Gadis Tewas di Padang Pariaman

Indra Septiarman Susah Tidur usai Bunuh Gadis Penjual Gorengan, Keponakan Lihat Ada Cakaran di Badan

Gelagat tak biasa Indra Septiarman dicurigai pelaku pembunuhan NKS, gadis penjual gorengan.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Youtube Kompas TV
Indra Septiarman alias IS pelaku pembunuhan NKS, gadis penjual gorengan. Indra disebut susah tidur usai membunuh NKS. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Gelagat tak biasa Indra Septiarman, pelaku pembunuhan NKS (18), gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat diungkap keponakannya bernama Heru.

Heru menceritakan gerak-gerik tak biasa sang paman.

Setelah membunuh NKS, Indra rupanya masih tidur bersama keponakannya di kedai milik keluarganya. 

Saat itu Heru belum mengetahui jika Indra pelaku di balik hilang dan tewasnya NKS.

Menurut Heru, Indra diduga gelisah susah tidur usai peristiwa itu.

Heru bahkan menyebut ada bekas cakaran di punggungnya.

"Disaat Indra tidur itu dia gelisah, bangun, tidur," kata Heru lewat Youtube CECEP CHANNEL, Rabu (25/9/2024).

"Saya sempat curiga dia pelakunya, tapi tidak sampai ke sana, soalnya punggungnya ada bekas cakaran tiga," sambungnya.

Kecurigaan saudaranya ini pun makin terlihat dan menanyakan ke Indra soal hilangnya NKS.

"Besoknya, saat Dani datang ke kedai saya tanya juga tentang NKS yang hilang 'Cewek ini hilang yang kemarin jual gorengan, ke mana dia hilang'," jelas Heru.

"Dani bilang 'Masa hilang kemarin saya bersama Indra dan Randi baru beli gorengannya'," sambungnya.

"Dani bertanya 'Ind cewek ini hilang, kamu bukan pelakunya "," imbuhnya.

Baca juga: Kesaksian Heru Keponakan Indra Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan, Ungkap Fakta Baru

Namun, saat itu Indra pun bersi keras mengatakan jika dirinya bukan pelaku NKS.

"Indra menjawab 'Saya gak tahu kemana dia, kenapa saya yang dituduh'," jawab Indra.

Pekerjaan Indra Septiarman tersangka pembunuh NKS, gadis penjual gorengan ternyata pemasang listrik.
Pekerjaan Indra Septiarman tersangka pembunuh NKS, gadis penjual gorengan ternyata pemasang listrik. (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Kedua saudara Indra pun tampak masih mencurigai jika Indra lah peklakunya.

Karena Dani takut Indra terbawa-bawa, saat itu Dani menyuruh Indra untuk pergi mencari pekerjaan saja.

"Dani akhirnya ngusir Indra untuk bekerja, takut nanti kebawa-bawa, karena saya sudah curiga dengan dia tapi dia masih bersi keras tidak mengakuinya," terangnya.

"Setelah itu saya yang mengantarkan Indra tempat kerjanya, tapi saya setelah itu pulang," imbuhnya.
 
"Siang itu dia sudah bawa baju karena kalau biasa kerja bawa baju semua kerjanya sampai 4 hari, itulah terakhir saya bertemu dengan Indra," tandasnya.

Baca juga: Hasil Autopsi NKS, Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman yang Dibunuh Indra Septiarman

Berawal Beli Gorengan

Sementara, Heru mengaku Indra bersama dua pria memang membeli gorengan NKS di kedai.

"Saat itu saya di kedai berempat sama Dani, Randi dan Indra, korban NKS lewat di depan kedai dan yang membeli gorengan saat itu bertiga, Dani, Randi dan Indra," kata Heru lewat Youtube 
CECEP CHANNEL, Rabu (25/9/2024).

Setelah membeli gorengan itu, Indra disebut menghilang saat hujan deras.

"Sementara saya pergi potong rambut, sorenya saya pulang ke kedai lagi tapi Indra sudah menghilang sendirian saat itu pas hujan lebat," terangnya.

"Tak lama kemudian, saya baru teringat dan menanyakan kepada Dani (paman) 'kemana Indra tadi'," imbuhnya.

Beberapa jam kemudian Indra pun kembali ke kedai dengan pakaian basah kuyup.

"Setelah saya cari dia tidak ada lagi, tapi saya tanya sama Dani jam berapa Indra tadi pulang gimana keadaanya 'pulang sekitar jam 20.30 lewat keadaan basah kuyup'," beber Heru.

Sementara saat Heru tiba di kedai pukul 21.30 WIB, ia melihat Indra sudah tertidur.

Ia pun sempat melihat Indra bangun dan membuat kopi hingga akhirnya Heru mendengar kabar soal kehilangan NKS tengah malam.

"Sementara saya kembali lagi ke kedai jam 21.30 kurang, saya lihat keadaan Indra sudah tertidur di kedai," katanya.

"Tak lama kemudian Indra ini bagun dia buat kopi, buat mie sampai pukul 23.30 kedai tutup Indra menonton tv, sementara saya di kamar belum tidur," imbuhnya.

Saat mendengar kabar kehilangan NKS, Indra ternyata masih berada di kedai tersebut namun gelagatnya sudah di curigai saudaranya.

"Pada saat tengah malamnya, saya melihat ada postingan cewek NKS hilang, sementara Indra saat itu masih ada di kedai sama saya," ujarnya.

Bahkan Heru dan satu pamannya sempat menanyakan ke Indra soal NKS yang hilang.

Namun Indra menjawab ia tidak mengetahui NKS yang hilang.

"Setelah saya melihat postingan itu, saya sempat bertanya ke Indra 'Bang wanita ini hilang, kemana dia',"

"Indra pun menjawab 'Gak tahu saya kemana dia (NKS) itu'"

Diketahui, Indra Septiarman tersangka kasus pembunuhan ditangkap saat bersembunyi di atas rumah kosong milik warga Korong Padang Kabau, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Kamis (19/9/2024).

Pelaku ditangkap sekitar pukul 14.30 WIB oleh tim gabungan Polres Padang Pariaman dan Polda Sumbar.

Sebagaimana diketahui,  NKS adalah seorang gadis penjual gorengan berusia 18 tahun yang menjadi korban pembunuhan di Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Nia Kurnia Sari menjadi korban pembunuhan oleh pelaku bernama Indra Septiarman alias IS.

Adapun motif Indra tega menghabisi nyawa NKS untuk merudapaksa korban.

Pelaku Terancam Hukuman Mati

Akibat perbuatannya, Indra dijerat pasal berlapis.

Indra dikenakan pasal pembunuhan dan pemerkosaan dengan ancaman maksimal hukuman mati. 

"Pasal paling terberat, pemerkosaan dan pembunuhan. Kalau memang dihukum mati, ya dihukum mati," kata Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono kepada wartawan di Mapolresta Padang, Jumat (20/9/2024). Dikutip dari Kompas.com

Suharyono menyebutkan ada sejumlah pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang menjerat IS yaitu Pasal 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan. 

Lalu Pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan. Kemudian Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian.

Kemudian Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian.

"Akan tetapi, pasti dalam perkembangan, kami tidak gegabah dalam menerapkan pasal," kata Suharyono. 

Menurut Suharyono, kasus gadis penjual gorengan tersebut telah menjadi atensi publik sehingga polisi juga akan memperhatikan dalam penerapan pasal.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved