna Curi Kotak Infak di Masjid Agung Sibolga, Dikeroyok hingga Tewas |
|
|---|
| Fakta Baru Tewasnya Arjuna Tamaraya di Masjid Agung Sibolga, Difitnah Tukang Sate Curi Kotak Infak |
|
|---|
| Bupati Kendal Soroti Kasus Kakak Beradik Tahan Lapar 28 Hari Disamping Jasad Ibu, Singgung Empati |
|
|---|
| Tampang Bambang Ojol Tinggalkan Penumpang Usai Kecelakaan Berujung Tewas, Kini Jadi DPO |
|
|---|
| Dua Motor dan Satu Mobil Tertabrak Kereta Api di Prambanan, 3 Orang Meninggal dan 4 Dirawat di RS |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sumsel/foto/bank/originals/Yohanes-Ande-Kalla-atau-Joni-lolos-seleksi-calon-Bintara-Tentara-Nasional-Indonesia-TNI.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.