Berita OKI
Selesai Direvitalisasi Kios Pasar Kayuagung Sepi Penjual dan Pembeli, Atap Mulai Bocor Lantai Banjir
Meskipun sudah selesai direvitalisasi Desember 2022 lalu akan tetapi 96 kios yang ada di pasar tradisional Kayuagung belum banyak ditempati pedagang.
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Meskipun sudah selesai direvitalisasi Desember 2022 lalu akan tetapi 96 kios yang ada di pasar tradisional Kayuagung belum banyak ditempati pedagang.
Dari pantauan Tribunsumsel.com kios yang direvitalisasi dengan cara dibangun ulang ini memberikan suasana baru bagi pedagang dan letak kios sebenarnya sangat strategis sehingga seharusnya pedagang lebih optimis berjualan di lokasi tersebut.
Tidak hanya itu akses jalan menuju kios yang dibangun lebih lebar dari sebelumnya, agar pengunjung leluasa melintas di lokasi tersebut.
Akan tetapi kios yang terdiri dari 8 blok dengan ukuran beda - beda yaitu 2,5x1,5 meter 2,5x2 meter itu tidak menarik perhatian penyewa menempati kios.
Saat ditemui di lokasi seorang penyewa kios, Darwisan menyebut sudah puluhan tahun berjualan di pasar Kayuagung.
"Sebenernya sudah lama berjualan jajanan martabak, tetapi setelah adanya revitalisasi, saya disuruh pindah ke sini. Saat pindah kesini ternyata dari blok yang berisi 20 kios cuma 4 orang menyewa dan 16 kios kosong," katanya ditemui pada Selasa (24/9/2024) sore.
Dikatakannya, beberapa bulan berjualan di sini, ia menyebut setiap harinya tidak banyak pembeli datang dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Sudah sekitar 3 bulan pindah ke sini dan sehari-hari cuma bisa buat memenuhi makan. Yang penting sekarang uang bisa mutar saja," ungkapnya.
Menurutnya, biaya sewa pertahun yaitu diangka Rp 1.400.000 dan tidak ada lagi biaya bulanan yang dikenakan ke para pedagang.
"Sebenernya biaya sewa masih terjangkau, namun karena sepinya pembeli. Maka kami mengeluhkan kondisinya," sambungnya.
Selain sepinya pembeli, Darmisan mengatakan terdapat keluhan lain yang dirasakan penyewa yaitu kondisi atap yang mulai bocor dan saat musim penghujan lantai banjir.
"Bocor semua kalau hujan dan panas saat terik matahari, apalagi kondisi lorong kios sangat gelap. Semestinya di kasih lampu, saya ada lampu pribadi tetapi tidak mungkin dipasang secara sendiri,"
"Padahal kalau dipasang lampu semua bisa terang kios-kios disini," jelasnya.
Selain itu, sepinya pembeli lantaran banyak pedagang yang tidak ingin dipindahkan ke lokasi kios dan justru memilih berjualan di pinggir jalan luar area pasar Kayuagung.
"Apalagi keluhan kami pedagang memilih berjualan di pinggir jalan. Kalau mereka bisa dipindahkan kan kemungkinan ramai kami disini," harapnya.
12 Hektare Lahan Gambut di Pangkalan Lampam OKI Terbakar dalam Dua Hari |
![]() |
---|
Jelang Sidang Tuntutan, Terdakwa Korupsi Dana Hibah Panwaslu OKI Hadirkan Saksi Meringankan |
![]() |
---|
Mobil Pickup Muatan Solar Milik Warga di Mesuji OKI Hangus Terbakar, Diduga Akibat Korsleting |
![]() |
---|
Harga Cabai Merah Keriting di OKI Hari ini Naik Jadi Rp60 Ribu per Kg, Dikeluhkan Pedagang & Pembeli |
![]() |
---|
Pemkab OKI Gelar Operasi Pasar Murah di Pasar Kayuagung, Muchendi Pastikan Harga dan Stok Aman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.