Dosen di Medan Bunuh Suami
Anak Angkat Tiromsi Sitanggang Ungkap Momen Terakhir Ayah Sebelum Tewas, Warga Sebut Tak Harmonis
Hubungan tersangka Tiromsi Sitanggang (57), dosen di Medan dengan korban suami Ruslan Maralen Situngkir (61) dan anaknya tidak harmonis, sempat ribut
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap momen terakhir sebelum Ruslan Maralen Situngkir (61), suami diduga dibunuh oleh istrinya, Tiromsi Sitanggang (57), dosen di Medan.
Tersangka Tiromsi dan suaminya sempat terlibat ribut besar di rumahnya, di Kecamatan Helvetia, Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut) pada 22 Maret 2024.
Hal itu diungkap oleh anak tiri Tiromsi Sitanggang saat ditanya para warga terkait kematian korban.
Baca juga: Tabiat Tiromsi Sitanggang Dosen Diduga Bunuh Suami di Medan, Punya Sifat Tempramental, Sempat Ribut
Diketahui, Tiromsi Sitanggang dan Ruslan Maralen Situngkir memiliki dua anak angkat.
Terkait kabar soal kecelakaan pun sempat menjadi simpang siur di tengah masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut.
Alhasil para warga menanyakan kepada anak angkatnya yang juga berada di rumah.
"Anaknya sempat cerita sebelum korban meninggal, mereka (korban/pelaku) sempat ribut besar dari sore sampai malam," ungkap seorang warga, Mariana Lubis kepada Tribunmedan.com, Rabu, (18/9/2024).
Pasalnya, dari keterangan sejumlah warga, tidak ada yang melihat peristiwa kecelakaan yang menyebabkan tewasanya korban.
Salah satu warga membantu mengantarkan korban ke rumah sakit mengatakan bahwa saat itu korban diduga sudah meninggal dunia.
"Waktu istirnya bilang kalau korban kecelakaan, posisi korban di dalam rumah. Lalu ada warga bernama Zulkarnain yang membawa ke rumah sakit, katanya tubuh korban sudah dingin, tidak bernyawa lagi," ucapnya.
Baca juga: Tiromsi Dosen di Medan Ternyata Sempat Daftar Asuransi Sebelum Bunuh & Rekayasa Kematian Suami
Lalu selang beberapa jam kemudian, warga mendapatkan kabar dari istrinya bahwa korban meninggal dunia dalam kecelakaan di depan rumahnya.
"Ada sepupu saya ngantar anaknya sekolah jam 08.00 WIB, lewat di depan rumahnya, bapak itu lagi nyapu. Lalu jam 11.00 WIB dapat kabar bapak itu meninggal kecelakaan," sebutnya.
Ia mengatakan, setelah kejadian itu pihak kepolisian sempat datang ke lokasi kejadian dan melakukan olah TKP.
Hingga akhirnya, warga syok mengetahui kabar bahwa Tiromsi ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka, atas kasus tewasnya korban.
"Kami tahu dia sudah ditangkap dari berita, pernah kemarin itu ditangkap setelah itu dilepasin mungkin nggak cukup bukti," ucapnya.
Pelaku Dikenal Tempramental
Mariana Lubis, menuturkan keluarga korban/pelaku sudah tinggal di rumah itu selama kurang lebih 20 tahun lamanya.
Menurutnya, tersangka memang dikenal memiliki sifat tempramental dan kurang bergaul kepada masyarakat sekitar.
Sejak tinggal di sana, antara pelaku dan korban memiliki hubungan yang kurang harmonis dan sering cekcok.
"Orangnya (pelaku) memang sedikit tempramental. Karena dia orangnya agak keras dia, sama anak dan suaminya juga, mereka nggak harmonis hubungan nya," kata Mariana.

Tabiat tersangka justru berbanding terbalik dengan mendiang suaminya yang diduga menjadi korban pembunuhan.
Korban dikenal sosok yang ramah dengan para tetangga dan mudah bergaul.
"Tapi kalau bapak (korban) itu ramah. Suaminya itu stroke, dulu sempat buka bengkel di situ, ibu itu memang kurang bergaul," sambungnya.
Mariana mengatakan bahwa, setelah kematian korban pihak asuransi sempat juga datang dan menanyakan kepada warga terkait Kronologis kejadian kecelakaan yang disebutkan oleh istri korban.
"Korban ini baru tiga bulan di daftarkan asuransi, makanya setelah kejadian orang asuransi sempat datang untuk nyari tahu apa memang benar korban tewas kerena kecelakaan," katanya.
Tiromsi Bantah Bunuh Suami
Saat konferensi pers di Polsek Helvitia, Kota Medan, Tiromsi berkali-kali mencurahkan kekecewaannya atas tuduhan membunuh suaminya.
Pasalnya selama menikah dengan suaminya, Tiromsi mengaku selalu berkorban dalam rumah tangganya.
Mulai dari tak diberi nafkah oleh suami, hingga rela merawat saat sakit.
Terlbih, Tiromsi lah yang membantu membiayai anak dari diduga perselingkuhan suaminya.
"Suami sakit-sakitan, saya rawat. Bahkan anak dari hasil hubungan gelapnya saya besarkan. Keluarganya yang mau sekolah perawatan saya bantu," ungkap Tiromsi, dilansir dari Tribunmedan.com, pada Selasa (17/9/2024).
"Suami saya tak pernah menafkahi saya, sebutir beras pun. Tapi karena saya yang takut akan Tuhan. Saya sampai S3 di sekolahkan dan makan pakai uang negara ini," bebernya.
"(Meski begitu) saya sangat mencintai suami saya. Saya tidak membunuhnya," ungkap dia.
Baca juga: Nasib Tiromsi Sitanggang Dosen Diduga Bunuh Suami Idap Stroke di Medan, Terancam Hukuman Mat
Ia kecewa karena ditetapkan sebagai tersangka.
Tiromsi pun menyinggung soal karma setelah dirinya kini dituduh jadi pembunuh suaminya sendiri.
"Saya sangat kecewa. Apa yang menjadi mensrea-nya (niat jahat) kalau dibilang saya ikut membunuh. Demi Tuhan, saya tidak membunuh," ucap ibu yang sehari-hari bekerja sebagai notaris dan dosen di Medan.
Ia juga menyebut bahwa di umur yang sudah menginjak 60 tahun ini, tak ada lagi pertengkaran di rumah tangganya.
"Kalau itu (pembunuhan) biarlah penyidik dan Tuhan yang berbicara, karma akan ada. Kalau saya ada, saya akui. Kalau usia menjelang 60-an dari segi apapun tak ada lagi masa bertengkar," tandasnya.
Skenario Korban Tewas Kecelakaan
Kasus tersebut terungkap saat polisi menerima informasi korban menjadi korban kecelakaan dan dibawa ke RS Advent Medan.
Tiromsi diduga merancang skenario pembunuhan suaminya seolah tewas karena kecelakaan.
Hal itu bermula ketika korban dilaporkan meninggal dunia karena kecelakaan dan dibawa ke rumah sakit.
Petugas yang mendapat laporan pun melakukan pengecekan di lokasi kejadian.
Namun, petugas kepolisian tak menemukan adanya bekas kecelakaan.
Baca juga: Siasat Tiromsi Sitanggang Tutupi Jejak Pembunuhan Suami di Medan, Terkuak Ada Bercak Darah di Lemari
Hal tersebut disampaikan Kepala Polsek Helvetia Alexander Putra pada Selasa (17/9/2024).
"Setelah dicek ke lokasi, warga sekitar tidak mendapati adanya kecelakaan," ucap Alex.
Karena merasa janggal, polisi kemudian melakukan otopsi pada jasad korban.
Namun pelaku menolak dan membawa jenazah suaminya ke Kabupaten Dairi untuk dimakamkam.
"Meski begitu, penyelidikan tetap dilakukan. Kami melakukan ekshumasi. Hasil otopsinya, korban alami luka akibat benda tumpul di beberapa bagian tubuh, seperti kepala, wajah, dan kelamin," ungkapnya.
Adik kandung korban pun menemukan kejanggalan, karena saat jasad Rusman Maralen hendak dikebumikan ditemukan tanda kekerasan.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan di kediaman korban.
Di dalam rumahnya, petugas melihat adanya jejak darah dan setelah dilakukan pemeriksaan ternyata darah tersebut merupakan darah korban.
Hasil autopsi terhadap korban, ditemukan sejumlah luka di tubuh korban.
Polisi kemudian mengamankan perempuan yang juga berprofesi sebagai notaris itu pada Sabtu (14/9/2024).
Saat ditangkap, Tiromsi membantah telah membunuh suaminya.
"Untuk motif masih didalami karena pelaku belum mengaku. Tapi kami duga juga ada pelaku lain yang saat ini sedang diselidiki," sebutnya.
Menurutnya Tiromsi adalah dosen di salah satu kampus di Medan.
"Pekerjaan pelaku notaris dan dosen di salah satu universitas di Medan," sambungnya.
Tiromsi Sitanggang (57), dosen di Medan, Sumut kini terancam hukuman mati setelah diduga membunuh suaminya, Ruslan Maralen Situngkir.
Diketahui, aksi pembunuhan tersebut terjadi di Kecamatan Helvetia, Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut) pada 22 Maret 2024.
Kini Tiromsi Sitanggang ditahan di Polsek Helvetia.
Ia dikenakan Pasal 340 subs Pasal 338 subs Pasal 351 ayat 3 dengan ancaman hukuman pidana mati atau sekurang-kurangnya 20 tahun penjara.
Hal itu diungkap oleh Kapolsek Medan Helvetia, Kompol Alexander Putra Piliang.
"Pelaku yang merupakan istri korban ini sudah kita tetapkan sebagai tersangka," kata Alex, Selasa (17/9/2024).
"Ancaman hukuman pidana mati atau hukuman 20 tahun penjara," tambah Alex.
Ia menjelaskan bahwa, saat ini motif kasus pembunuhan yang dilakukan pelaku yang juga merupakan seorang notaris ini belum terungkap.
"Untuk motif masih kami dalami, karena sampai sekarang pelaku belum mengakui perbuatannya. Tapi kami berkeyakinan dengan bukti-bukti dan hasil olah TKP yang kami temukan," sebutnya.
Alex menyampaikan, pihaknya juga masih melakukan penyelidikan terkait adanya dugaan pelaku lain dalam kasus pembunuhan tersebut.
"Masih kami selidiki (pakai apa dianiaya). Masih ada satu lagi dugaan kami pelakunya, tapi belum ditemukan," kata Alex.
(*)
Baca berita lainnya di google news
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Tiromsi Dosen di Medan Dicurigai Bunuh Suami Dibantu Sopir, Menghilang Usai Tersangka Ditangkap |
![]() |
---|
Kecurigaan Warga Terkait Motif Tiromsi, Dosen di Medan Bunuh hingga Rekayasa Kematian Suami |
![]() |
---|
Pekerjaan Ruslan Maralen Situngkir, Suami Stroke Dibunuh Istri di Medan, Disebut Tak Beri Nafkah |
![]() |
---|
Bercak Darah di Lemari Buat Siasat Tiromsi Sitanggang Tutupi Jejak Pembunuhan Suami di Medan Terkuak |
![]() |
---|
Tiromsi Dosen di Medan Ternyata Sempat Daftar Asuransi Sebelum Bunuh & Rekayasa Kematian Suami |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.