Pilkada Muba 2024

Peta Kekuatan Paslon di Pilkada Musi Banyuasin 2024, Toha Tohet- Rohman vs Lucianty-Safaruddin

Dukungan (elektabilitas) pemilih kuat Toha Tohet- Rohman dan Lucianty- Safaruddin, ternyata belum  ada yang mencapai angka di atas 50 persen.

Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Toha Tohet (kiri) dan Lucianty (kanan) - Peta Kekuatan Paslon di Pilkada Musi Banyuasin 2024, Toha Tohet-Rohman vs Lucianty-Safaruddin 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Lembaga survei Lembaga Kajian Publik Independen ( LKPI) membocorkan pemilih kuat (massive) dan pemilih lemah (weakness) dua pasangan bakal calon (Paslon) bupati dan wakil bupati kabupaten Musi Banyuasin (Muba) yang akan bertarung di pilkada serentak 27 November 2024. 

Dukungan (elektabilitas) pemilih kuat Toha Tohet- Rohman dan Lucianty- Safaruddin, ternyata belum  ada yang mencapai angka di atas 50 persen.

Kondisi ini tentunya akan membuat dua Paslon bupati dan wakil bupati, akan semakin gencar merebutkan  pemilih di hati masyarakat Muba, karena untuk mengamankan  pemilih kuatnya supaya bisa unggul pada hari pencoblosan nanti.

"Pasca tidak majunya Apriyadi dan Beni Hernedi di pilkada, peluang Lucianty-Safaruddin dan Toha Tohet-Rohman sama kuatnya," kata Direktur eksekutif LKPI, Arianto, ST, MT, M.IKOM, POL, Kamis (19/9/2024).

Diterangkannya, survei terakhir didapatkan pemilih kuat dari kedua paslon masih berada di kisaran angka 30- 39 persen.

Untuk bisa dikategorikan aman elektabilitas paslon harus berada di atas 50 persen minimal seminggu sebelum hari pencoblosan. 

"Elektabilitas kedua paslon secara absolut masih sangat kompetitif. Akan tetapi yang lebih penting adalah sebaran pemilih kuat dan lemah paslon dari angka elektabilitas. Disini harus dijadikan landasan yang kuat untuk kedua paslon. Data LKPI menunjukkan belum ada satupun paslon pemilih kuatnya berada di atas angka 50 persen. Sangat kompetitif sekali pergerakan pemilih kuat dan lemah Paslon," ujarnya. 

Baca juga: Harta Kekayaan Calon Bupati di Pilkada Muba 2024, Toha Tohet Rp 45 M, Lucianty Rp 490 M

Baca juga: Ini Harta Kekayaan Toha-Lucianty 2 Calon Bupati Muba, Ada yang Capai Rp490 M Punya 3 Harley Davidson

Diterangkan Arianto, pentingnya pemilih kuat dan lemah yang harus dijadikan sebagai kompas dalam pergerakan paslon lanjut mantan peneliti LSI yang sudah dua puluh enam tahun menggeluti bidang survei opini publik ini sangatlah penting. 

"Modal utama yang harus dicermati dalam membaca elektabilitas bukan elektabilitas secara umum. Sebaran elektabilitas secara umum itu harus di cross lagi dengan sebaran pemilih kuat dan lemah masing-masing Paslon, " capnya. 

Bukan tidak mungkin, tingginya elektabilitas secara absolut bisa saja sebaran pemilih kuatnya tidak sebanding bahkan sangat kecil.

Hal ini tentunya akan membuat kerja keras dua kali bagi paslon yakni menguatkan elektabilitas yang tadinya di peroleh dan mengambil massa yang belum menentukan pilihan ke paslon (masaa mengambang).

"Saran kami, berhubung yang berlaga ada dua Paslon, harus cermat dalam melakukan gerakan sosialisasi. Pastikan fokus di basis kelurahan dan desa desa masing -masing bagi dua paslon tersebut supaya pemilih kuat jangan sampai tergerus, " tuturnya. 

Selain itu, harus sesegera mungkin memasuki  daerah, yang masih besar masa yang belum menentukan pilihannya. 

"Apabila dalam satu minggu sebelum pencoblosan sebaran pemilih kuat paslon sudah mencapai angka di atas 50 persen, biasanya akan sulit untuk di salip paslon lain dan pada akhirnya akan menangkan pilkada," tegas mantan auditor survei capres partai Demokrat ini dengan lantang.

Ketika ditanya media, siapakah dua paslon tersebut yang saat ini mempunyai elektabilitas yang unggul secara absolut? Pria yang biasa disapa dengan nama Iyan ini masih menutup rapat angka elektabilitas bagi dua paslon.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved