Gadis Tewas di Padang Pariaman

Misteri Plastik Putih Diikat Batu Milik Indra Pembunuh Gadis Penjual Gorengan, Kapolda Sampai Heran

Berdasarkan keterangan Indra, plastik itu digunakan untuk membekap wajah gadis penjual gorengan.

Editor: Weni Wahyuny
Youtube Kompas TV
Indra Septiarman alias IS tersangka pembunuhan NKS, gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumbar. Dari barang bukti, ditemukan plastik putih diikat batu. 

Residivis kasus pencabulan dan narkoba ini telah memperkosa dan membunuh lalu menguburkan jasad gadis penjual gorengan di kawasan Kayu Tanam.

Berdasarkan pengakuannya, Indra Septiarman mengaku hanya berniat memperkosa NKS saja.

Awalnya Indra berniat gorengan, namun setelah pisah dari teman-temannya Indra justru bergerak sendiri mengadang NKS pada pukul 18.50 WIB.

"Tersangka mengadang setelah 200 meter berjalan pulang," katanya.

Irjen Pol Suharyono menerangkan demi melancarkan aksi bejatnya, Indra Septiarman membekap NKS selama 6 menit lamanya.

"Awalnya hanya ingin memperkosa, tetapi dengan menyekap itulah mungkin apakah di situ hanya pingsan atau meninggal masih kita dalami. Tersangka tidak tahu, yang pasti melihat saat enam menit disekap, ditutup pernapasannya itu kemudian tidak sadarkan diri," kata Suharyono.

Baca juga: "Nyanyian" Indra Septiarman Seret Nama Lain dalam Kasus Pembunuhan NKS, Gadis Penjual Gorengan

Cara Indra Bertahan 10 Hari Buron

Terungkap cara Indra Septiarman bertahan hidup selama 10 hari menjadi buronan kasus pembunuhan NKS, gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Indra rupanya bertahan hidup membawa uang Rp200 ribu.

Adapun uang tersebut berasal dari gaji sebagai pemasang listrik yang diberikan oleh atasannya sebelum IS melarikan diri.

Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, mengatakan, uang sebanyak itu merupakan bekal IS selama pelarian yang ia minta pada atasannya, setelah melakukan aksi pemerkosaan dan pembunuhan pada Nia Kurnia Sari.

"Apakah uang itu cukup atau tidak, buktinya IS berhasil bertahan hidup sampai kami menangkapnya," ujar Kapolda, Jumat (20/9/2024), dikutip dari Tribunpadang.com

Selain uang gaji terakhir itu, IS sebagai putra asli daerah dan memahami area tempat ia bersembunyi, ada kemungkinan juga ia memenuhi logistik dengan berbagai cara.

Mengingat lokasi pelarian IS masih disekitar ladang, sawah, bukit dan pemukiman masyarakat. IS juga pernah terlihat masuk ke pondok-pondok petani di kawasan tersebut.

"Kalau ada bantuan logistik dari pihak lain, belum bisa kami pastikan dan harus kami dalami lagi," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved