7 Mayat Ditemukan di Kali Bekasi

Tangis Keluarga Davi Korban yang Ditemukan Tewas di Kali Bekasi, Pamit ke Acara Ultah Teman

Isak tangis keluarga Ahmad Davi (16) satu dari tujuh mayat yang ditemukan tewas mengambang di Kali Bekasi.

Tribunnews.com/Reynas
Yanti, kakak kandung Ahmad Davi (16) korban jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi terlihat menutup wajahnya sambil menagis di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, 

Ternyata diakui R, ia dan puluhan remaja kabur karena polisi sempat melepaskan tembakan.

"Katanya (alasan D lompat ke kali) ya karena ada polisi, ada tembakan sekali, mungkin nakut-nakutin, jadi mereka takut, lompatnya ke kali, pengakuan R ya," ujar Yanti dikutip dari tayangan Kompascom, dilansir TribunnewsBogor.com, Selasa (24/9/2024).

"Infonya dari R, (para remaja lagi duduk di warung ada tembakan), pada bubar katanya, panik, di situ ada kali, ya udah satu-satunya lompat ke kali," sambungnya.

Panik, R dan sepupunya, D pun lari ke arah Kali Bekasi.

R yang punya tubuh tinggi menjulang pun berhasil selamat setelah lompat ke kali.

"Dia (R) juga lompat, cuma dia bisa berenang, dia kan agak tinggi orangnya juga," imbuh Yanti.

Sementara D bernasib miris karena terjebak di Kali Bekasi dan tak bisa menyelamatkan diri.

"(Korban D) sebenarnya bisa (berenang) cuma itu karena kalinya banyak lumpur kali ya. Iya bareng-bareng (nyebur ke kali R dan D)," kata Yanti.

Sebelum D menghembuskan napas terakhir, R mengaku sempat melihat sepupunya itu kesulitan berenang.

Namun karena panik dan jarak mereka jauh, R hanya bisa memantau D yang kesusahan bernapas.

"Dia (R) lihat D ngap-ngapan, tapi kan jauh jaraknya enggak bisa dibantuin. Dia (R) enggak melihat tenggelamnya, kan sama-sama (nyebur). (Tapi R) lihat D ngap-ngapan, karena dia pendek kali ya," akui Yanti.

Padahal diakui Yanti, adik bungsunya itu bisa dan pandai berenang.

Namun entah karena panik atau terjebak di lumpur, D tidak bisa selamat hingga akhirnya meninggal dunia.

"Kalinya kan cetek, pasti mereka lari dulu ke pinggirnya. (D) bisa berenang dikit-dikit, kan diajarin juga sama saya dulu, pernah ikut lomba renang waktu SD, cuma kalah," ucap Yanti.

Kini tujuh jenazah masih dianalisa di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved