Gadis Tewas di Padang Pariaman
Takutnya Sang Tante karena IS Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Kabur, Takut Dimassa
Inilah sosok Suryani, tante IS alias Indra Septiarman tersangka pembunuh Nia (18) gadis penjual goregan di Padang Pariaman..
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Suryani alias S, tante Indra Septiarman alias IS, tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat, takut sang keponakan kena amukan massa.
Suryani bahkan meminta sang keponakan untuk segera pulang ke rumah dan menyerahkan diri ke polisi.
Baca juga: Penyebab IS Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Sulit Ditangkap, Kuasai Medan Sering Berburu di Hutan
Sebab IS sendiri sudah 10 hari menjadi buronan polisi pasca menghabisi nyawa Nia dengan keji.
"Kembalilah, Indra. Pulang ke rumah. Jika takut menyerahkan diri sendiri, biar tante yang menemani," ujar Suryani berlinang air mata, menyampaikan pesan kepada IS yang masih bersembunyi dilansir dari Tribun Padang.
Ia bahkan siap mendampingi IS menyerahkan diri kepada pihak kepolisian untuk menghindari amukan massa.
"Saya tidak keberatan jika dia dihukum oleh pihak berwenang jika terbukti bersalah, tapi saya sangat takut jika ia sampai dihakimi oleh massa," pungkasnya.
Suryani juga khawatir jika IS terus bersembunyi, situasi bisa semakin memanas dan memicu amarah masyarakat, yang dapat berujung pada tindakan main hakim sendiri.
"Jika memang terbukti bersalah, biarlah hukum yang berbicara. Daripada dihakimi oleh massa," ungkapnya.

Sementara Pemerintah Nagari Guguak, 2×11 Enam Lingkung, Padang Pariaman meminta masyarakat untuk mengaktifkan poskamling guna membantu pencarian tersangka pembunuhan gadis penjual gorengan Nia Kurnia Sari (18).
Langkah ini diambil sebagai upaya kolaborasi antara masyarakat dan pihak kepolisian dalam mengejar pelaku berinisial IS serta menjaga keamanan lingkungan.
Wali Nagari Guguak, Ahmad Yuni Kamil, mengatakan pihaknya sudah meminta pemuda dan pemudi untuk mengaktifkan poskamling dan menjaga disetiap simpang-simpang.
"Soalnya situasi tersangka yang masih belum tertangkap, menimbulkan kecemasan di tengah masyarakat. Makanya perlu adanya peran masyarakat untuk mengamankan kampungnya masing-masing," ujarnya, Rabu (18/9/2024).
Selain poskamling, Ahmad Yuni Kamil, menyebut, selain melalui poskamling, masyarakat secara sukarela juga turut membantu pihak kepolisian memudahkan pengejaran tersangka.
Alasan masyarakat turut serta dalam pengejaran ini, katanya karena ada kegeraman di tengah masyarakat atas tindakan pelaku dan kesedihan yang dialami oleh keluarga pelaku.
IS Diduga Sudah Kabur Keluar Hutan
Sementara, kriminolog Universitas Budi Luhur (UBL), Monica Margaret mengatakan, polisi adalah agen pengendalian sosial dan crime prevention dalam kasus ini.
Pihak kepolisian harus objektif dan profesional dalam mencari dan menangkap pelaku.
Baca juga: Keseharian Indra Septiarman Tersangka Pembunuh Nia Gadis Penjual Gorengan, Pernah Masuk Penjara Anak
Baca juga: VIDEO - Lokasi Persembunyian Indra Pembunuh Nia Gadis Penjual Gorengan Padang Pariaman, Kini Kabur
Mengingat kemampuan kepolisian, Monica, menilai tidak perlu ada kegamangan dari masyarakat untuk menangkap palaku dalam kasus ini, meski memakan waktu yang cukup panjang.
"Harusnya seluruh unit kepolisian sektor dan resort yang terkait wilayah hukum TKP (Tempat Kejadian Perkara) harus turut serta segera menangkap pelaku," ujarnya pada tribunpadang.com, Rabu (18/9/2024).
Melihat rentang waktu, kasus, pengejaran pelaku dan penetapan tersangka, Monic menilai pelaku sudah tidak berada di sekitar lokasi pencarian.
Dugaan ini ia sampaikan dengan alasan bahwa pelaku sudah mengetahui pemberitaan dari media massa, terkait dirinya sudah berstatus tersangka.
Lebih lanjut, Monic juga menyoroti status pelaku sebagai residivis dalam kasus pencabulan sewaktu masih berusia di bawah umur dan mendekam di penjara anak.
Ia meminta pihak kepolisian agar memproses tersangka dalam sistem peradilan pidana dengan menyesuaikan tambahan hukuman yang diatur dalam hukum pidana untuk residivis kejahatan seksual.

Gadis penjual gorengan itu bernama Nia Kurnia Sari (18) warga Korong Pasa Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam Padang Pariaman.
Ia diduga dibunuh oleh IS warga Korong Pasa Surau, Juha Guguak, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam.
Kasus ini mulai mencuat pada Minggu (8/9/2024) saat warga menemukan jasad Nia terkubur tanpa busana di lereng bukit yang tak jauh dari rumahnya.
Sebelumnya korban dilaporkan hilang pada Jumat (6/9/2024). Warga yang ikut mencari Nia pun kaget dengan penemuan itu.
Setelah diselidiki polisi, kuat dugaan Nia adalah korban pembunuhan dan pemerkosaan.
Sepekan kemudian, polisi pun menetapkan IS sebagai tersangka, namun hingga saat ini masih di buru.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
(*)
Baca juga berita lainnya di Google News
'In Dragon Dihukum Mati, Nak', Tangis Ibu Gadis Penjual Gorengan yang Anaknya Tewas Dibunuh Indra |
![]() |
---|
Akhir Nasib Indra Septiarman Pembunuh NKS Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman, Divonis Mati |
![]() |
---|
Hancur Hati Ayah NKS, Penjual Gorengan Tewas di Padang Pariaman, Makam Anaknya Dipakai Syuting |
![]() |
---|
Kejamnya Indra Tersangka Pembunuh Gadis Penjual Gorengan, Korban Sempat Diseret ke Jurang 20 Meter |
![]() |
---|
Rekontruksi Kasus Gadis Penjual Gorengan Padang Pariaman, Jasad NKS Dihanyutkan Indra ke Sungai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.