Mal PS Bukan Milik Pemprov Sumsel
5 Aset BOT Disebut Cukup Untuk Masukan PAD di Sumsel Asal Dikelola Profesional -2
Pengamat Ekonomi Sumsel Sri Rahayu mengatakan, sebenarnya dengan lima aset BOT tersebut terbilang sudah cukup memberikan masukan untuk APBD
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tidak masuknya mal Palembang Square dalam perjanjian Build Operate Transfer(BOT) lahan milik Pemprov Sumsel dengan investor mendapatkan tanggapan dari sejumlah pihak.
Diketahui, saat ini Pemprov Sumsel berupa Hotel Aryaduta Palembang (dulu Hotel Aston) dan fasilitas parkiran, Siloam dan Underground PSx, Sekolah Harapan, Palembang Icon, dan Lippo Plaza Jakabaring.
Pengamat Ekonomi Sumsel Sri Rahayu mengatakan, sebenarnya dengan lima aset BOT tersebut terbilang sudah cukup memberikan masukan untuk APBD di Sumsel.
"Dilihat dulu saja perkembangannya seperti apa, kalau memang memberikan kemajuan ekonomi daerah boleh ditambah lagi," kata Sri Rahayu saat dikonfirmasi, Sabtu (14/9/2024).
Baca juga: LIPSUS : Mal PS Bukan Milik Pemprov Sumsel, Tak Masuk Objek BOT, Dilepas 4 Bulan Setelah MoU -1
Baca juga: LIPSUS : Seteru Kader di Markas Banteng, Bikin Anies dan Ono Gagal Melenggang ke Pilkada 2024 -1
Menurutnya, aset yang ada di-BOT-kan pada prinsipnya bagus-bagus saja, karena akan dapat dikelola secara profesional dan bisa menyumbang APBD daerah.
"Jadi kalau dikelola secara profesional maka akan lebih menghasilkan, ketimbang tidak digunakan. Ke depannya yang masih bisa dikembangkan seperti untuk pusat oleh-oleh," katanya.
Menurutnya, di Sumsel ini belum ada tempat oleh-oleh terbesar dan terlengkap, maka bisa dibuat dengan sistim bagi hasil dengan asosiasi UMKM.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.